Tasawuf Falsafi
Nama : Salma Nur Nafisah
Nim. : 193111007
Kelas. : 3A PAI
Mata kuliah : Akhlak dan Tasawuf
Dosen pengampu : Ahmad Muzakkil Anam, M.Pd.I.
Assalamualaikum wr. wb.
Kali ini aku akan membahas materi kuliah yang berkaitan dengan akhlak tasawuf yaitu Tasawuf Falsafi.
A. Pengertian Tasawuf Falsafi.
Tasawuf Falsafi merupakan suatu tasawuf yang melibatkan aspek hati dan aspek rasio, tasawuf falsafi lebih menekankan pada pemaduan antara filsafat dengan Tasawuf dalam tasawuf falsafi cara pemerolehan ilmu dengan rasa sehingga cara menguasai tasawuf itu dengan menggunakan rasio yaitu dengan memadukan antara tasawuf yang bermisi mistis dan visi rasional. Tasawuf falsafi lebih memandang ajaran dan metodenya menggunakan rasa (dzauq) tasawuf falsafi adalah tasawuf yang konteksnya sudah memasuki ontologi yaitu hubungan antara alam semesta dengan Tuhan nya. Adapun perbedaan munculnya tasawuf falsafi menurut ahli :
1. At taftazani.
Munculnya tasawuf falsafi yaitu sejak abad ke empat hijriah.
2. Mujammil Qomar.
Menurut mujammil Qomar yaitu di kembangkan oleh Hamzah Fansuri dalam sebuah penelitian nya yang berisi ke fanaan yang sangat mendalam terhadap Allah.
B. Konsep-konsep Tasawuf Falsafi.
Dalam pendekatan nya tasawuf Falsafi menggunakan pendekatan yang lebih menonjol pada segi teoritis yang menitik beratkan pada asas rasio dengan pendekatan filosofis yang sulit diterapkan dalam kehidupan sehari-hari maka dari itu hal ini yang membuat manusia kadang bingung dengan tasawuf Falsafi. Adapun pemikiran Tuhan menurut tasawuf Falsafi adalah :
1. Fana' dan baqa'.
Sifat Tuhan yaitu fana'dan baqa' yang kekal abadi selamanya kekal dalam akhlak terpuji nya. Fana' lebih mengarah pada lenyapnya akhlak tercela sedangkan baqa adalah kekalnya sifat ketuhanan, akhlak terpuji dan ilmu pengetahuan, seseorang yang ingin menuju baqa harus melalui cara-cara yaitu bertaubat, berdzikir, dan menghias diri dengan akhlak yang terpuji.
2. Ittihad.
Bersatunya sifat Tuhan dengan sifat manusia penggabungan dua hal menjadi satu dalam naungan kebaikan.
3. Hulul.
Suatu konsep yang harus ada dalam tasawuf sifatnya menyatu dengan diri manusia, menyatunya sifat-sifat Tuhan dengan diri manusia secara utuh.
4. Wahdatul wujud.
Penyatuan dua zat menjadi satu, menyatunya eksistensi sehingga semua yang ada hanyalah wujud yaitu Tuhan.
C. Tokoh Tasawuf Falsafi.
Munculnya tasawuf pada abad ke 6 ditandai dengan adanya tokoh Tasawuf yang memadukan antara tasawuf dengan filsafat teori yang bersifat setengah-setengah, tidak ada yg disebut tasawuf murni dan tasawuf tidak murni, adapun tokoh Tasawuf pada era ini adalah :
1. Syekh Akabar Muhyid Al Din Ibnu 'Arabi (W.638 H).
2. Suhrowardi Al Maqtul (W. 549 H).
3. Ibnu Sabi'in (lahir 614 H).
4. Abu Sulaiman Al Darany (W. 215 H).
5. Ahmad bin Al Hawari Al Damashaqi (W. 230 H).
6. Abd Faid Dhun Nun Bin Ibrahim Al Misri ( W. 245 H).
7. Abu Yazid Al Bustami (W. 261H).
8. Al hajjaj (W. 309 H).
9. Junaid Al Baghdadi (W. 298 H).
10. Al Ghaznawi (w. 546 H).
11. Umar Ibnu Al Farid (w. 632 H).
12. Abd Al Haq Ibnu Sabi'in Al Mursi (w. 669H).
Adapun tokoh yang sangat terkenal dalam tasawuf Falsafi dipandang oleh masyarakat adalah :
a. Al Hajjaj
b. Suhrowardi Al Maqtul : ahli dalam bidang faham ilmu filsafat illusinasi yang berprinsip bahwa Allah adalah cahaya dan sumber bagi semua makhluk ciptaan nya.
c. Syekh Akabar Muhyid Al Din Ibnu'Arabi : termasuk tokoh yang berkecimpung dalam wahdatul wujud dan membangun paham berdasarkan pada akal Budi filsafat serta dhauq.
d. Abu Yazid Al Bustami : terkenal dengan sufi yang pertama kali mengenal fana' dan baqa'.
e. Hamzah Fansuri : tokoh yang membawa konsep wujudiyah Ibnu 'Arabi ke Nusantara seorang penafsir sufisme yang wahdatul wujud yang bersifat sufistik dan filosofis.
Opini
Tasawuf falsafi adalah suatu tasawuf yang lebih mendekatkan pada hati dan rasio, melibatkan rasa dan aspek hati tasawuf ini juga melibatkan rasio, karena menggunakan pendekatan hati dan rasa maka dari itu tasawuf falsafi sulit untuk mengerti kita tahu bahwa sulitnya pemahaman seseorang terhadap suatu yang harus berlandaskan pada hati dan rasio pemikiran satu orang dengan orang yang lain itu berbeda-beda tingkat rasional orang itu juga berbeda mengapa tasawuf falsafi sulit untuk dipahami karena tasawuf falsafi melibatkan akal memahami tuhan menggunakan akal dan secara orang awam istilah yang digunakan tidak umum lagi, tasawuf falsafi selain menggunakan Al Qur'an dan hadits tasawuf ini menggunakan akal menggunakan visi mistik dan rasional lebih menggabungkan antara akal dengan rasio bisa juga Tasawuf Falsafi disebut dengan filsafat, tasawuf falsafi ini tidak begitu populer di Indonesia karena kenyamanan penggunaan akal filsafat yang mendalam sehingga banyak orang yang tidak suka, orang sukanya lebih simpel, Islam yang masuk ke Indonesia adalah Islam yang bernapaskan tasawuf Sunni kitab yang paling banyak digunakan adalah tasawuf Sunni akibatnya tasawuf falsafi tidak terkenal di Indonesia terdapat pula kisah syekh Siti Jenar dalam beberapa versi yang berselisih dengan Walisongo mengakibatkan tidak berkembang pesatnya tasawuf falsafi di Indonesia jadi di Indonesia orangnya lebih suka dengan tasawuf Sunni yang menekankan pada Al Qur'an dan hadits yang secara lebih mudah untuk dipahami serta tidak berlandaskan pada akal dan rasio karena akal dan rasio sulit untuk dipahami dan jika dipahami pun memiliki versi pemahaman yang berbeda-beda antara satu orang dengan orang yang lain.
Mengenai wahdatul wujud tasawuf falsafi mendapat perhatian dari tasawuf Sunni dan mendapat serangan balik dari Tasawuf Sunni karena dinilai tasawuf falsafi itu tidak wajar mereka menggunakan pendekatan akal dan rasio mereka sendiri seperti kata-kata yang sulit dipahami, pengunaan istilah-istilah tidak umum, ditafsirkan oleh mereka sendiri yang tidak tau asli tentang tafsir mereka malah menafsirkan sendiri akibatnya salah tafsir dan yang harusnya menyatukan tuhan yang wujud mereka malah membuat pemahaman sendiri mengenai pemikiran mereka, wujud yang paling haqiqi adalah Allah tidak ada wujud lain selain Allah.
Tasawuf falsafi intinya adalah mendekatkan diri kepada Allah aslinya semua tasawuf berasal dari zaman Nabi lalu terdapat ranting yang berbeda menimbulkan pemahaman yang beda pula akan tetapi selama tasawuf itu tujuannya mendekatkan diri kepada Allah kita tidak boleh membedakannya dan memperdebat nya.
Tasawuf falsafi ada karena tasawuf itu melibatkan unsur hati, akal, Al Qur'an dan hadis tetapi juga banyak menggunakan unsur rasio intinya tetap sama kita menuju ke Allah jika kita kuat memahami tasawuf falsafi kita boleh memakai nya jika tidak maka kita pakai saja tasawuf Sunni yang lebih simpel dan tidak perlu banyak pemahaman tentang akal karena pemikiran akal manusia dengan manusia yang lain itu tidak sama.
Demikian yang dapat saya sampaikan
Kurang lebihnya mohon maaf ...
Illa liqo'i ...
Sampai jumpa di tulisan Salma selanjutnya doakan semoga selalu mendapat kesehatan agar bisa lebih banyak menulis dan mengembangkan opini
Terima kasih
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi
Wabarakatuh.
Trmksi sgt membantu :)
BalasHapusSama-sama kakak
HapusSemangat terus ke depannya semoga Allah memberkahi dan mempermudah
BalasHapusTerima kasih atas do'anya semoga semua do'a kembali kapada kakak
Hapusbagus, semoga semakin istiqomah dalam berkarya...
BalasHapusAamiin Terima kasih pak 🙏
Hapus