Sejarah Tasawuf

 Nama : Salma Nur Nafisah 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hallo apa kabar semoga selalu sehat ya sahabat blogger Salma ...

Kali ini Salma akan membahas mengenai materi sejarah tasawuf ...

Mari baca !!!....

Nim.    : 193111007 

Kelas.  : 3A PAI 

Matkul: Akhlak dan Tasawuf

Dosen  : Ahmad Muzakkil Anam, M. Pd. I.

Sejarah Tasawuf 

A. Tasawuf di era Nabi Muhammad Saw.

Banyak orang yang bertanya-tanya dan membahas mengenai materi tasawuf mereka bertanya apakah tasawuf telah ada sejak zaman nabi ? Jawabnya tasawuf secara formal belum ada di era nabi ( realitas tanpa nama) sudah ada. Akan tetapi pola kehidupan nabi adalah cerminan dari tasawuf itu ada semua perbuatan nabi semuanya isi dari Tasawuf.

Tasawuf di zaman nabi itu tidak ada adanya pola hidup untuk mendekatkan diri kepada Allah nabi adalah tokoh utamanya  nabi karena semua pola hidup nabi itu adalah suatu yang merujuk pada tasawuf, jika yang dimaksud tasawuf ilmu bagaimana cara mendekatkan diri kepada Allah , bagaimana cara syukur, cara sabar itu tidak ada karena itu hanyalah disiplin ilmu saja (susunan yang tersistematis). 

Tokoh yang pertama kali adalah nabi, kepada sahabat, tabiin, tabiin-tabiin dan tabiut. Tasawuf secara ilmu nabi tidak pernah mencontohkan yg mana tasawuf isi dari Tasawuf akan tetapi pola perilaku nabi itu adalah cerminan dari Tasawuf yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

Nabi hidup sederhana, Zuhud, tawadhu', nabi suka hidup sederhana walaupun kehidupan yang aslinya serba kecukupan beliau memilih untuk hidup sederhana jika tidak ada makanan nabi puasa, jika dilogika nabi itu orang terpandang tidak mungkin tidak punya makanan, pola hidup sederhana selalu di terapkan oleh nabi walaupun bergelimang harta. 

Nabi tidak mau berdo'a agar kaya karena hal itu akan menjerumuskan nabi kepada cinta terhadap dunia dan akhirnya jauh dari Allah SWT, nabi menggadaikan baju perangnya sangat sederhana hingga akhir hayatnya,Tasawuf adalah cara seseorang memfokuskan diri kepada Allah SWT.

B. Tasawuf di era Khulafaur Rasyidin.

Para sahabat adalah murid langsung dari rosulullah dalam berbagai aspek kehidupan nya mereka selalu mengikuti hal yang dilakukan oleh rosulullah. Adapun 4 sahabat itu di era Khulafaur Rasyidin adalah : 

1. Abu bakar Ash-Shiddiq

2. Umar bin Khattab

3. Ustman bin Affan

5. Ali bin Abi Thalib

Sahabat nabi yang tinggal di masjid Nabawi senantiasa memperhatikan akidah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kehidupan sahabat tidak jauh berbeda dari ibadah Nabi karena sahabat adalah murid dari nabi karena pada zaman nabi selalu meniru apa yang dilakukan oleh rosulullah saw.

Orang sufi sangat sederhana sekali dan jika diperhatikan perkara akhirat apakah akan bertambah dan berkurang, mereka menjawab apakah saya harus mengetahui alam langit jika di alam bumi saja saya sudah bisa melihat kekuasaan Allah SWT seorang sufi pokonya hanya memegang akhlak dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Perkara di bumi sudah cukup bahwa Allah itu maha kuasa 4 Khulafaur Rasyidin menjadi suri tauladan.

C. Tasawuf Abad ke 1 dan 2 Hijriyyah.

Dikenal dengan fase Asketisme (Zuhud).

Menganggap bahwa perkara dunia itu tidak penting sebagai salah satu awal tumbuhnya tasawuf dan dinilai sebagai suatu hal yang sangat menjerumus pada pemusatan beribadah dan mereka tidak mau memikirkan dunia mereka fokus pada akherat. Tidak boleh terlalu mementingkan akherat karena sarana untuk menuju akhirat adalah dunia. Jadi harus seimbang antara keduanya. Ciri-cirinya adalah masih kental terhadap ilmu Zuhud.

D. Tasawuf pada abad ke 3-4 Hijriyyah.

Tasawuf sudah mulai menjadi ilmu melembaga dan tersistematis secara utuh, dinilai teoritis dalam mencari ilmu sehingga tasawuf dinilai menjadi salah satu metode untuk memperbaiki akhlak yang rusak, tasawuf Abad  ini ada formulasinya.

Tokoh Tasawuf abad ke 3-4 yaitu : 

1. Al Juned

2. Syar'i As Saqati 

3. Al khoraj yang memberikan pengajaran kepada murid dalam bentuk berjamaah.

Bisa mendekat kepada Allah sudah melembaga yaitu lembaga pendidikan tasawuf, tasawuf sudah dimasuki dengan filsafat dalam konteks rasio sehingga tasawuf mengikutkan peran-peran akal.

E. Tasawuf pada abad ke 5 Hijriyah.

Mengalami kemunduran yang pesat dan kuat biasa adalah setelah meninggal nya seorang sufi Al - Alajz (pemahaman dikalangan umat Islam menyesatkan) tasawuf falsafi yang menuai kontrofersi.

Lalu tasawuf Sunni lah yang mengalami perkembangan yang pesat tokohnya yaitu Abu Ismail Abdullah bin Muhammad al-Ansari al-Harawi (396-481H).

Mencari puncak kejayaan pada masa Al- Ghazal filsafat yang tidak sesuai dengan ketetapan-ketetapan kalangan Islam.

F. Tasawuf pada abad ke 6-7 Hijriyyah.

Muncul filsafat Amali yang ditandai munculnya toko tarikat seperti Syaikh Abdul Qadir Jailani Al Baghdadi di Baghdad (470-561H) Ahmad bin Ali Abul Abbas ar Rifa'i (w.578H) di Irak. 

Tarekat adalah suatu jalan yang ditempuh untuk mendekatkan diri kepada Allah lalu ditempuh kaum sufi untuk mendekatkan diri kapada illahi melalui teknik dzikir tertentu. Ada murid dan pembimbing yang memastikan muridnya harus benar-benar mendekatkan diri kepada Allah tidak asal-asalan, guru bertanggung jawab kepada muridnya.

Tasawuf falsafi berkembang lagi Ibnu arabi berhasil menemukan teori baru dalam bidang filsafat yaitu wahdatul wujud yang banyak diikuti ilmuwan lainnya. 

Sesudah abad ke 7 tidak ada pengembang lagi tokoh-tokoh besar yang membawa idenya sendiri dalam hal pengetahuan tasawuf jika ada itu hanyalah pengembang ide tasawuf para tokoh pendahulu.

G. Tasawuf di era modern.

Hanya penyebutan saja inti tasawuf masih tetap sama hanya sebagai tonggak kehidupan modernisme ditandai dengan pengetahuan dan teknologi, menjauhkan manusia dari akherat kemudian orang lupa bahwa dunia tidak kekal akan tetapi manusia hidup untuk menuju kehidupan akherat yang kekal. Tasawuf tidak mengikuti perkembangan zaman, di saat dunia dihadapkan dengan era modern tasawuf dipanggil untuk menyeimbangkan hal tersebut artinya jika tasawuf dahulu memfokuskan kepada individu di era modern tasawuf memfokuskan pada kesalehan sosial. Tasawuf ada agenda khusus untuk mengendalikan kontrol moderenisme, pengen dihadirkan secara nyata dalam kehidupan. 

Opini 

Sejarah Tasawuf mulai ada pada zaman nabi itu sudah ada tetapi hanya realitanya saja akan tetapi secara ilmu sudah terlembaga pada abad ke 3 nama sufi ada pada abad ke 2 mengalami perkembangan di awal modern, yang dinilai pada awal tasawuf membahas tentang individu saja akan tetapi jika pada tasawuf modern membahas tentang sosial dalam menjang kehidupan modern. 

Pada masa Nabi tasawuf itu ada tapi hanya realitanya saja akan tetapi tasawuf di zaman nabi itu memfokuskan pada semua perilaku nabi itu sudah ada dalam ilmu tasawuf di era sekarang karena sahabat juga tidak diberi pengertian mengenai hal yang dilakukan oleh nabi akan tetapi sahabat selalu meniru apa yang dilakukan oleh nabi dalam mendekatkan diri dan mempertebal akhlak kepada Allah nabi hidup dengan cara sederhana walaupun serba ada jika tidak ada makanan nabi berpuasa.  

Pada abad ke 1 dan 2 tasawuf memfokuskan pada Zuhud atau cinta terhadap akherat saja mereka tidak menghiraukan kehidupan dunia, lalu pada abad ke 3 dan 4 tasawuf sudah mulai tercampur dengan akal pikiran manusia, lalu pada abad ke 5 mengalami kemunduran yang sangat pesat lalu pada abad ke 6 dan 7 tasawuf amali  berkembang dan tasawuf filsafi juga mulai berkembang lagi dan yang terakhir adalah tasawuf modern ini ditandai dengan adanya mengedepankan sosial dalam dunia kehidupan dan hal ini untuk menghadapi perkembangan  zaman yang semakin pesat tasawuf harus hadir dalam permasalahan yang terjadi di dunia. 

Maka dari itu sebagai manusia kita harus selalu menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat kelak, karena kehidupan dunia adalah kunci kehidupan akherat kelak apa yang kita tanam didunia akan kita unduh, akan kita petik dan akan kita pertanggung jawabankan di akhirat kelak, seorang mementingkan dunia saja tanpa akherat itu tidak baik dan seorang yang mementingkan akherat saja itu juga tidak baik seperti di dalam Q.S  Al Qoshos ayat 77 kita diperintah carilah negeri akherat dan jangan sampai manusia meninggalkan kehidupan nya di dunia karean Allah tidak suka orang yg berbuat kerusakan jadi sebagai manusia kita diwajibkan untuk selalu menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat. 

Cukup sekian terima kasih...

Ilalliqoi... 

Sampai jumpa sahabat Salma ...

Tsumma salam ...... Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh....




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAB 1 : ISLAM WASATHIYAH - AKIDAH AKHLAK KELAS X (SMT GENAP)

BAB 4 : KISAH TELADAN NABI LUTH KELAS X (SMT GENAP)

NILAI ASAT BAHASA JAWA KELAS XI F1-F7