BAB 2 : AKIDAH AKHLAK KELAS X E2 OKE
AKIDAH AKHLAK
KELAS X E2
AKHLAK TERCELA UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK
GURU PENGAMPU : SALMA NUR NAFISAH, S.Pd.
kelompok 1
anggota :
1. Ahmad Tri Prasetya Akbar Sabani
2. Lina Hanifah
3. Retno Palupi
4. Oktaviani Wahyuningsing
Cinta dunia stau Hubbud Dunya
Cinta dunia atau hubbud dunya adalah sikap berlebihan dalam mencintai duniawi, sehingga melupakan kehidupan akhirat. Dalam Islam, hubbud dunya dianggap sebagai penyakit hati yang berbahaya.
Hubbud dunya dapat menyebabkan manusia:
Lupa kepada Allah
Lupa terhadap kewajiban ibadah
Lupa terhadap persiapan kehidupan setelah kematian
Menjadi tamak
Menjadi kikir
Berdusta
Berubah pendirian
Beberapa ciri-ciri orang yang terkena hubbud dunya: Malas beribadah, Mendirikan salat dengan terburu-buru, Menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekayaan, Mengingkari janji-janjinya.
Dalil tentang hubbud dunya terdapat dalam Surah Al-Hadid ayat 20.
Cara menghindari Cinta Dunia atau Hubbud Dunya
Mengingat bahwa hidup di dunia hanyalah sementara, sehingga sebaiknya tidak terlena dengan itu.
Memperbanyak mengingat kematian.
Menumbuhkan sifat qanaah dalam diri, yakni rela menerima dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki.
Senantiasa mengingat Allah SWT dengan berdzikir.
Bahaya - Bahaya Hubbud Dunya :
• Berikut bahaya-bahaya hubbud dunya:
• Membuat seseorang lalai beribadah
• Melemahkan iman
• Menjadikan dunia sebagai tujuan utama
• Membuat seseorang lupa akhirat
• Membuat seseorang terjerumus dalam maksiat
• Membuat seseorang terjerumus dalam penyakit hati lainnya seperti tamak, riya, iri, dan dengki
• Membuat seseorang terjerumus dalam kufur nikmat
• Membuat seseorang terjerumus dalam kikir
• Membuat seseorang terjerumus dalam serakah
kelompok 2
-FAUZAN NAUFAL AF.(16)/E2
-HABIBAH ORISA H.(18)/E2
-KIRANI CAHYA A.(21)/E2
-SASKIRANA SAIKA P.(32)/E2
SOMBONG/UJUB
•Pengertian
perasaan yang membuat seseorang merasa lebih tinggi dari orang lain dalam hal pengetahuan, kekayaan, keturunan dan atau status sosial
•Ciri Ciri
1.Terlalu sering memamerkan
2.Harga diri tinggi,enggan menerima bantuan
3.Gemar menganggap remeh orang
4.Selalu memerlukan validasi dari pihak luar
5.Sering kali terlalu banyak bicara tentang diri sendiri
6.Menilai kehabagiaan dari harta
7.Kesulitan menangapi kritik
8.Terus menerus membandingkan diri dengan orang lain
9.Terlalu memperhatikan penampilan luar
•Bahaya
♦ Dibenci Allah SWT dan Rasulullah Saw
♦ Menghambat kerja sama
♦ Menjadi makhluk yang hina
♦ Hatinya terkunci
♦ Sulit mencapai kebahagiaan
♦ Menjadi penghuni neraka
•Cara Menghindari
✓Meningkatkan kesadaran diri
✓Membiasakan diri dengan sifat Tawadhu'/rendah hati
✓Berkumpul dengan orang orang sholeh
✓Mengingat akhirat
.Contoh perilaku(video pembelajaran)
https://youtu.be/wGTDmud6tIs?si=GX5NjKWmjkeI6xXf
ANGGOTA KELOMPOK 3
Adinda Mayang (01)
Juniar Bramastha S.P (20)
Livia Ezra I (23)
Nur Shofienada S (27)
PENGERTIAN
Hasad adalah perasaan tidak senang atau iri terhadap keberhasilan atau kesuksesan orang lain.Pperasaan ini dapat muncul karena merasa bahwa orang lain telah mencapai suatu yang diinginkan atau telah berhasil dalam melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh diri sendiri.
CIRI CIRI
Iri hati
merendahkan orang lain
merasa tidak adil
tidak mau mengakui keberhasilan orang lain
tidak mau bekerja sama
merasa dirinya lebih baik dari orang lain
menghilangkan pahala
mengundang murka Allah subhanahu wa ta'ala
menghancurkan iman
menghasilkan perasaan negatif
menghambat kemajuan
menghilangkan kedamaian
CARA MENGHINDARIENGHINDARI SIKAP HASAD
mengenal diri sendiri
kenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri
terima kekurangan dan berusaha untuk memperbaikinya
mengembangkan rasa syukur
berusaha untuk selalu bersyukur atas apa yang dimiliki
fokus pada kebaikan dan keberkahan yang telah diterima
menghindari perbandingan
jangan membandingkan diri dengan orang lain
fokus pada kemajuan dan pencapaian diri sendiri
KELOMPOK 4 KELAS X-E2
Desy Novita Sari (13)
Nuria Miftahul Jannah (28)
Qhais Gibran Al Maghfira (30)
Zahra Aulia Bilqiz (36)
RIYA'
A) Pengertian
Secara bahasa, arti riya merupakan istilah yang berasal dari kata Arriyaa’u yang berarti memperlihatkan atau pamer. Riya juga dapat diartikan sebagai perbuatan memperlihatkan sesuatu, baik itu barang atau perbuatan baik dengan maksud agar dilihat orang lain atau pun mendapat pujian dari orang lain. Dalam agama Islam, perbuatan riya sendiri dibenci Allah SWT, karena perbuatan yang dilakukan tidak didasarkan dengan niat semata-mata hanya untuk Allah SWT.
B) Ciri-Ciri
Berikut beberapa ciri-ciri yang kerap tidak disadari.
Selalu menyebut dan mengungkit amal baik yang pernah dilakukan
Beramal hanya sekadar ikut-ikutan bersama orang lain
Malas atau enggan melakukan amal shaleh apabila tidak dilihat oleh orang lain
Melakukan amal kebaikan apabila sedang berada di tengah khalayak ramai
Amalannya selalu ingin dilihat dan didengar agar dipuji oleh orang lain
Ekspresi amal berbeda karena sedang dilihat oleh orang lain atau tidak
Tampak lebih rajin dan bersemangat dalam beramal saat mendengar sanjungan, sebaliknya semangatnya akan turun apabila mendapat cemoohan dari orang lain.
C) Bahaya
Berikut beberapa bahaya riya’.
Amal ibadah yang dilakukan tidak akan mendapatkan pahala
Amal ibadah yang dilakukan akan berubah menjadi dosa
Terhalang untuk mendapatkan hidayah dari Allah
Terjebak dalam kesombongan
Mendapatkan siksa akhirat
Merusak ketauhidan
Merusak amal kebaikan
Termasuk perbuatan syirik kecil
D) Cara Menghindari
Berikut beberapa cara menghindari agar tidak terkena sifat riya’.
Memfokuskan niat ibadah, bahwa ibadah kita hanya untuk Allah;
Hindari sikap suka memamerkan sesuatu yang kita punya, karena pada hakikatnya yang kita punya itu hanyalah milik Allah;
Tidak menimbulkan kecemburuan sosial bagi orang lain;
Saling menasihati dan mengingatkan jika di antara kita ada yang berperilaku riya’;
Membiasakan diri bersyukur pada Allah;
Melakukan ibadah dengan khusyu’ baik di tempat ramai maupun di tempat sunyi;
Senantiasa berdzikir kepada Allah dan selalu berlindung kepada Allah agar kita dijauhkan dari sifat riya’ dan sum’ah.
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 5
Aurelia Agni s. s (09 /X. E2 )
Dania Rahmawati ( 12 / X. E2 )
Muhammad Iksan F ( 24 / X . E2 )
Fadlurrahman Fauzi (15 / X. E2 )
Marah (Ghadab)
Pengertian Ghadab
Ghadab diartikan sebagai amarah atau emosi yakni gejolak pada kalbu yang disebabkan tersentuhnya jiwa spiritual seseorang
Ciri Ciri Marah (Ghadhab)
Bersikap angkuh kepada orang lain
Merusak sesuatu yang ada di sekitarnya
Tidak bisa kompromi, diskusi, atau bicara baik-baik
Mengancam kepada orang yang menyebabkan amarah
Wajah kusam, suram dan cemberut
Mata tajam memerah dan pandangan penuh kebencian
Bahaya Marah ( Ghadhab )
Menyebabkan gangguan tidur
Menyebabkan sakit kepala
Menyebabkan depresi
Menyebabkan stres dan kecemasan
Mengganggu kesehatan spiritual
Cara menghindari Marah (Ghadhab)
Meredam rasa amarah dengan cara menahan diri.
Meredam rasa amarah dengan cara beristighfar.
Meredam rasa amarah dengan cara membaca ta'awudz.
Meredam rasa amarah dengan berwudhu.
Meredam rasa amarah dengan cara merubah posisi. Jika kita sedang marah dalam keadaan berdiri maka hendaklah duduk.
Kelompok 6 =
1. Aisyah wafiul husna [4]
2. Dewi kurnia s.b [14]
3. Halimatun nisa [19]
4. Muhammad wildan [25]
Tamak Atau Rakus
A. Pengertian Tamak Atau Rakus
Tamak atau rakus adalah sifat seseorang yang memiliki keinginan berlebihan untuk mendapatkan sesuatu, terutama harta, makanan, kekuasaan, atau kenikmatan duniawi, tanpa mempertimbangkan kebutuhan atau dampaknya pada orang lain. Orang yang tamak cenderung tidak pernah merasa puas dengan apa yang dimiliki dan terus mengejar lebih banyak, sering kali dengan cara yang tidak adil atau merugikan orang lain.
Dalam pandangan moral dan agama, sifat tamak dianggap negatif karena dapat menimbulkan keserakahan, ketidakadilan, dan merusak hubungan sosial. Lawan dari sifat tamak adalah sikap bersyukur, puas, dan dermawan.
B. Ciri Ciri Tamak Atau Rakus
Berikut adalah beberapa ciri-ciri orang yang tamak atau rakus:
1. Tidak Pernah Puas
Selalu merasa kurang meskipun sudah memiliki banyak hal, baik harta, makanan, atau hal lain.
2. Mengutamakan Kepentingan Pribadi
Mengabaikan kebutuhan atau kepentingan orang lain demi memenuhi keinginannya sendiri.
3. Berlebihan dalam Mengambil
Mengambil sesuatu secara berlebihan, lebih dari yang dibutuhkan, baik dalam hal makanan, uang, atau sumber daya.
4. Sulit Berbagi
Enggan berbagi atau memberi kepada orang lain meskipun memiliki kelebihan.
5. Menghalalkan Segala Cara
Tidak peduli dengan cara yang digunakan untuk mendapatkan apa yang diinginkan, bahkan jika itu merugikan orang lain.
6. Tidak Peduli Dampak Negatif
Mengabaikan konsekuensi atau dampak buruk dari tindakan mereka terhadap orang lain atau lingkungan.
7. Selalu Iri terhadap Orang Lain
Merasa tidak senang melihat orang lain memiliki sesuatu yang lebih atau lebih baik.
8. Materialistis
Mengukur kebahagiaan atau keberhasilan hanya berdasarkan kepemilikan materi.
Sifat ini dapat menyebabkan konflik, rusaknya hubungan sosial, dan bahkan kerugian moral bagi diri sendiri dan orang lain.
C. Bahaya Tamak Atau Rakus
Sifat tamak atau rakus memiliki banyak dampak buruk, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Berikut adalah beberapa bahayanya:
1. Merusak Hubungan Sosial
Orang tamak sering mengutamakan kepentingannya sendiri, yang bisa menyebabkan konflik dengan orang lain, seperti keluarga, teman, atau rekan kerja.
2. Menyebabkan Ketidakpuasan Hidup
Tamak membuat seseorang sulit merasa puas, sehingga hidupnya dipenuhi rasa kurang dan ketidakbahagiaan meskipun memiliki banyak hal.
3. Memunculkan Sikap Tidak Jujur
Sifat ini bisa membuat seseorang menghalalkan segala cara, seperti menipu, mencuri, atau merugikan orang lain demi keinginannya.
4. Menghancurkan Reputasi
Orang yang dikenal rakus atau tamak sering kali kehilangan kepercayaan dari orang lain dan dianggap tidak dapat diandalkan.
5. Meningkatkan Ketimpangan Sosial
Sifat rakus dapat memicu kesenjangan sosial karena orang tamak cenderung mengambil lebih banyak sumber daya tanpa peduli pada kebutuhan orang lain.
6. Merugikan Lingkungan
Dalam skala besar, sifat tamak dapat menyebabkan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, merusak ekosistem, dan mempercepat kerusakan lingkungan.
7. Memicu Konflik dan Kekerasan
Sifat ini sering menjadi akar perselisihan, baik antarindividu maupun antarkelompok, karena perebutan kekayaan, kekuasaan, atau sumber daya.
8. Menghambat Sikap Bersyukur
Orang tamak sulit bersyukur atas apa yang dimiliki dan cenderung fokus pada apa yang belum dimiliki, yang berujung pada rasa iri dan dengki.
Oleh karena itu, sifat tamak perlu dikendalikan dengan sikap bersyukur, berbagi, dan mengutamakan kebutuhan daripada keinginan.
D. Cara Menghindari Sifat Tamak Atau Rakus
Untuk menghindari sifat tamak atau rakus, diperlukan upaya kesadaran dan pengendalian diri. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
1. Bersyukur atas Apa yang Dimiliki
Biasakan menghargai apa yang sudah dimiliki daripada terus memikirkan apa yang belum dimiliki.
Latih diri untuk fokus pada nikmat kecil dalam hidup sehari-hari.
2. Pahami Kebutuhan vs Keinginan
Bedakan antara apa yang benar-benar dibutuhkan dan apa yang hanya diinginkan.
Prioritaskan kebutuhan dan hindari memburu hal yang tidak penting.
3. Latih Sikap Berbagi
Biasakan berbagi dengan orang lain, baik dalam bentuk harta, waktu, atau perhatian.
Memberi kepada orang lain tidak hanya membantu mereka, tetapi juga mengurangi sifat egois dalam diri.
4. Latih Diri untuk Hidup Sederhana
Hindari gaya hidup berlebihan yang mendorong keinginan untuk memiliki lebih banyak.
Terapkan prinsip “cukup” dalam semua aspek kehidupan.
5. Kendalikan Nafsu dan Keinginan
Biasakan untuk tidak langsung memenuhi semua keinginan. Latih diri untuk menunda keinginan agar dapat
Komentar
Posting Komentar