Dalam Adab Peran Guru Tidak Dapat Diganti Teknologi
Pendidikan Agama di Indonesia : Dalam
Adab Peran Guru Tidak Dapat Diganti Teknologi
Oleh
: Salma Nur Nafisah
PENDAHULUAN
Beberapa
bulan terakhir, kita dihadapkan dengan pandemi covid-19 dengan penerapan semua
serba daring (online) pembelajaran semua menggunakan media pembelajaran dengan
mengandalkan pada teknologi serta sistem digital. Konsep pendidikan yang
diterapkan saat pandemi covid-19 semua mengikuti arus teknologi yang semakin
marak digunakan serta aplikasi tatap muka dengan tanpa bertemu saja sudah
dditerapkan pada masa pandemi tersebut. Penerapan pembelajaran dengan sistem
pada saat itu sangat menyulitkan baik bagi peserta didik maupun orang tua/wali
murid dari peserta didik, mereka juga harus ikut serta dalam memfasilitasi anak
nya dan terkadang orang tua tidak dapat mengontrol dengan baik anak nya karena
memang juga harus bekerja sedangkan peserta didik melakukan pembelajaran
dirumah kebanyakan tanpa pengawasan dari orang tua.
Kebanyakan
masyarakat mengeluhkan hal yang sama mengenai pendidikan agama khususnya pada
masa pandemi hingga saat ini masa pasca pandemi covid-19. Memang dalam
pembelajaran daring terdapat pembelajaran pendidikan agama Islam khusunya bab
akidah dan akhlak namun kenyakataannya sebagian besar pendidikan pada saat itu
kurang maksimal khusunya dalam hal Adab, kebanyakan peserta didik hanya
mengetahui teori atau materi saja dalam hal akidah dan akhlak serta dalam hal
adab namun peserta didik hanya belajar materi saja tanpa adanya keteladanan
dari guru. Memang benar semua di zaman serba digital dan teknologi ini banyak
video pembelajaran juga namun hal tersebut nyatanya belum bisa membuat peserta
didik baik dalam hal adab, karena pembelajaran dan pembiasaan adab yang baik
tidak bisa lepas dari peranan guru dan peran guru tidak dapat tergantikan oleh
teknologi dalam adab, karena adab membutuhkan keteladanan dari guru.
ISI
Perkembangan
teknologi khususnya di era disrupsi telah memasuki puncak tertingginya, semua
harus mengikuti perkembangan tersebut mulai dalam ilmu pengetahuan serta segala
hal tentang pendidikan hingga pada akhirnya pendidikan agama Islam juga harus
ikut serta dalam era tersebut. perkembangan ini juga turut memasuki tatanan
nilai sosial, moral, pendidikan umum hingga pendidikan agama dikalangan
masyarakat. Perubahan tersebut mulai dari perubahan baik dalam bidang ekonomi,
sosial, politik, hukum, dan pendidikan. Dan dampak terbesar dalam perubahan
tersebut adalah di bidang pendidikan yang merupakan satu segmentasi yang sangat
berpengaruh hingga sekarang. Pendidikan merupakan kegiatan transfer ilmu dari
guru kepada peserta didiknya, khususnya pendidikan agama Islam sangat dijunjung
tinggi karena pendidikan agama bukan hanya proses tranfer ilmu serta pengolahan
informasi dalam bentuk materi saja namun juga sangat berpengaruh pada akidah
akhlak dari peserta didik, dengan ini pendidikan agama Islam yang menjadi tatanan
terdepan untuk selalu menanamkan fondasi seimanan, mendidik peserta didik yang
selalu mempunyai sifat baik, santun, memiliki akhlak dan beradab sesuai dengan
syari’at Islam demi terciptanya pendidikan yang bernapaskan pada nilai agama
Islam.
Dalam
suatu pembelajaran peran guru sangat ditekankan khususnya dalam pendidikan
agama Islam khususnya dalam pembelajaran akidah akhlak karena didalamnya
terdapat penekanan mengenai adab. Hal tersebut sangat menunjang menumbuhkan serta meningkatkan Adab atau tingkah
laku yang baik, memang di era digital kebanyakan semua pembelajaran menggunakan
teknologi dan semua dapat diakses melalui internet, namun hal itu tidak bisa
jika menyangkut dengan Adab atau tingkah laku siswa, peran guru masih sangat
berarti dalam pembentukan adab atau tingkah laku siswa karena internet tidak
mengajari mengenai tatacara beradab semua yang berhubungan dengan adab
berorientasi dengan metode keteladanan dan yang hanya bisa memberikan
keteladanan hanya guru bukan mesin apalagi internet. Pembentukan karakter
peserta didik harus diperhatikan dengan mengajak peserta didik mempelajari ilmu
agama, jadi dalam pendidikan bukan hanya memperhatikan mengenai persiapan
peserta didik dalam dunia kerja saja jika seperti itu maka peserta didik akan
selalu mengeksploitasi sebagai human
machine bagi hegemoni elite global untuk memperkaya diri manusia saja namun
arti penting pendidikan yang baik juga menanamkan pendidikan agama Islam, jika
permasalahan ini tidak segera teratasi maka akan terjadi kehancuran generasi
Islam yang mempunyai akhlak dan adab yang baik.
Idealnya seorang hendaknya mempunyai Adab atau tingkah laku yang baik. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengkikuti pembelajaran pendidikan agama Islam misalnya pembelajaran akidah akhlak. Namun pada kenyataannya belajar pembelajaran akidah akhlak tidak semudah membalik telapak tangan, ada bebarapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran tersebut. Adab atau tingkah laku yang baik sangat menjadi cerminan kehidupan disekolah maupun bermasayarakat. Terkadang bertingkah laku yang baik membutuhkan bimbingan yang baik pula dan tidak mudah mengubah perilaku seseorang khususnya pelajar dengan cepat untuk berbuat baik karena memang terdapat faktor-faktor yang mempengaruhinya khususnya setelah Pandemi Covid-19. Kesulitan dalam mempebaiki akidah dan akhlak dalam ranah pendidikan agama Islam terdapat dua faktor yakni dari internal dan eksternal. Dari proses niat dan berubah dalam kesadaran. Proses tersebut harus konsisten perlahan demi perlahan dalam mengubah kebiasaan yang mereka lakukan karena pandemi Covid-19. Kedua faktor tersebut yakni faktor pribai kemauan untuk berubah, lingkungan keluarga, serta lingkungan masyarakat, bahwa peran guru sangat penting alam membentuk adab atau tingkah laku peserta didik menjadi seorang yang baik, karena kemauan untuk berubah menjadi baik itu berasal dari niat diri masing-masing. Allah Swt berfirman dalam Q.S Ar-Ra’d ayat 11.
اِنَّ
اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah
keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.
Ayat
tersebut seharusnya memotivasi dalam pendidikan untuk kita untuk merubah diri
menjadi lebih baik karena Allah Swt tidak akan merubah suatu kaum sebelum
mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri, salah satu usaha
guru dalam mengatasi hal tersebut pertama,
melalui metode keteladanan karena adab sangat berhubungan langsung terhadap
tingkah laku khususnya setelah pandemi Covid-19. Karena sejak adanya pandemi
covid-19 kebanyakan pendidikan hanya mengenai teori saja tanpa adanya
keteladanan, padahal kita tahu bahwa keteladanan merupakan suatu yang dapat
menyongsong adab yang baik. Perihal pembelajaran online memang banyak
kekurangan khususnya dalam pembelajaran adab, namun pendidikan setelah pandemi
ini dapat membentuk pelajar yang beradab sesuai dengan syari’at Islam karena
guru dapat memberikan contoh nyata pembelajaran adab secara langsung dan
mempraktikkannya dengan baik. Kedua, perlu
adanya integrasi antara teknologi dengan pembelajaran ilmu agama. Hal ini
dilakukan untuk meningkatkan intelegendi peserta didik dalam mengidentifikasi
unsur-unsur globalisasi yang relevan atau tidak. Oleh sebab itu peran guru
dalam penguatan adab sangat penting karena adab merupakan aturan mengenai sopan
santu, sikap, budi pekerti dengan berlandaskan pada nilai agama yang menjadi
hubungan pergaulan antar manusia.
Ketiga, adab merupakan suatu praktik
pendidikan yang selalu diterapkan antar manusia maka dari itu adab harus selalu
dijunjung tinggi. Pembelajaran adab di era pandemi tidak dapat dengan baik
diberikan pembelajaran tersebut kepada peserta didik karena memang semua
terbatas oleh tatap muka dengan aplikasi yang berbentuk digital padahal
penamaman adab harus melalui pembelajaran secara langsung. Memang pembelajaran
secara teori dapat dipelajari oleh peserta didik sendiri namun penerapan adab
tersebut harus dengan pemberian contoh yang baik dan yang bisa melakukan
perbaikan tersebut adalah keteladanan dari guru sementara ini kebanyak materi
dapat di gantikan oleh teknologi namun tidak dengan penanaman adab yang harus
diterapkan oleh guru sebagai contoh untuk peserta didiknya. Memang semua di era
digital terdapat robot pintar yang disusun untuk memberikan pembelajaran
mengenai adab namun dalam robot tidak dapat memberikan keteladanan seperti apa
yang dilakukan oleh sosok guru jadi guru dalam adab tidak dapat tergantikan
dengan teknologi sampai kapanpun.kepribadian yang baik, pendidikan di era
digital pendidikan Islam merupakan upaya revosioner dalam membentuk kepribadian
melalui moral, etika, adab dan intelektual yang koheren sesuai dengan tuntutan
zaman. Ini menjadi persoalan terpenting dalam pendidikan khususnya pendidikan
agama Islam bagi terwujudnya segenap elemen pendidikan yang mampu mereformasi
sistem yang ada ke dalam bentuk penamanam nilai agama dengan metode keteladanan
sesuai dengan ajaran agama Islam.
PENUTUP
Adanya
guru tetap sangat memberikan kontribusi besar dalam pembentukan dan pembiasaan
adab yang baik untuk peserta didiknya melalui metode keteladanan adab tersebut
dapat terbentuk pada masing-masing jiwa dari peserta didik. Jangan sampai peran
guru tergantikan oleh teknologi dalam akidah dan akhlak yang baik khususnya
dalam Adab karena manusia hidup di negara Indonesia memang harus selalu
menjunjung tinggi adab yang baik karena Indonesia terkenal dengan adab, sopan
santun dan keramahannya di mata dunia.
DAFTAR
PUSTAKA
Baharuddin, and Fatimah. 2020. “2019-NCOV.” In Jangan
Takut Virus Corona, ed. Arie Prabawati. Yogyakarta: Andi Offset, 106.
Al Hakim, Luqman. 2021. “Integrasi Adab Dalam Kurikulum
Pendidikan Islam.” Jurnal Pemikiran Tasawuf dan Peradaban Islam Vol.
1(No. 1): Hal. 18-47.
Hidayat, Alfian. 2022. “Peran Guru Dalam Membentuk Adab Siswa
Dalam Manajemen Pendidikan Islam.” Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol.
1(No. 1): Hal. 85-95.
Nawawi, Imam. 2021. Adab Diatas Ilmu. Edition :
Yogyakarta: Diva Press.
Pakpahan, Roida, and Yuni Fitriani. 2020. “Analisa Pemafaatan
Teknologi Informasi Dalam Pemeblajaran Jarak Jauh Di Tengah Pandemi Virus Corona
Covid-19.” JISAMAR (Journal of Information System, Applied, Management,
Accounting and Researh) 4(2): 30–36.
Putri, Alzaviana. 2022. “Konsep Adab Menuntut Ilmu Menurut
Kitab Tanbihul Muta’alim Dan Relevansinya Dengan Pendidikan Islam Di
Indonesia.” Jurnal Kependidikan Islam Vol.12(No. 1): Hal. 87-103.
Yuli, Ahmad, and Hambali. 2020. “Analisis Pembelajaran Online
Pada Masa Pandemi Covid-19.” WFH Covid-19 vol.1: 57.
Yunitasari, Ria, and Umi Hanifah. 2020. “Pengaruh
Pembelajaran Daring Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Masa COVID 19.” Edukatif:
Jurnal Ilmu Pendidikan 2(3): 236–40.
Komentar
Posting Komentar