BAB 2 : AKIDAH AKHLAK KELAS X E4 OKE
AKIDAH AKHLAK
KELAS X E4
AKHLAK TERCELA UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK
GURU PENGAMPU : SALMA NUR NAFISAH, S.Pd.
KELOMPOK 2
Nama Anggota:
1.Bondan Pamungkas (13)
2.Khirzan Febri Aldiyansyah (26)
3.Muhammad Fadli (28)
4.Rika Sholekah (32)
SOMBONG DAN UJUB
# Pengertian Sombong dan Ujub
Sombong dan ujub adalah dua sifat yang tidak baik dan dapat merusak hubungan kita dengan Allah SWT dan sesama manusia.
- *Sombong*: Sombong adalah sifat yang membuat seseorang merasa dirinya lebih baik dan lebih unggul dari orang lain. Orang yang sombong cenderung tidak mau mendengarkan pendapat orang lain dan tidak mau mengakui kesalahan.
- *Ujub*: Ujub adalah sifat yang membuat seseorang merasa bangga dan puas dengan dirinya sendiri, sehingga ia tidak mau mengakui kesalahan dan tidak mau meminta maaf.
# Ciri-Ciri Sombong
1. *Merasa diri lebih baik dari orang lain*: Orang yang sombong cenderung merasa dirinya lebih baik dan lebih unggul dari orang lain.
2. *Tidak mau mendengarkan pendapat orang lain*: Orang yang sombong cenderung tidak mau mendengarkan pendapat orang lain dan tidak mau mempertimbangkan pendapat mereka.
3. *Merasa diri tidak salah*: Orang yang sombong cenderung merasa dirinya tidak salah dan tidak mau mengakui kesalahan.
4. *Menghina dan meremehkan orang lain*: Orang yang sombong cenderung menghina dan meremehkan orang lain untuk meninggikan dirinya sendiri.
5. *Tidak mau meminta maaf*: Orang yang sombong cenderung tidak mau meminta maaf jika mereka telah melakukan kesalahan.
# Ciri-Ciri Ujub
1. *Merasa bangga dan puas dengan diri sendiri*: Orang yang ujub cenderung merasa bangga dan puas dengan diri sendiri dan tidak mau mengakui kesalahan.
2. *Tidak mau menerima kritik*: Orang yang ujub cenderung tidak mau menerima kritik dan tidak mau mempertimbangkan pendapat orang lain.
3. *Merasa diri lebih baik dari orang lain*: Orang yang ujub cenderung merasa dirinya lebih baik dari orang lain dan tidak mau mengakui kelebihan orang lain.
4. *Mengagungkan diri sendiri*: Orang yang ujub cenderung mengagungkan diri sendiri dan tidak mau mengakui kesalahan.
5. *Tidak mau meminta bantuan*: Orang yang ujub cenderung tidak mau meminta bantuan dari orang lain karena merasa dirinya sudah cukup baik.
# Dampak Sombong dan Ujub
Sombong dan ujub dapat memiliki dampak yang negatif dalam kehidupan kita, antara lain:
- *Menghancurkan hubungan dengan Allah SWT*: Sombong dan ujub dapat membuat kita lupa akan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT.
- *Menghancurkan hubungan dengan sesama manusia*: Sombong dan ujub dapat membuat kita tidak mau mendengarkan pendapat orang lain dan tidak mau mengakui kesalahan, sehingga dapat menghancurkan hubungan kita dengan sesama manusia.
- *Menghambat kemajuan diri*: Sombong dan ujub dapat membuat kita tidak mau belajar dari kesalahan dan tidak mau menerima kritik, sehingga dapat menghambat kemajuan diri.
# Cara Menghindari Sombong dan Ujub
Untuk menghindari sombong dan ujub, kita dapat melakukan beberapa hal berikut:
1. *Mengakui kesalahan*: Kita harus mau mengakui kesalahan dan meminta maaf jika kita telah melakukan kesalahan.
2. *Mendengarkan pendapat orang lain*: Kita harus mau mendengarkan pendapat orang lain dan mempertimbangkan pendapat mereka.
3. *Belajar dari kesalahan*: Kita harus mau belajar dari kesalahan dan menggunakan kesalahan sebagai pelajaran untuk memperbaiki diri.
4. *Menghargai orang lain*: Kita harus mau menghargai orang lain dan mengakui kelebihan mereka.
5. *Mengembangkan kesadaran diri*: Kita harus mau mengembangkan kesadaran diri dan mengakui kelemahan diri kita sendiri.
Dengan melakukan hal-hal di atas, kita dapat menghindari sombong dan ujub, dan menjadi orang yang lebih baik dan lebih rendah hati.
KELOMPOK 3
NAMA KELOMPOK:
ANISA PUTRI H
HAYI LANA
NADILA PUTRI
HARIS SAIFUL
HASAD DAN DENGKI
PENGERTIAN
Dengki secara istiloh memiliLi beberapa pengertion dalam berbagai disiplin ilmu, antara lain: Pengertian Dengki dalam Islam. Dalam Islam, dengki diartikan sebagai perasaan iri hati atau Lebencian terhadap Leberhasilan atau kebahagiaan orang lain. Dengki juga dapat diartikan sebagai perasaan tidak senang atau tidak rela terhadap keberhasilan atau kebahagiaan orang lain.
Pengertian Dengki dalam Psikologi
KELOMPOK 4
ANGGOTA KELOMPOK:
• ARIFAH AMALIA ADZANI <10>
• FARIS ATSAAL RISQULLAH <19>
• ICHA VALENCIA <23>
• ZAHROTUL HIDAYAH <36>
RIYA'
1.) PENGERTIAN RIYA'
Riya’ adalah penyakit hati yang harus dihindari karena dapat merusak amal kebaikan manusia. Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa orang yang berbuat riya termasuk golongan orang yang celaka.
Riya' termasuk salah satu sifat orang munafik. Sifat ini bertentangan dengan sifat orang yang beriman, yang senantiasa ikhlas dalam melakukan segala sesuatu. Orang yang berbuat riya tidak akan mendapat apapun atas kebaikan yang mereka kerjakan.
Riya’ dalam Islam adalah suatu penyakit yang dapat menghilangkan amalan baik seorang hamba dan penyakit itu dikenal dengan penyakit hati. Jika, penyakit hati tidak dihindari dan terus-menerus dilakukan, maka pahala kebaikan yang dimiliki oleh seorang hamba muslim berkurang.
2.) CIRI CIRI RIYA'
a. Melakukan amal kebaikan hanya ketika ada orang lain yang melihat
b. Berusaha mendapatkan pujian atau pengakuan
c. Kecewa jika tidak dipuji
d. Malas berbuat sesuatu jika sendirian
e. Semangat mengerjakan sesuatu jika dilihat orang lain
f. Malas berbuat apabila dicibir
3.) BAHAYA RIYA'
• Muncul sikap berpura-puraan
• Menjadi Ciri kemunafikan
• Muncul rasa tidak puas terhadap apa yang ia lakukan
• Memicu sifat sombong
• Terkena penyakit rohani berupa gila pujian
4.) CARA MENGHINDARI RIYA'
# Niat ibadah hanya karena Allah swt
# Mengendalikan hati
# Selalu mengingat Allah swt
# Menyembunyikan amal kebaikan
# Perbanyak rasa syukur
Kelompok 5
Anggota Kelompok :
Ø Afitaneza Kuncoro Khoirunnisa'
Ø Daffa Zaidan Al-Maliki
Ø Khanza Afiqoh Zahirah
Ø Sekar Arum Pertiwi
MARAH
1. PENGERTIAN MARAH (GHADAB)
Marah ( ghadab) adalah luapan emosi yang timbul karena tidak suka terhadap sesuai atau merasa terganggu oleh keadaan yang tidak menyenangkan. Dalam batas wajar, sifat ini bisa dikendalikan. Namun jika berlebihan, amarah bisa menjadi racun bagi hati. Marah yang tidak terkendali dapat menghancurkan hati dan menimbulkan kebencian yang berlarut-larut. Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya mengendalikan amarah. Sebuah hadits dari Abu Hurairah menceritakan bahwa seseorang meminta nasihat kepada Rasulullah SAW, beliau hanya menjawab “Jangan marah”. Permintaan nasihat itu diulang beberapa kali, tapi jawabannya tetap, “Jangan marah” .
Marah sendiri dapat diartikan sebagai emosi yang ditandai oleh adanya pertentangan terhadap seseorang atau perasaan setelah diperlakukan tidak benar. Kemarahan membantu kita memahami bahwa kita merasa dirugikan dan memberi dorongan untuk bertindak atau memperbaiki keadaan.
2. CIRI-CIRI MARAH (GHADAB)
ü Perubahan fisik
Seseorang yang marah biasanya akan menunjukkan perubahan fisik, seperti wajah yang memerah, napas yang terengah-engah, dan otot tubuh yang tegang.
ü Suara meninggi
Tanda umum orang yang marah adalah berbicara dengan suara yang lebih keras atau bahkan berteriak.
ü Pengendalian diri berkurang
Orang yang marah cenderung kehilangan kendali atas dirinya, berbicara kasar atau bahkan melakukan tindakan yang tidak biasa.
ü Tangan gemetar
Beberapa orang merasakan gemetar atau bahkan bergetar pada tubuh mereka saat marah.
ü Fokus pada negatif
Pikiran menjadi terfokus pada hal-hal negatif yang menyebabkan kemarahan tersebut.
ü Tidak sabar dan mudah tersinggung
Hal kecil pun bisa memicu kemarahan yang lebih besar
ü Mengumpat atau berkata kasar
Menjadi bentuk pelepasan emosi yang tidak terkendali
3. BAHAYA MARAH (GHADAB)
ü Mengarah pada kekerasan
Dalam beberapa kasus, ghadab dapat menyebabkan tindakan kekerasan fisik atau verbal.
ü Menyebabkan penyesalan
Setelah marah, seseorang sering kali merasa menyesal dan bisa berbuat sesuatu yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
ü Memengaruhi kesehatan
Kemarahan yang berlarut-larut dapat berisiko terhadap kesehatan, seperti meninigkatkan tekanan darah dan memperburuk masalah kesehatan mental.
ü Menurunkan kualitas hidup
Kebiasaan marah yang sering dapat mengurangi kualitas hidup secara keseluruhan, membuat seseorang merasa tidak bahagia atau frustrasi.
ü Merusak hubungan dengan orang lain
Sering marah dapat membuat orang lain menjauh, baik keluarga, teman, maupun rekan kerja.
ü Sulit berkonsentrasi
Saat marah otak sulit fokus sehingga produktivitas menurun.
4. CARA MENGHINDARI MARAH (GHADAB)
Ø Mengambil wudhu atau air
Menurut ajaran Islam, apabila seseorang merasa marah, disarankan untuk berwudhu atau mencuci wajah dengan air. Ini dapat membantu menenangkan pikiran.
Ø Berpikir sebelum bertindak
Sebelum meluapkan amarah, cobalah untuk berpikir terlebih dahulu tentang akibat yang mungkin timbul.
Ø Beristighfar dan berdzikir
Mengingat Allah dapat membantu menenangkan hati dan pikiran yang sedang panas.
Ø Mengubah diri
Mengingat Allah dapat membantu menenangkan hati dan pikiran yang sedang panas.
Ø Menahan diri
Memahami bahwa kemarahan bisa merusak, cobalah untuk lebih mengendalikan diri dan menanggapi situasi dengan lebih sabar.
Ø Mendekatkan diri kepada Allah
Berdoa untuk diberikan ketenangan dan kesabaran saat menghadapi ujian hidup yang dapat memicu kemarahan.
5. CONTOH VIDEO MARAH (GHADAB)
https://youtu.be/8PCNIjCzcys?si=pvXFGWz5ZhGtZ9fF
KELOMPOK 6
NAMA ANGGOTA:
· Anisa Novita S.
· Evan Aditya S.
· Lisna Mau U.
· Pratiwi Nur R.
TAMAK
1. Pengertian Tamak
Tamak secara luas adalah sifat atau perilaku seseorang yang memiliki keinginan berlebihan untuk memiliki atau memperoleh sesuatu, baik itu harta, kekuasaan, atau hal lainnya, tanpa memperhatikan batasan moral, etika, atau kepentingan orang lain. Sifat ini sering kali ditandai dengan kerakusan, egoisme, dan ketidakpuasan terhadap apa yang telah dimiliki.
Dalam konteks agama dan nilai moral, tamak dipandang sebagai sikap yang negatif karena dapat mendorong seseorang untuk melakukan hal-hal yang tidak benar, seperti mengambil hak orang lain, berbohong, atau mengabaikan kepentingan bersama demi keuntungan pribadi. Sifat tamak juga sering dikaitkan dengan ketidaksyukuran terhadap nikmat yang sudah diberikan.
Sebaliknya, sifat yang dianjurkan adalah qana’ah (merasa cukup) dan bersyukur, yaitu menerima apa yang dimiliki dengan lapang dada, tetapi tetap berusaha dan bekerja keras dengan cara yang baik.
2. Bahaya Tamak
· Egois dan Mementingkan Diri Sendiri
· Tidak Bersyukur
· Melanggar Norma dan Etika
· Ketakutan Kehilangan Harta atau Kekuasaan
· Kurangnya Empati
· Selalu Membandingkan Diri dengan Orang Lain
3. Cara Menghindari Tamak
Menghindari sifat tamak membutuhkan kesadaran diri dan usaha untuk memperbaiki pola pikir serta perilaku. Berikut adalah beberapa cara untuk menghindari sifat tamak:
1. Menanamkan Rasa Syukur
- Fokus pada nikmat dan berkah yang sudah dimiliki, bukan pada apa yang belum dimiliki.
- Luangkan waktu untuk merenung dan menghargai hal-hal kecil dalam hidup.
2. Berlatih Qana’ah (Merasa Cukup)
- Belajar menerima apa yang ada dan merasa puas dengan hasil yang diperoleh secara halal.
- Hindari sikap membandingkan diri dengan orang lain.
3. Membiasakan Berbagi dengan Orang Lain
- Tingkatkan empati dengan membantu mereka yang membutuhkan, misalnya bersedekah atau beramal.
- Berbagi dapat mengurangi rasa serakah dan menumbuhkan kepedulian sosial.
4. Mengendalikan Keinginan
- Bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Utamakan kebutuhan yang benar-benar penting.
- Latih diri untuk menunda keinginan yang tidak mendesak.
5. Menjaga Kehidupan Spiritual
- Perbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan, seperti berdoa, membaca kitab suci, atau meditasi.
- Pahami bahwa kebahagiaan sejati tidak berasal dari materi, tetapi dari hati yang tenang dan hubungan baik dengan Sang Pencipta.
4. Ciri-ciri Tamak
Ciri-ciri tamak secara luas dapat dilihat dari perilaku, pola pikir, dan sikap seseorang. Berikut adalah ciri-ciri tersebut:
1. Keinginan Berlebihan
Tidak pernah merasa puas dengan apa yang dimiliki dan selalu ingin memiliki lebih, baik dalam hal harta, jabatan, kekuasaan, atau kenikmatan duniawi lainnya.
2. Egois dan Mementingkan Diri Sendiri
Mengabaikan kepentingan atau kebutuhan orang lain demi memenuhi keinginannya sendiri.
3. Kerakusan
Mengumpulkan sesuatu secara berlebihan tanpa mempertimbangkan kebutuhan yang sebenarnya, misalnya menimbun harta tanpa alasan jelas.
4. Tidak Bersyukur
Sulit merasa cukup dengan apa yang dimiliki, meskipun telah diberi banyak rezeki atau keberkahan.
5. Melanggar Norma dan Etika
Bersedia melakukan apa saja, termasuk cara-cara yang tidak benar seperti menipu, berbohong, atau mengambil hak orang lain untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
6. Ketakutan Kehilangan Harta atau Kekuasaan
Memiliki rasa takut yang berlebihan terhadap kemungkinan kehilangan apa yang dimilikinya sehingga menjadi serakah untuk terus menambahnya.
7. Kurangnya Empati
Tidak peduli terhadap penderitaan atau kebutuhan orang lain, bahkan jika tindakannya merugikan orang lain.
8. Selalu Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Cenderung iri dengan pencapaian orang lain dan merasa tidak cukup jika orang lain memiliki lebih banyak.
Sifat tamak ini tidak hanya berdampak pada diri sendiri, seperti ketidakbahagiaan dan stres, tetapi juga dapat merusak hubungan sosial dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, sifat ini perlu dihindari dengan cara melatih rasa syukur, qana’ah, dan kepedulian terhadap orang lain.
5. Contoh Vidio
https://youtu.be/ctwJtjg2Jj0?si=_PptvWr91ZFliLpj
KELOMPOK 7
NAMA ANGGOTA:
· Afifatuz Azmi (01)
· Aisyah Nur I (05)
· Almira Salsabila (06)
· Aulia Rahma F (11)
MENGIKUTI HAWA NAFSU (SYAHWAT)
PENGERTIAN SYAHWAT
Sifat mengikuti hawa nafsu atau syahwat merujuk pada kecenderungan untuk menuruti dorongan-dorongan keinginan pribadi yang tidak terkendali, terutama yang bersifat sementara dan lebih didorong oleh nafsu fisik atau emosional. Hal ini dapat berupa keinginan untuk memenuhi kenikmatan jasmani seperti makan, tidur, atau berhubungan seksual, yang jika tidak dikendalikan dapat mengarah pada perilaku yang negatif.
CIRI-CIRI SYAHWAT :
• Tidak Terkendali: Sering bertindak berdasarkan impuls tanpa mempertimbangkan akibat jangka panjang.
• Mengutamakan Kenikmatan Duniawi: Lebih fokus pada pencapaian kesenangan sementara daripada tujuan hidup yang lebih mulia.
• Kecenderungan Berlebihan: Melakukan sesuatu secara berlebihan, seperti makan atau tidur terlalu banyak, berbelanja tanpa batas, atau perilaku hedonistik lainnya.
• Mengabaikan Tanggung Jawab: Terkadang mengabaikan kewajiban atau tanggung jawab demi memenuhi keinginan pribadi.
• Mudah Terjebak pada Dosa: Ketika hawa nafsu lebih dominan, seseorang bisa dengan mudah terjerumus ke dalam perbuatan yang tidak baik atau dosa.
BAHAYA SYAHWAT :
• Menghancurkan Moral dan Etika: Terlalu mengikuti hawa nafsu bisa menyebabkan seseorang kehilangan prinsip hidup dan bertindak tidak etis.
• Kerugian Fisik dan Mental: Perilaku berlebihan yang dipicu oleh hawa nafsu dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik dan mental, seperti kecanduan atau gangguan mental.
• Mengabaikan Tujuan Hidup: Fokus hanya pada kesenangan duniawi dapat menghalangi seseorang dari tujuan hidup yang lebih bermakna atau merugikan hubungan sosial.
• Menimbulkan Dosa: Dalam konteks agama, mengikuti hawa nafsu sering kali mengarah pada perbuatan dosa yang dapat merusak spiritualitas seseorang.
CARA MENGHINDARI SYAHWAT :
• Meningkatkan Ketaatan Spiritual: Memperkuat iman dan ketakwaan kepada Tuhan dengan beribadah secara rutin dan selalu berusaha menjaga hati.
• Pengendalian Diri: Latihan untuk mengendalikan diri dengan cara menahan diri dari keinginan yang berlebihan dan tidak berguna.
• Menyibukkan Diri dengan Hal Positif: Fokus pada kegiatan yang bermanfaat dan produktif, seperti belajar, berolahraga, atau beramal.
• Berpikir Sebelum Bertindak: Merenung sebelum mengambil keputusan untuk memastikan tindakan yang diambil sesuai dengan prinsip dan tidak didorong oleh hawa nafsu semata.
• Lingkungan yang Mendukung: Bergaul dengan orang-orang yang dapat memberikan pengaruh positif dan saling mengingatkan untuk menghindari godaan hawa nafsu.
Dengan memperkuat niat dan pengendalian diri, kita dapat menghindari dampak negatif dari mengikuti hawa nafsu dan menjalani hidup yang lebih seimbang dan bermakna.
CONTOH PERBUATAN SYAHWAT :
https://youtu.be/qVHZOFvC004?si=p2FrRasAyAKKgiwJ
Kelompok 8
1. Aira Arsya Septiasa (04)
2. Anisa Novita Anggraeni (07)
3. Ridwan Ilham Sabilah (31)
4. Siva Aulia Qirani Putri (34)
Dzalim
1. Pengertian Dzalim
Menurut bahasa kata aniaya sama dengan kata zalim yang artinya sewenang-wenang atau tidak adil. Zalim adalah perilaku tidak adil, menindas, atau melanggar hak-hak orang lain. Zalim adalah lawan dari adil, rahmat, dan keadilan, dan dianggap sebagai dosa besar dalam Islam.
Dzalim adalah istilah dalam bahasa Arab yang memiliki beberapa makna, antara lain:
· Makna Umum
1. Zalim berarti tidak adil, tidak benar, atau tidak tepat.
2. Dzalim juga dapat berarti menzalimi atau melakukan kezaliman terhadap orang lain.
· Makna dalam Konteks Agama
1. Dalam Islam, dzalim berarti melakukan perbuatan yang tidak adil atau tidak benar, seperti menzalimi orang lain, melakukan kejahatan, atau melanggar hukum Allah.
2. Dzalim juga dapat berarti tidak mematuhi perintah Allah atau tidak menjalankan kewajiban-kewajiban agama.
· Makna dalam Konteks Sosial
1. Dalam konteks sosial, dzalim berarti melakukan perbuatan yang tidak adil atau tidak benar terhadap orang lain, seperti menzalimi, memeras, atau melakukan kekerasan.
2. Dzalim juga dapat berarti tidak memperlakukan orang lain dengan adil atau tidak memberikan hak-hak yang seharusnya mereka terima.
2. Ciri-ciri Dzalim
· Melanggar hukum Allah SWT dan rasul-Nya
· Berpaling dari perintah Allah SWT
· Gemar melakukan kemungkaran
· Selalu mengingkari kebenaran
· Suka melakukan perilaku tercela seperti dusta, khianat, aniaya, menghina, dan sebagainya
· Menyakiti perasaan orang lain
· Tidak menunaikan hak orang lain
· Menindas dan mengeksploitasi orang lain
· Berpura-pura beriman (munafik)
· Menipu orang lain
3. Bahaya Dzalim
· Merusak persatuan dan persaudaraan
· Merusak tatanan hidup di masyarakat
· Menghilangkan akhlak atau sifat yang baik
· Merugikan orang lain
· Menghilangkan pahala amal perbuatan
· Orang dzalim akan kekal di dalam neraka
· Menambah penderitaan
· Dosa dan hukuman di akhirat
4. Cara Menghindari Dzalim
Dzalim Dalam Islam, dzalim ( kezaliman) adalah tindakan yang tidak adil dan tidak benar. Berikut beberapa cara untuk menghindari dzalim:
· Taat kepada Allah : Taat kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya dapat membantu kita menghindari dzalim.
· Berlaku adil : Berlaku adil dan tidak memihak dalam mengambil keputusan dapat membantu kita menghindari dzalim.
· Jujur dan transparan : Berlaku jujur dan transparan dalam semua tindakan dapat membantu kita menghindari dzalim.
· Menghormati hak orang lain : Menghormati hak orang lain dan tidak melanggar hak mereka dapat membantu kita menghindari dzalim.
· Menghindari hasad dan dengki : Menghindari hasad dan dengki dapat membantu kita menghindari dzalim.
· Mengembangkan empati : Mengembangkan empati dan memahami perasaan orang lain dapat membantu kita menghindari dzalim.
· Mengambil nasihat dari orang lain : Mengambil nasihat dari orang lain dan mempertimbangkan pendapat mereka dapat membantu kita menghindari dzalim.
· Menghindari kekuasaan dan otoritas : Menghindari kekuasaan dan otoritas yang tidak sah dapat membantu kita menghindari dzalim.
· Mengembangkan kesadaran diri : Mengembangkan kesadaran diri dan memahami kelemahan dan kekurangan kita dapat membantu kita menghindari dzalim.
· Mengambil tindakan yang tepat : Mengambil tindakan yang tepat dan tidak menunda-nunda dapat membantu kita menghindari dzalim.
Dengan mengikuti cara-cara di atas, kita dapat menghindari dzalim dan menjadi orang yang lebih adil dan benar.
5. Contoh Video
https://youtu.be/cLOqR3vWorQ?si=feu29At9o96X_qP-
KELOMPOK 9
NAMA KELOMPOK:
1.AZHIMA LAILATUL AZIZAH(12)
2.FARIDH ISNAN DARMAWAN(18)
3.INTAN NUR SHAFIRA(24)
4. SOFI TRI ROMA DHONI(35)
DISKRIMINASI
PEMBUKAAN
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa atas limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya. Tidak lupa pula shalawat dan salam senantiasa tercurahkan bagi Rasulullah Saw. yang telah membawa manusia dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang
Tugas kegiatan ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban tertulis atas terlaksananya kegiatan yang berlangsung mulai dari tanggal 23 Januari 2025 sampai dengan saat ini. Selama aktivitas yang dilakukan oleh siswa siswi adalah terjun langsung di di bawah pengawasan bu salma. Yang mana ini merupakan tahapan yang harus dijalani siswa siswi untuk bisa praktik langsung di dunia pembelajaran.
Kelancaran kegiatan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu:
1. Bu SALMA NUR NAFISAH S. Pd
2. Bapak HAQQY MAULANA S.spd
3. dan teman-teman
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatu
PENGERTIAN DISKRIMINASI
Diskriminasi adalah perlakuan yang tidak adil atau berbeda terhadap seseorang atau kelompok berdasarkan karakteristik tertentu, seperti ras, agama, jenis kelamin, usia, orientasi seksual,atau kondisi fisik. Diskriminasi terjadi ketika seseorang atau kelompok diperlakukan secara lebih buruk dibandingkan orang lain dalam situasi yang sama, biasanya karena prasangka atau stereotip.
Diskriminasi dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti:
1. Diskriminasi langsung: Ketika seseorang secara eksplisit diperlakukan tidak adil karena karakteristik tertentu.
Contoh: Menolak memberikan pekerjaan kepada seseorang karena rasnya.
2. Diskriminasi tidak langsung: Ketika suatu kebijakan atau aturan yang tampaknya netral ternyata memberikan dampak negatif pada kelompok tertentu.
Contoh: Kebijakan tempat kerja yang tidak menyediakan fasilitas untuk penyandang disabilitas.
Diskriminasi memiliki dampak negatif, termasuk merugikan individu yang menjadi korban dan menciptakan ketidaksetaraan dalam masyarakat. Untuk itu, banyak negara memiliki hukum dan regulasi untuk mencegah dan mengatasi diskriminasi.
Diskriminasi juga disebut sebagai penyakit kronis yang membuat sakit hati dan menghambat kemajuan ras, suku, agama, jenis kelamin, sampai status sosial ekonomi, semua dapat menjadi alasan untuk membeda-bedakan orang lain. Dampaknya tidak hanya membuat sedih individu, tapi juga menghambat kemajuan dan membuat perpecahan.
CIRI CIRI DISKRIMINASI
Perlakuan yang tidak adil ini dapat terjadi kapan saja, di mana saja karena ciri-ciri sebagai berikut;
• Perbedaan Ras dan Etnis.
• Perbedaan kelas sosial.
• Perbedaan Gender (Jenis Kelamin)
• Perbedaan agama/keyakinan.
• perbedaan pandangan politik.
• Kondisi fisik dan perbedaan lainnya.
BAHAYA DISKRIMINASI
- bahaya diskriminasi
1.perpecahan masyarakat
2.ketidakadilan
3.penurunan kesejahteraan mental
4.kemiskinan struktural
5.penghalang kemajuan karier
6.eksklusi sosial
7.kekerasan dan konflik
8.hilangnya talenta
9.penurunan produktivitas
10.ketidakpercayaan
11.kerusakan hubungan internasional
12.pelanggaran hal asasi manusia
13.diskriminasi sistemik
14.degradasi moral
15.kesenjangan ekonomi
16.penghambatan pembangunan
17.kehilangan solidaritas
18.stigma berkelanjutan
19.pengaruh negatif pada generasi
20.kemunduran budaya
CARA MENGHINDARI DISKRIMINASI
- cara menghindari diskriminasi
1.meningkatkan kesadaran diri
2.pendidikan inklusif
3.menghormati perbedaan
4.menggunakan bahasa yang netral
5.menerapkan kebijakan anti diskriminasi
6.memberikan kesempatan yang setara
7.menghindari generalisasi
8.mendukung korban diskriminasi
9.mengedukasi anak sejak dini
10.melaporkan diskriminasi
11.membangun dialog
12.mengikuti pelatihan kesetaraan
13.mendorong representasi yang adil
14.tidak ikut menyebarkan stereotip
15.menjadi teladan
16.mendorong kolaborasi
17.menghormati hak asasi manusia
18.membentuk komunikasi inklusif
19.mengakses informasi yang tepat
20.mengkampanyekan toleransi
CONTOH PERILAKU DISKRIMINASI
Contoh perilaku diskriminasi dapat ditemukan dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa contoh:
1. Diskriminasi Rasial
●Menolak melayani seseorang di restoran karena warna kulitnya.
●Menghina atau merendahkan seseorang berdasarkan etnis atau suku tertentu.
2. Diskriminasi Gender
●Menganggap perempuan tidak pantas menduduki posisi kepemimpinan.
●Memberikan upah yang lebih rendah kepada perempuan dibandingkan laki-laki untuk pekerjaan yang sama.
3. Diskriminasi Agama
●Melarang seseorang beribadah sesuai keyakinannya di tempat umum.
●Tidak memberikan kesempatan kerja karena agama yang dianut.
4. Diskriminasi Usia
●Tidak mempekerjakan seseorang karena dianggap terlalu tua atau terlalu muda.
●Menganggap orang lanjut usia tidak mampu belajar teknologi baru.
5. Diskriminasi Disabilitas
●Tidak menyediakan fasilitas aksesibilitas bagi penyandang disabilitas, seperti ramp atau lift.
●Mengabaikan kemampuan seseorang hanya karena mereka memiliki keterbatasan fisik atau mental.
6. Diskriminasi Ekonomi
●Memperlakukan seseorang dengan buruk karena berasal dari keluarga miskin.
●Mengutamakan pelayanan hanya kepada mereka yang dianggap mampu secara finansial.
Perilaku diskriminasi seperti ini dapat merugikan individu dan kelompok tertentu, sehingga penting untuk selalu mempraktikkan sikap adil dan menghormati perbedaan.
CONTOH VIDIO PEMBELAJARAN
HTTPS://YOUTU.BE/JUGXAB9DRZK?SI=ZO3TV-WIDKZHYIZ6
PENUTUP
Kesimpulan
Diskriminasi yaitu suatu tindakan, perilaku atau anggapan yang tidak seharusnya dilakukan oleh seseorang individu maupun kelompok terhadap individu atau kelompok lain. Dalam kaitannya dengan sebagaimana dalam pembahasan kami,maka didapatkan data sebagaimana berikut:
● Diskriminasi gender bidang ekonomi dalam disskriminasi ekonomi istilah menggambarkan rendahnya status, akses dan penguasaan seseorang terhadap sumber daya ekonomi dalam pengambilan keputusan. Berbagai pekerjan yang dianggap sebagai pekerjaan wanita, misalya guru taman kanak-kanak atau sekretaris, dinilai lebih rendah dibandingkan pekerjaan pria dan sering berpengaruh terhadap perbedaan gaji antara kedua jenis pekerjaan tersebut. Beberapa faktor ekonomi merupakan konteks situasi wanita yang perlu diperhatikan dalam pembangunan berwawasan kemitrasejajaran.
●Diskriminasi gender bidang pendidikan dalam diskriminasi pendidikan pada dasarnya adalah keyakinan bahwa salah satu jenis kelamin dianggap lebih penting dan lebih utama dibandingkan jenis kelamin lainnya. Pandangan bahwa wanita mempunyai kedudukan peran lebih rendah dibandingkan dengan pria telah tercipta sejak dahulu. Berbagai tradisi, tafsir keagamaan, maupun aturan birokrasi menempatkan wanita sebagai subordinasi kaum pria yang menyebabkan keterbatasan ruang gerak wanita diberbagai kehidupan.
● Diskriminasi gender bidang sosial dalam diskriminasi gender merupakan kondisi tidak adil akibat dari sistem dan struktur sosial dimana baik perempuan maupun laki-laki menjadi korban dari sistem tersebut. Berbagai pembedaan peran dan kedudukan antara perempuan dan laki-laki haim secara langsung yang berupa perlakuan
maupun sikap dan yang tidak langsung berupa dampak suatu peraturan perudang- undangan maupun kebijakan telah menimbulkan beragai ketidak adilan yang berakar dalam sejarah, adat, norma ataupun dalam berbagai struktur yang ada dalam masyarakat. Ketidak adilan gender terjadi karena adanya keyakinan dan pebenaran yang ditanamkan sepanjang peradaban manusia dalam berbagai bentuk yang bukan hanya menimpa perempuan saja tetapi juga dialami oleh laki-laki.
Saran
Ada beberapa saran yang akan disampaikan berhubungan dengan tugas ini. Hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
●Dalam menggambarkan diskriminasi dalam tugas ini belum terlalu mendetil penjelasannya, maka dari itu, peneliti mengharapkan sumbangsih pemikiran. kepada pembaca guna kesempurnaan tugas ini ke depan.
●Karena adanya keterbatasan waktu dan pemikiran sehingga tugas ini baru berupa deskripsi tentang diskriminasi, Maka diharapkan agar bapak dan ibu guru memaklumi kami.
PENUTUP
Dalam menutup tugas ini, kami ingin menguatkan kembali pentingnya pemikiran yang telah kami lakukan. Melalui pemikiran ini, kami berhasil mengumpulkan data yang relevan dan menggali informasi yang mendalam tentang topik yang kami teliti. Kami juga dapat menghasilkan kesimpulan yang signifikan berdasarkan analisis data yang telah dilakukan.
Berdasarkan hasil pemikiran ini, kami menyimpulkan bahwa (pernyataan kesimpulan). Dengan kata lain, (restate kesimpulan). Kesimpulan ini diperkuat dengan hasil pengamatan yang telah kami bahas dalam tugas ini, yang memberikan gambaran jelas tentang topik yang kami teliti.
Selain itu, kami juga ingin memberikan beberapa saran atau rekomendasi yang mungkin berguna bagi penelitian atau diskusi di masa mendatang. Pertama, kami mengusulkan untuk melibatkan jumlah kata yang lebih besar dalam penelitian berikutnya untuk mendapatkan hasil yang lebih terepresentasi. Kedua, diplomasi dan kerjasama antara institusi terkait sangat penting untuk mengatasi beberapa hambatan yang kami hadapi selama penelitian ini.
Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pemahaman dan pengembangan topik yang kami teliti. Semoga tugas ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi penelitian atau studi lainnya di masa depan. Terima kasih atas perhatian dan dukungan yang telah diberikan dalam tugas ini.
Komentar
Posting Komentar