MATERI PAI SD KELAS 3
BAB 1
BELAJAR SURAH AN NASR
A. SURAH
AN NASR/110
Surah
An-Nasr merupakan surah yang ke 110 dalam Al-Qur’an. Surah An Nasr termasuk
golongan surah madaniyah karena diturunkan di kota madinah atau setelah Nabi
Muhammad Saw. hijrah ke kota Madinah. An Nasr artinya pertolongan. Surah An
Nasr terdiri atas tiga ayat.
B.
MENGHAFAL
SURAH AN NASR
Tata
cara menghafal surah An-Nasr adalah dengan :
1. Niat
ikhlas karena Allah Swt
2. Yakin
dengan sepenuh hati bisa menghafalnya dengan baik
3. Menghafal
dengan sungguh-sungguh
4. Membaca
dengan cara berulang-ulang
5. Menghafal
ayat per ayat dengan lancar
6. Melanjutkan
ayat berikutnya
7. Mengulangi
hafalan ayat pertama dan ayat berikutnya hingga lancar
8. Mengulang
hafalan seluruh ayat hingga lancar
9. Mengulangi
hafalan bersama teman
10. Selalu muraja’ah hafalan agar selalu ingat
C.
ISI
KANDUNGAN SURAH AN NASR/110
Surah
An Nasr memerintahkan untuk bertasbih dengan memuji Allah Swt. ketika mendapat
pertolongan dan kemenangan dari Allah Swt. ketika fathul makkah, beliau melihat
orang-orang memeluk Islam secara berbondong-bondong. Pelajaran yang dapat
diambil dari surah An Nasr adalah
Ø Pertolongan
Allah Swt selalu ada bagi orang-orang yang beriman
Ø Perintah
untuk bertasbih dan memuji Allah Swt. ketika mendapat kebahagiaan
Ø Perintah
untuk bertobat kepada Allah Swt. jika melakukan kesalahan
BAB 2
NABI MUHAMMAD SAW TELADANKU
A.
SIKAP
PERCAYA DIRI
1.
MAKNA
SIKAP PERCAYA DIRI
Percaya diri artinya
sikap yakin atau percaya terhadap diri sendiri. Sikap percaya diri akan yakin
akan mendapatkan kebaikan. Orang yang percaya diri meyakini, jika seorang yang
berbuat baik maka akan mendapat kebaikan. Orang yang percaya diri selalu yakin
akan mendapat kebaikan oleh Allah Swt.
Percaya diri berbeda
dengan sombong, namun jika percaya diri yang berlebihan juga akan menimbulkan
sifat sombong. Jika anak yang sombong menganggap dirinya lebih hebat daripada
orang lain. Agar percaya diri tidak menimbulkan sifat sombong maka harus
dibarengi dengan keimanan kepada Alla Swt.
Sifat percaya diri
menimbulkan banyak manfaat diantaranya :
Ø Menjadi
pribadi yang pemberani
Ø Mampu
menyelesaikan tugas dengan baik
2.
SIKAP
PERCAYA DIRI NABI MUHAMMAD SAW
Contoh sikap percaya
diri Nabi Muhammad adalah :
Ø Nabi
Muhammad Saw ikut serta dalam perang Fijar
Ø Nabi
Muhammad Saw memutuskan tentang peletakan hajar aswad
Ø Nabi
Muhammad Saw berdakwah dengan percaya diri
3.
MENAMPILKAN
SIKAP PERCATA DIRI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Berikut ini adalah
hal-hal yang dilakukan agar anak percaya diri yakni :
Ø Bersikap
tenang
Ø Berusaha
dengan sungguh-sungguh dan penuh keyakinan
Ø Selalu
berprasangka baik
Ø Memperbaiki
diri sendiri
Ø Tidak
bergantung kepada orang lain
Ø Anak
yang percaya diri akan berani memimpin teman-teman jika belajar bersama
Ø Anak
percaya diri akan dapat tampil berani di depan umum
B.
SIKAP
MANDIRI
1.
MAKNA
SIKAP MANDIRI
Mandiri merupakan sikap
tidak beruntung kepada orang lain. Sikap mandiri merupakan akhlak terpuji. Anak
yang mandiri akan berusaha melakukan dan memenuhi kebutuhannya dari hasil
usahanya sendiri. Anak muslim yang mandiri memiliki ciri-ciri :
Ø Melakukan
sesuatu sendiri
Ø Tidak
suka menyuruh atau bergantung kepada orang lain
Ø berani
dalam kebaikan
Ø bertanggung
jawab atas sesuatu yang dilakukan
Ø tidak
mudah menyerah
2.
SIKAP
MANDIRI NABI MUHAMMAD SAW
Paman dan kakek dari
pemuka Quraisy tidak membuat Nabi Muhammad Saw sombong. Tidak juga membuat
beliau manja dan bergantung kepada orang lain. Sejak kecil, beliau sudah
belajar hidup mandiri.
Berikut ini adalah
contoh sikap mandiri Rasulullah Saw
Ø Yakni
menggembala kambing penduduk Makkah
Ø Nabi
Muhammad saw berdagang
3.
MENAMPILKAN
SIKAP MANDIRI KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Ø Merapikan
buku sendiri
Ø Merapikan
tempat tidur sendiri
Ø Mandi
dan makan sendiri
Ø Mengerjakan
tugas sendiri
Ø Berangkat
sekolah sendiri
BAB 3
MEYAKINI ALLAH MAHA ESA DAN MAHA
PEMBERI
A.
MEYAKINI
ALLAH MAHA ESA
1.
Meyakini
Allah Maha Esa
Allah maha Esa artinya
Allah Swt itu satu. Tidak ada Tuhan selain Allah Swt. Allah tidak beranak dan
tidak pula diperanakkan. Sesuai dengan surah Al Ikhlas ayat 1-4
2.
Meyakini
Allah Maha Esa Pencipta Alam Semesta
Orang muslim harus
selalu meyakini sepenuhnya di dalam hati bahwa Allah Maha Esa, maha Kuasa yang
menciptakan langit dan bumi serta seluruh alam raya termasuk yang menciptakan
manusia.
Ø Mengamati
diri sendiri
Allah menciptakan
manusia sebaik-baik makhluk yakni adanya mata untuk melihat, kaki untuk
berjalan, tangan untuk memegang, mulut untuk berbicara dan sebagainya itu semua
ciptaan Allah Swt.
Ø Mengamati
makhluk ciptaan Allah yang ada disekitar rumah
Ada nya bunga, tanaman,
kupu-kupu semua diciptakan oleh Allah Swt. adanya air, udara, adanya sayur
mayur yang digunakan untuk kebutuhan hidup manusia
Ø Mengamati
makhluk ciptaan Allah Swt. yang ada di sekolah
Adanya guru, dan
teman-teman semua diciptakan oleh Allah Swt. bersama dengan guru dan
teman-teman kita bisa melakukan tugas dengan baik.
B.
ALLAH
MAHA PEMBERI
1.
Asmaul
Husna Al-Wahhab
Al Wahhab adalah salah
satu asmaul husna (nama-nama) Allah yang baik. Al-Wahhab mempunyai arti Allah
Maha Pemberi. Allah memberikan nikmat kepada manusia, Allah memberi sesuatu
yang dikehendaki. Baik orang beriman maupun orang yang tidak beriman. Allah
memberi tanpa syarat, batas dan pamrih sebagai orang yang beriman akan meyakini
dengan sepenuh hari.
2.
Menerapkan
Makna Al-Wahhab dalam kehidupan sehari-hari.
Ø Allah
Swt sangat mencintai orang yang dermawan
Ø Orang
yang dermawan gamar membantu dan tanpa adanya rasa pamrih dan mengharap pujian
Ø Berbagi
dengan anak-anak yang tidak mampu
Ø Memberi
bantuan kepada orang-orang yang terkena bencana alam seperti : banjir, gunung
meletus, kebakaran, tanah longsor.
BAB 4
HIDUP TENANG DENGAN BERPERILAKU
TERPUJI
A. TANGGUNG JAWAB
1.
Arti
Tanggung Jawab
Tanggung jawab artinya
bersungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu dan bersedia menerima akibat
perbuatannya. Setiap manusia mempunyai tanggung jawab, baik terhadap diri
sendiri, keluarga, agama, maupun lingkungan sekitar.
Tanggung jawab
merupakan perilaku terpuji. Anak yang memiliki perilaku tanggung jawab memiliki
ciri-ciri diantaranya :
Ø Memiliki
sikap percaya diri
Ø Bersikap
tenang dan berpikir positif
Ø Disiplin
dalam kehidupan sehari-hari
Ø Berperilaku
tidak merugikan orang lain
Ø Berhati-hari
dalam melakukan sesuatu
2.
Menampilkan
Perilaku Tanggung Jawab Dalam Hidup Sehari-hari
Ø Melaksanakan
ibadah dengan sungguh-sungguh
Ø Belajar
dengan niat dan sungguh-sungguh
Ø Bersikap
taat serta sopan dan santun kepada orang tua
Ø Menjaga
dan melestarikan lingkungan sekitar
B.
TAWADUK
1.
Arti
Tawaduk
Tawaduk artinya rendah
hati (tidak sombong). Atas kelebihan yang diberikan oleh Allah Swt. anak yang
tawaduk mengakui bahwa semua yang dimiliki adalah pemberian Allah Swt. anak
yang mempunyai sikap tawaduk mempunyai ciri :
Ø Ramah
dan senang jika bergaul dengan siapapun
Ø Tidak
suka menonjolkan kelebihan yang dimiliki
Ø Menghormati
orang lain
Ø Sederhana
dalam bertindak dan berpakaian
Ø Menghormati
orang lain walaupun berbeda pendapat
Ø Seorang
muslim harus mempunyai sikap tawaduk
Ø Muslim
yang mempunyai tawaduk tidak akan merasa lebih dari orang lain
Ø Muslim
yang tawaduk tidak akan menyakiti orang lain, baik perkataan maupun perbuatan
Ø Allah
akan mengangkat derajat orang yang tawaduk
Ø Orang
yang tawaduk akan dicintai oleh Allah Swt
Ø Allah
Swt. akan merendahkan derajat orang yang sombong
Ø Orang
yang sombong akan dibenci oleh Allah Swt.
2.
Menerapkan
Perilaku Tawaduk dalam Hidup Sehari-hari
Ø Anak
yang tawaduk berani meminta maaf jika berbuat salah
Ø Bermain
bersama tanpa membeda-bedakan teman
Ø Bersikap
hormat kepada guru
Ø Berdo’a
kepada Allah agar diebri kemudahan dalam belajar
BAB 5
SHALAT KEWAJIBANKU
A. SHALAT SEBAGAI IBADAH KEPADA ALLAH
SWT
Ø Shalat
menurut bahasa artinya doa. Sedangkan menurut istilah shalat merupakan ibadah
yang terdiri dari beberapa perbuatan tertentu dan perkataan tertentu yang
dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Dan dengan cara-cara
serta syarat-syarat dan rukun yang telah ditentukan oleh syara’. Shalat
merupakan rukun Islam yang kedua.
Ø Tujuan
dari shalat adalah bentuk ibadah kepada Allah Swt. manusia wajib hukumnya
beribadah kepada Allah Swt. karena manusia diciptakan hanyalah untuk beribadah
kepada-Nya.
Ø Melaksanakan
shalat fardhu merupakan bentuk ketaatan kepada Allah Swt. orang yang tidak
shalat berarti telah meningalkan perintah Allah Swt.
B.
HIKMAH
IBADAH SHALAT
·
Selalu ingat Allah Swt
·
Melatih ketaatan dan kedisiplinan
·
Melatih kepercayaan diri dan kejujuran
·
Menghindari diri dari perbuatan maksiat
·
Melatih diri untuk menjaga kebersihan
dan kesucian
·
Menjaga kebersamaan
C.
PENGALAMAN
MELAKSANAKAN IBADAH SHALAT DI RUMAH DAN DISEKOLAH
1.
Menceritakan
Pengalaman Melaksanakan Ibadah Shalat di Rumah
a.
Shalat
berjamaah di rumah
Rumah merupakan tempat
untuk berkumpulnya anggota keluarga. Banyak kegiatan yang dapat dilakukan
selama dirumah diantaranya adalah shalat lima waktu. Shalat berjamaah baik jika
dilakukan apalagi shalat lima waktu dengan didikan orang tua anak akan dapat
menegakkan shalat lima waktu. shalat diawal waktu dan selalu mengerjakkan
shalat lima waktu akan menjadikan seseorang anak yang penuh kasih sayang,
disiplin, bertanggung jawab, serta patuh dan taat atas perintah Allah dan orang
tuanya.
b.
Shalat
berjamaah di masjid
Selain berjamaah
dirumah juga daoat berjamah di masjid, setiap hari anak yang shaleh selalu
pergi kemasjid jika azan telah dikumandangkan. Dan memulai shalat berjamaah
dengan para jamaah lainnya dengan tertib.
D. TATA CARA SHALAT
1. Berdiri
tegak jika mampu
2. Takbiratul
Ihram
3. Bersedekap
4. Rukuk
5. Ikhtidal
6. Sujud
7. Duduk
diantara dua sujud
8. Duduk
tasyahud awal
9. Duduk
tasyahud akhir
10. Salam
BAB 6
KISAH KETELADANAN NABI YUSUF a.s
DAN NABI SYU’AIB a.s
A. NABI YUSUF a.s
Ø KISAH NABI YUSUF a.s
·
Nabi Yusuf merupakan putra ketujuh dari
nabi Ya’qub a.s dan ibunya bernama Rahil. Ketika berusia dua belas tahun ibunya
wafat. Nabi Yusuf mempunyai adik yang bernama Bunyamin.
·
Nabi Yusuf a.s diberi Allah Swt. wajah
yang sangat tampan dan tubuh yang sangat tegap. Pada waktu kecil Nabi Yusuf
sangat lebih disayangi dan dicintai oleh ayahnya ketimbang anak yang lain. Jadi
banyak saudara-saudarnya yang iri terutama setelah ibunya wafat
·
Pada waktu kecil Nabi Yusuf a.s dibuang
oleh saudaranya ke dalam sumur. Akhirnya Nabi Yusuf diselamatkan oleh kabilah
dagang yang sedang lewat dalam perjalanan nya untuk berdagang dan menimba air
dari sumur tersebut.
1.
Masa
Kecil Nabi Yusuf a.s
·
Nabi Yusuf merupakan putra ketujuh dari
nabi Ya’qub a.s dan ibunya bernama Rahil. Ketika berusia dua belas tahun ibunya
wafat. Nabi Yusuf mempunyai adik yang bernama Bunyamin.
·
Nabi Yusuf a.s diberi Allah Swt. wajah
yang sangat tampan dan tubuh yang sangat tegap. Pada waktu kecil Nabi Yusuf
sangat lebih disayangi dan dicintai oleh ayahnya ketimbang anak yang lain. Jadi
banyak saudara-saudarnya yang iri terutama setelah ibunya wafat. Akhirnya
saudaranya berupaya menyingkirkan Nabi Yusuf.
2.
Nabi
Yusuf a.s Bermimpi
Dalam Al-Qur’an Surah
Yusuf ayat 4 menerangkan bahwa Nabi Yusuf bermimpi dengan melihat sebelas
bintang, matahari dan bulan dan semua itu bersujud kepada Nabi Yusuf. Lalu Nabi
Yusuf menceritakan nya kepada ayahnya. Dengan adanya cerita tersebut maka Nabi
Yusuf semakin yakin bahwa Allah akan memberikan kedudukan yang tinggi untuk
Nabi Yusuf. Dengan demikian ayahnya menceritakan kepada saudaranya dan akhirnya
saudaranya tambah rasa iri dan dengkinya.
3.
Nabi
Yusuf a.s Dibuang ke dalam Sumur
Saudara-saudaranya
menyusun rencana untuk menyingkirkan Nabi Yusuf dengan mengajaknya untuk
bermain dan Nabi Yusuf dibawa ketempat yang jauh, disitu ada sumur dan akhirnya
Nabi Yusuf dimasukkan ke dalam sumur. Dan saudaranya tadi telah menyusun
rencana agar tidak diketahui oleh ayahnya dengan menyembelih kambing dan
melumurkan darahnya pada baju Nabi Yusuf. Setelah itu Nabi Yusuf ditinggal dan
sauranya pulang kerumah dengan berpura-pura mengatakan bahwa adeknya telah mati
dimakan binatang buas saat bermain dengan menunjukka baju yang berlumuran darah
kepada ayahnya.
4.
Nabi
Yusuf a.s Dikeluarkan dari dalam Sumur
Nabi Yusuf meminta
tolong namun tidak ada yang menolongnya, hingga Nabi Yusuf berdoa meminta
pertolongan kepada Allah Swt. akhirnya Allah mengirimkan rombongan kabilah
dagang untuk mengambil air dan Nabi Yusuf pun diselamatkan oleh kabilah dagang
tersebut. rombongan tersebut melanjutkan perjalanan menuju Mesir dengan membawa
Nabi Yusuf.
5.
Nabi
Yusuf a.s Diangkat Menjadi Nabi
Seiring dengan
berjalannya waktu Nabi Yusuf berubah menjadi pemuda yang tampan, berkat
ketampanan nya banyak orang yang tertarik dengan Nabi Yusuf. Hal tersebut tidak
disukai oleh penduduk Mesir dengan demikian Nabi Yusuf difitnah dan
dipenjarakan.
6.
Nabi
Yusuf a.s Menafsirkan Mimpi
Penafsiran mimpi
membuat Nabi Yusuf menceritakan kepada pelayan Raja dan pelayan menceritakan
kisah Nabi Yusuf kepada Raja akhirnya Nabi Yusuf dibebaskan dan diangkat
menjadi bendahara kerajaan.
7.
Nabi
Yusuf a.s Bertemu dengan Keluarganya
Dibawah kekuasaan Nabi
Yusuf sebagai bendahara dan akhirnya Mesir menjadi negara yang berjaya, makmur
dan pada saat itu kekeringan akan melanda penduduk mesir dengan demikian Nabi
Yusuf menyusun strategi. Banyak orang yang meminta pertolongan akibat
kekeringan tersebut ketika itu Nabi Yusuf ketemu dengan ayah dan saudaranya,
akhirnya ayah dan sauradanya bertaubat, mereka meminta maaf kepada Nabi Yusuf
dan memohon ampun kepada Allah Swt. dengan demikian Nabi Yusuf menyuruh ayah
dan saudaranya menetap dan tinggal di Istana bersama Nabi Yusuf.
Ø MENELADANI NABI YUSUF a.s
Keteladanan Nabi Yusuf
a.s terkandung teladan yang mulia. Nabi mendapat ujian dan cobaan yang luar
biasa dari sejak kecil hingga besar. Namun ujian yang dihadapinya penuh dengan
kesabaran dan kepasrahan kepada Allah.
Meneladani Nabi Yusuf
dalam kehidupan sehari-hari :
ü Melatih
diri untuk bersabar
ü Memohon
pertolongan kepada Allah Swt
ü Melatih
diri untuk selalu jujur
ü Rajin
belajar agar menjadi anak yang pandai dan bijaksana
ü Memaafkan
kesalahan orang lain
B. NABI SYU’AIB a.s
1.
KISAH
NABI SYU’AIB a.s
a.
Penduduk
Madyan yang ingkar kepada Allah Swt
Nama lengkap Nabi
Syu’aib a.s adalah Syu’aib bin Milil bin Yasjir bin Madyan bin Ibrahim. Nabi
Syu’aib diutus oleh Allah Swt untuk berdakwah di kota madyan. Penduduk madyan
adalah segolongan orang arab yang tinggal di daerah bernama ma’an yang terletak
dipinggir negeri syam.
Penduduk Madyan terdiri
dari orang yang tidak mengenal adanya tuhan, selalu berbuat vurang, licik,
tidak jujr ingga tidak adil dengan mengurangi timbangan saat berdagang.
b.
Nabi
Syu’aib a.s Berdakwah kepada Kaumnya
Nabi syu’aib berdakwah
dengan gigih. Penduduk Madyan sudah melupakan ajaran rasul utusan sebelumnya.
Mereka tidak mempercayai adanya Allah Swt dan sesembahan mereka adalah hutan
dan Aikah. Yakni sebidang padang pasir yang ditumbuhi oleh pohon dan tumbuhan.
Kaum Madyan selalu
berada dalam kesesatan hingga kemungkaran. Kemaksiatan selalu dilakukan mereka
mengurangi timbangan saat berdagang, Allah mengutus Nabi untuk mengingatkan
dengan cara mengajak kaum nya menyembah Allah, menjauhi kedzaliman,
kemungkaran, hingga kemaksiatan. Mengajak kaumnya untuk selalu jujur dalam
berjualan khususnya dalam menimbang barang jualan.
c.
Dakwah
Nabi Syu’aib a.s ditolak oleh Kaumnya
Setiap dakwahnya selalu
di tolak dan akan diancam, menolak nabi dengan keras dan dengan celaan, namun
Nabi Syu’aib tetap sabar dan mendoakan kaumnya untuk berubah atas izin Allah.
Kegigihan dakwahnya membuat kaum Madyan marah dan mengancam akan menyiksa dan
merajam Nabi Syu’aib jika tidak mau menghentikan dakwahnya. Lalu Nabi Syu’aib
berdoa kepada Allah dan yakin akan pertolongan dan perlindungan Allah Swt
senantiasa ada.
d.
Allah
Swt. Menimpakan Azab kepada Kaum Nabi Syu’aib a.s
Allah mengazab kaum tersebut dengan cara menurunkan serangan musim panas hingga mereka takut untuk keluar, menyesakkan dada dan susah bernapas. Saat itu semua kaum kebingungan dengan demikian tiba awan hitam yang menguasai lembah mereka mengira awan hitam akan ada hujan namun dugaan mereka salah. Angin kencang, petir, kilat semua menyambar saling bersusulan. Penduduk Madyan akhirnya binasa. Atas pertolongan Allah Swt Nabi Syu’aib dan kaumnya selamat. Nabi Syu’aib dan pengikutnya kembali ke kota Madyan dan menetap disana bersama dengan orang-orang beriman.
2.
MENELADANI
NABI SYU’AIB a.s
Nabi syu’aib melaksanakan amanah yang
Allah Swt berikah kepadanya dengan gigih dalam berjuang dalam dakwahnya. Dengan
demikian kita dapat meneladani sifat Nabi Syu’aib dengan :
Ø Melaksanakan
perintah Allah Swt
Ø Meningatkan teman agar berbuat baik Bersemangat dan tidak
Komentar
Posting Komentar