Dasar-dasar Akidah-Akhlak di MI & MTs

 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 

Hallo apa kabar teman-teman 👐

Nama : Salma Nur Nafisah

Nim.   : 193111007

Kelas. : 5A PAI 

Akan menyajikan pengantar Akidah-Akhlak MI dan MTs .

" Dasar- dasar Akidah-Akhlak 

di MI & MTs"


Di tengah pandemi yang serba keterbatasan masih diberi kemudahan dalam mencari ilmu jika kita mencari kekurangan dalam pembelajaran bentuk daring sangat banyak adanya pembelajaran jarak jauh, ada banyak hal yang tidak akan kita alami jika tidak dapam pandemi ini.Ada ilmu yang tidak akan muncul pada masa normal. 

A. Dasar Pembelajaran Akidah-Akhlak

Keputusan menteri agama republik Indonesia nomor 183 tahun 2019 tentang kurikulum pendidikan agama Islam dan bahasa arab pada madrasah. 

Jadi ketika berada di PAI rumpun materi PAI adalah : 

1. Al-Qur'an Hadist

2. Fikih

3. SKI 

4. Akidah Akhlak

Pembahasan kebijakan dalam pendidikan memang tidak ada habisnya artinya kebijakan sangat berbeda dari zaman ke zaman, jangan terpaku dengan peraturan-peraturan yang ada sekarang tetap ditaati, karena kebijakan selalu mengalami perubahan dan kita tidak usah kaget. Prinsip kebijakan tersebut Jadi kita pahami yang telah ada di zaman sekarang dan menyambut suatu yang akan datang. 

B. Pembahasan mengenai KMA 183 dalam pembelajaran PAI

1. Tantangan Internal Pendidikan Agama Islam 

a. Menantang sebagai calon guru, belum tercapai nya secara masif Pendidikan khususnya beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, memang tujuannya ini standar penilaian nya sulit bagaimana kita bisa menilai keilmuan seseorang jika ilmunya tentang keimanan, belum tercapai nya dalam bidang akhlak. 

b. Pembelajaran PAI secara umum masih pada tataran pengetahuan belum menjadikan agama sebagai jalan hidup untuk menuntut peserta didik Sholeh spiritual dan sholeh sosia. Ini sebagai tantangan yang tidak bisa dipungkiri karena guru ngajar hanya terbatas dengan waktu, jika waktunya pendek maka kesempatan memahamkan peserta didiknya juga sangat sangat singkat mengenai nilai agama maka dari itu boleh anak didik nya diberi jam tambahan jika mau dan diperbolehkan dari pihak sekolah serta wali murid. 

c. Disisi lain kecenderungan pola kehidupan berbangsa dan beragama yang ekstrim liberalis telah mempengaruhi kehidupan masyarakat dan dapat merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tantangan ekstrim eksklusif jika tidak kelompok dia ya tidak. Ada juga sekuler liberalis dimana terlalu kebablasan dilegalkannya penyuka sesama jenis, dilegalkannya aborsi ini harus dipahami, ada juga ekstrim tekstualis dimana Al-Qur'an berpacu pada teks saja. 

2. Tantangan eksternal 

a. Semakin menguat nya faham trasnasional yang berpotensi menggeser cara beragama khas Indonesia yang moderat, toleran, dan membudaya. Jadi setelah di bukanya arus globalisasi semua terhubung dari pada itu ada positif dan negatifnya melalui budaya salah satunya

b. Isu yang terkait dengan lingkungan hidup, kemajuan teknologi, informasi, kebangkitan industri, kreatif dan budaya serta semakin terbukanya akses pendidikan secara global.Tidak menutup kemungkinannya budaya kita akan hilang jika kita tidak membuat tameng maka akan hilang budaya kita, jadi sebagai seorang guru PAI harus faham betul kita punya tugas secara sosial, individu, masyarakat dan tugas Khalifatullah menjaga lingkungan hidup, dunia seperti ini seperti apa ciri kerja pastinya kerumitan dalam hal pendidikan agama Islam.

c. Era disrupsi yang memiliki ciri uncertainty (ketidakpastian), complexity (kerumitan), fluctuity (fluktuasi), ambiguity (kemenduaan) berdampak pada kehidupan manusia.

C. Pengembangan Pendidikan Madrasah

Harus ada 5 pilar dalam pendidikan madrasah, madrasah harus punya ciri yang berbeda dengan yang lain, menyekolahkan ke madrasah harus ada prinsip agama harus dijaga ada misi kebangsaan 

1. Keagamaan 

2. Kebangsaan

3. Kemandirian

Tidak tergantung sana -sini 

4. Keumatan 

Harus sesuai dengan umatnya 

5. Kemodernan 

Jangan sampai image madrasah tidak maju harus mengikuti perkembangan modern penting jangan ketinggalan informasi dan teknologi, kadang madrasah kalah dengan umum apalagi tidak ikut modern ya tetap tertinggal dengan madrasah umum 

D. Tujuan pengembangan kurikulum PAI 

Mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki pola pikir dan sikap keagamaan yang moderat, inklusif, berbudaya, religius, serta memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, produktif, kreatif, inovatif dan kolaboratif serta mampu menjadi bagian dari solusi terhadap ber-bagai persoalan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia.

E. Standar kompetensi lulusan mapel Aqidah Akhlak di MI dan MTs

1. SKL MI

Mengenal dan meyakini rukun iman dan iman kepada Allah sampai iman kepada qada dan qadar melalui pembiasaan dalam mengucapkan kalimat Thoyyibah, pengenalan, pemahaman sederhana dan penghayatan terhadap rukun iman dan asmaul husna, serta pembiasaan dalam pengenalan akhlak terpuji dan adab islami serta menjauhi akhlak tercela dalam perilaku sehari-hari.

Meningkatkan pemahaman dan keyakinan terhadap rukun iman melalui pembuktian dengan dalil Naqli dan aqli serta pemahaman dan penghayatan terhadap asma al husna dengan menunjukkan ciri-ciri / tanda-tanda perilaku orang seseorang dalam fenomena kehidupan dan pengalaman nya dalam kehidupan sehari-hari.

2. SKL MTs.

Membiasakan akhlak terpuji seperti ikhlas, taat, khauf, taubat, tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, qanaah, tawadhu, husnudhon, tasamuh, taawun, berilmu, kreatif, aktif, inovatif, produktif, dari pergaulan remaja, serta menghindari akhlak tercela seperti riya', nifak, ananiah, putus asa, marah, tamak, takabur, hasad, ghibah,dendam, fasik, fitnah dan namimah.


Opini 

Pembiasaan kebijakan pendidikan memang penting, namun jangan hanya terpaku dengan aturan-aturan yang mengikat karena Kebijakan selalu mengalami perubahan dari zaman ke zaman mulai dari tantangan pendidikan, pembelajaran disisi lain terdapat pula kecenderungan pola kehidupan berbangsa dan bernegara, terkait dengan lingkungan yang tidak menutup kemungkinan budaya akan hilang nah dengan adanya itu jangan membuat kita terpaku pada globalisasi jangan sampai globalisasi merusak hingga menghilangkan budaya, bahkan akidah dan akhlak jadi pondasi agama harus tetap dijalankan melalui penjelasan, pengalaman dan pembiasaan agar mewujudkan anak Indonesia yang berakhlak mulia bernafaskan nilai-nilai agama dan Akidah-Akhlak Islamiyah.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh-tokoh Tasawuf dari masa klasik, abad pertengahan,modern dan kontemporer

BAB 1 : ISLAM WASATHIYAH - AKIDAH AKHLAK ( X SMT GENAP)

PIWULANGAN 1 : BAHASA JAWA (XI SMT GENAP)