BAB 2 : AKIDAH AKHLAK KELAS X E6 OKE
AKIDAH AKHLAK
KELAS X E6
AKHLAK TERCELA UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK
GURU PENGAMPU : SALMA NUR NAFISAH, S.Pd.
( Cinta Dunia atau Hubbud Dunya )
▪️ Pengertian "Hubbud Dunyya" :
Hubbud Dunya menurut bahasa adalah mencintai dunia, adapun menurut istilah adalah mencintai dunia yang disangka mulia. Definisi di atas dapat dipahami bahwa hubbun dunya berarti mencintai kehidupan dunia dengan melalaikan kehidupan akhirat. Seseorang yang terlalu cinta dengan dunia itu mengakibatkan dirinya berbuat kesalahan dan dosa besar, misalnya seperti berbuat maksiat dan lain sebagainya. Sebagaimna Rasulullah saw menjelaskan:”cinta terhadap dunia merupakan pangkal dari setiap kesalahan”. Dijelaskan juga dalam Al-Qur'an :
Dalam Surat Al-Ankabut ayat 64, Allah SWT berfirman:
وَمَا هٰذِهِ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا لَهْوٌ وَّلَعِبٌۗ وَاِنَّ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ - 64
Artinya: "Kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah senda gurau dan permainan. Sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya seandainya mereka mengetahui."
Berkaitan dengan hal ini, Rasulullah saw juga bersabda:
الدُّنْيَامَزْرَعَةٌلِلْأَخِرَةِ
Artinya: dunia adalah kebun bagi akhirat. [1]
Perihal hubbud dunya, Nabi SAW juga sangat mengkhawatirkannya jika sifat ini ada pada umat Islam. Beliau SAW bersabda:
"Demi Allah, bukan kemiskinan yang aku khawatirkan akan menimpa diri kalian. Akan tetapi, aku khawatir jika dunia ini dibentangkan untuk kalian sebagaimana ia dibentangkan untuk orang-orang sebelum kalian sehingga kalian berlomba sebagaimana mereka berlomba, dan akhirnya kalian hancur sebagaimana mereka hancur." (HR Bukhari dan Muslim)
▪️ Ciri-ciri Hubbud Dunya :
« Menganggap dunia sebagai tujuan utama dan bukan sebagai sarana menggapai kebahagiaan di akhirat kelak
« Menghalalkan segala cara tanpa memperhatikan halal haramnya untuk mengumpulkan harta benda
« Bersifat kikir atau pelit sehingga tidak mau menyedekahkan harta maupun mengeluarkan zakat
« Tidak puas dengan apa yang dimiliki sehingga bertindak serakah dan tamak atau rakus
« Tidak bersyukur dengan nikmat yang yang ada meski sedikit.
▪️ Dampak Negatif Hubbud Dunya :
Apabila penyakit cinta dunia sudah ada dalam diri seseorang maka itu bisa berdampak negatif. Berikut bahaya dari sifat hubbud dunya.
« Cinta dunia membuat manusia lalai untuk beribadah kepada Allah SWT.
« Dapat melemahkan dan menggerus iman seseorang.
« Hubbud dunya bisa mendatangkan penyakit hati lainnya, seperti tamak, riya, iri dan dengki.
« Membuat manusia tidak melakukan hal yang bermanfaat bagi dirinya kelak di akhirat.
Hubbud dunya disebutkan sebagai wujud rapuhnya iman dan buruknya akhlak seseorang. Karena itu, mari hindari sifat atau penyakit hati satu ini serta teguhkan iman kita kepada Allah SWT.
▪️ Cara Menghindari Hubbud Dunya :
Untuk menghindari sifat dan penyakit cinta dunia yang berbahaya ini, manusia dapat menghindarinya dengan cara-cara berikut :
« Mengingat bahwa hidup di dunia hanyalah sementara, sehingga sebaiknya tidak terlena dengan itu memperbanyak mengingat kematian.
« Menumbuhkan sifat qanaah dalam diri, yakni rela menerima dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki.
« Senantiasa mengingat Allah SWT dengan berdzikir.
« Menguatkan iman dalam hati dengan mendekatkan diri kepada-Nya.
« Menerapkan muraqabah atau meyakini bahwa Allah SWT menyaksikan semua tindakan kita.
« Khusyuk dan ikhlas dalam melaksanakan ibadah.
« Sadar bahwa dunia dan seisinya adalah amanah dari-Nya sehingga seluruhnya kelak akan dipertanggungjawabkan.
KELOMPOK 2
SOMBONG
Anggota Kelompok:
1.Aliya Nuraini (06)
2.Bagus Ichlasul Amal (16)
3.Khoirul Fajri (23)
4.Sivia Rayaeka Azzahra (34)
1. Pengertian Sombong
Sombong adalah sifat atau perilaku yang menunjukkan kebanggaan diri yang berlebihan, meremehkan orang lain, dan tidak mau mendengarkan pendapat orang lain. Orang sombong cenderung memiliki pandangan yang tinggi tentang diri sendiri dan merasa lebih baik daripada orang lain.
2. Ciri-ciri Orang Sombong
1. Membanggakan diri: Orang sombong cenderung membanggakan diri dan prestasi mereka.
2. Meremehkan orang lain: Mereka cenderung meremehkan pendapat dan kemampuan orang lain.
3. Tidak mau mendengarkan: Orang sombong cenderung tidak mau mendengarkan pendapat atau saran orang lain.
4. Menggunakan bahasa yang kasar: Mereka cenderung menggunakan bahasa yang kasar atau merendahkan orang lain.
5. Tidak mau mengakui kesalahan: Orang sombong cenderung tidak mau mengakui kesalahan mereka dan menyalahkan orang lain.
3. Dampak Negatif/Bahayanya Sombong
1. Menghancurkan hubungan: Sombong dapat menghancurkan hubungan dengan orang lain, baik dalam keluarga, pekerjaan, atau masyarakat.
2. Menghambat kemajuan: Sombong dapat menghambat kemajuan diri sendiri dan orang lain, karena tidak mau mendengarkan pendapat atau saran orang lain.
3. Mengakibatkan konflik: Sombong dapat mengakibatkan konflik dengan orang lain, baik dalam bentuk pertengkaran atau perdebatan.
4. Menghancurkan reputasi: Sombong dapat menghancurkan reputasi diri sendiri dan orang lain, karena dianggap tidak profesional atau tidak sopan.
4. Cara Menghindari Sombong
1. Mengakui kesalahan: Mengakui kesalahan dan meminta maaf jika melakukan kesalahan.
2. Mendengarkan pendapat orang lain: Mendengarkan pendapat dan saran orang lain dengan terbuka dan tidak memihak.
3. Menghargai orang lain: Menghargai kemampuan dan prestasi orang lain.
4. Bersikap rendah hati: Bersikap rendah hati dan tidak membanggakan diri.
5. Mengembangkan empati: Mengembangkan empati dan memahami perasaan orang lain.
5.Contoh Video
https://youtu.be/_SrlP3p2Res?si=b2DD8SmMsA7jpWQH
KELOMPOK 3
DENGKI
Anggota Kelompok:
1. Alfiani Septia Ramadhanni (03)
2. Anggara Bayu (09)
3. Aulia Nur Laila (13)
4. Muhammad Ridho Ardiansyah (27)
Pengertian
Dengki atau hasad adalah perasaan iri hati yang disertai dengan keinginan agar orang lain kehilangan nikmat atau keberuntungan yang dimilikinya. Orang yang memiliki sifat dengki tidak senang melihat orang lain mendapatkan kebaikan dan merasa tertekan karenanya. Dalam Islam, sifat ini dianggap sebagai akhlak tercela yang harus dijauhi karena dapat merusak hati, hubungan sosial, dan amal kebaikan.
Sebaliknya, Islam mengajarkan untuk memiliki sifat qana’ah (rasa cukup) dan bersyukur atas apa yang dimiliki, serta berdoa untuk kebaikan orang lain agar hati menjadi bersih dari hasad.
Ciri – ciri
Ciri-ciri orang yang memiliki sifat dengki atau hasad, di antaranya:
1. Tidak suka melihat orang lain sukses atau bahagia.
Selalu merasa terganggu jika orang lain mendapat nikmat atau keberuntungan.
2. Berusaha menjatuhkan orang lain.
Bisa melalui perkataan buruk, fitnah, atau tindakan untuk menghilangkan kebahagiaan orang tersebut.
3. Senang melihat orang lain mengalami kesulitan.
Orang yang dengki akan merasa puas jika melihat seseorang yang ia benci tertimpa musibah atau kehilangan nikmat.
4. Meremehkan pencapaian orang lain.
Cenderung menganggap keberhasilan orang lain tidak layak atau hanya kebetulan.
5. Membanding-bandingkan diri dengan orang lain.
Selalu merasa kurang puas terhadap apa yang dimiliki karena fokus pada kelebihan orang lain.
6. Enggan memuji atau mengapresiasi orang lain.
Sulit untuk mengakui kebaikan atau prestasi orang lain, bahkan mencari-cari kekurangan di baliknya.
7. Sering menyebarkan gosip atau fitnah.
Hal ini dilakukan untuk merusak nama baik orang yang ia irikan.
Sifat dengki perlu dihindari karena dapat merusak hubungan, menimbulkan dosa, dan mengganggu kedamaian hati. Islam menganjurkan untuk memperbanyak dzikir, bersyukur, dan mendoakan kebaikan orang lain sebagai cara membersihkan hati dari sifat ini.
Bahayanya
Dengki atau hasad merupakan sifat negatif yang berbahaya, baik bagi diri sendiri maupun hubungan dengan orang lain. Berikut adalah beberapa bahayanya:
1. Merusak Hati dan Pikiran
Hasad membuat hati tidak tenang karena terus merasa iri dengan keberhasilan atau kebahagiaan orang lain. Ini dapat mengganggu kedamaian batin.
2. Mengurangi Pahala
Dalam Islam, hasad dianggap sebagai dosa yang bisa menghapus kebaikan yang telah diperbuat.
3. Menimbulkan Permusuhan
Hasad dapat memicu konflik, fitnah, atau tindakan buruk lainnya terhadap orang yang didengki. Hal ini merusak hubungan sosial.
4. Mengundang Kehinaan
Orang yang dengki cenderung melakukan hal-hal yang merendahkan martabat, seperti menyebarkan gosip atau berbuat curang untuk menjatuhkan orang lain.
5. Mengganggu Kesehatan Mental dan Fisik
Hasad bisa menyebabkan stres, kecemasan, bahkan gangguan kesehatan fisik seperti hipertensi karena hati yang terus dikuasai emosi negatif.
6. Menghalangi Kemajuan Diri
Fokus pada iri hati membuat seseorang lupa mengembangkan potensi dirinya. Ia terlalu sibuk membandingkan diri dengan orang lain.
Menghindari hasad bisa dilakukan dengan banyak bersyukur, mendoakan kebaikan untuk orang lain, dan fokus pada upaya memperbaiki diri.
Cara Menghindari Dengki/Hasad
Menghindari dengki atau hasad membutuhkan usaha untuk memperbaiki hati dan pola pikir. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:
1. Perbanyak Rasa Syukur
Fokus pada nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Menyadari bahwa setiap orang memiliki rezeki dan ujian masing-masing akan membantu mengurangi rasa iri.
2. Doakan Orang yang Didengki
Ketika merasa iri, ubah rasa itu dengan mendoakan kebaikan untuk orang tersebut. Rasulullah SAW bersabda, “Tidak sempurna iman seseorang hingga ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri.”
3. Ingat Bahaya Hasad
Pahami bahwa dengki dapat menghapus pahala dan merusak hubungan sosial. Mengingat bahayanya dapat membantu kita menjauhi sifat ini.
4. Latih Hati dengan Qana’ah
Belajarlah menerima apa yang dimiliki dan merasa cukup dengan rezeki yang telah diberikan Allah. Qana’ah akan membantu hati lebih tenang.
5. Hindari Perbandingan Negatif
Jangan membandingkan diri dengan orang lain secara negatif. Fokuslah pada pencapaian pribadi dan usaha untuk menjadi lebih baik.
6. Perbanyak Ibadah
Dengan memperbanyak ibadah seperti shalat, membaca Al-Qur’an, dan berzikir, hati akan lebih terjaga dari sifat-sifat buruk.
7. Cari Inspirasi, Bukan Kompetisi
Alihkan rasa iri menjadi motivasi. Jadikan kesuksesan orang lain sebagai inspirasi untuk berusaha lebih baik tanpa menjatuhkan mereka.
8. Bersikap Ikhlas dan Berlapang Dada
Latih diri untuk menerima kenyataan bahwa rezeki dan karunia Allah itu luas. Apa yang diberikan kepada orang lain tidak akan mengurangi rezeki kita.
Dengan melatih hati secara terus-menerus, sifat dengki akan berkurang dan digantikan dengan ketenangan serta keberkahan dalam hidup.
KELOMPOK 4
RIYA'
1.Alfita putri nurlaeli (04)
2.Carissa eva kirani (17)
3.Hafidz Zakir Maksum Al Hasan (20)
4.Muhammad rofiq azhar (28)
Pengertian:
Nama kelompok :
1. Annisa Nur Widyaningrum (11)
2. Azam Mubarok (14)
3. Fakhiroh Asma Zahro (19)
4. Riya Ayuk Lestari (31)
1. Pengertian
Ghadab adalah sifat tercela dalam Islam. Kata ghadab sendiri berasal dari bahasa Arab yang artinya tidak senang sehingga berakhir pada kemarahan dan kekecewaan. Hal ini disebabkan tumbuhnya kebencian yang berlebihan. Ghadab termasuk ke dalam sifat yang tegas, keras, sangat kokoh dan sulit tergoyahkan pada pelaku dalam keadaan emosi. Ghadab erat kaitannya dengan amarah atau murka
2. Ciri-ciri Sifat Ghadhab
1. Bersikap angkuh kepada orang lain
2. Merusak sesuatu yang ada di sekitarnya
3. Tidak bisa kompromi, diskusi, atau bicara baik-baik
4. Mengancam kepada orang yang menyebabkan amarah
5. Wajah kusam, suram dan cemberut
6. Mata tajam memerah dan pandangan penuh kebencian
7. Enggan bertemu dan menyapa orang yang membuatnya marah.
3. Bahaya Dari Sifat Ghadhab
1. Akan mengakibatkan tekanan darah menjadi tinggi
2. Akan mengakibatkan keputusan dan tindakan cenderung menambah masalah bukan menyelesaikan masalah
3. Seorang yang memiliki sifat pemarah dapat merusak keharmonisan keluarga dan masyarakat
4. Menjadi sumber kejahatan kriminal karena orang yang marah tidak dapat berpikir secara rasional.
4. Cara Menghindari Sifat Ghadhab
1. Meredam rasa amarah dengan cara menahan diri.
2. Meredam rasa amarah dengan cara beristighfar.
3. Meredam rasa amarah dengan cara membaca ta'awudz.
4. Meredam rasa amarah dengan berwudhu.
5. Meredam rasa amarah dengan cara merubah posisi. Jika kita sedang marah dalam keadaan berdiri maka hendaklah duduk.
5. Contoh Sifat Ghadhab
1. Murka kepada orang yang tidak bertanggung jawab.
2. Murka kepada orang yang berlaku tidak adil.
3. marah kepada diri sendiri.
6. link video pembelajaran
https://youtu.be/8PCNIjCzcys?si=DadB000Es9AGn8F_
Nama kelompok :
1. Annisa Nur Widyaningrum (11)
2. Azam Mubarok (14)
3. Fakhiroh Asma Zahro (19)
4. Riya Ayuk Lestari (31)
Disusun oleh :
•Anggie Prima Devi (10)
•Muhammad Abdul Dafa A. (26)
•Salma Amelia Zulfa (32)
•Wahyu indah Sugiyanto (36)
*PENGERTIAN TAMAK/RAKUS*
Secara bahasa tamak berarti rakus hatinya. Sedang menurut istilah tamak adalah cinta kepada dunia (harta) terlalu berlebihan tanpa memperhatikan hukum haram yang mengakibatkan adanya dosa besar.Tamak atau rakus adalah sifat atau perilaku yang tidak puas dengan apa yang telah dimiliki, dan selalu menginginkan lebih banyak lagi.sering kali dianggap Sifat yang sangat tercela,Sifat ini seringkali dikaitkan dengan keinginan untuk memiliki harta, kekuasaan, atau kesenangan yang berlebihan.
Dalam konteks agama Islam, tamak atau rakus dianggap sebagai sifat yang tidak terpuji, karena dapat menyebabkan seseorang menjadi lupa diri, tidak bersyukur, dan tidak peduli dengan kebutuhan orang lain.Sifat rakus terhadap dunia menyebabkan manusia menjadi hina, sifat ini digambarkan oleh beliau seperti orang yang haus yang hendak minum air laut, semakin banyak ia meminum air laut, semakin bertambah rasa dahaganya.
Maksudnya, bertambahnya harta tidak akan menghasilkan kepuasan hidup karena keberhasilan dalam mengumpulkan harta akan menimbulkan harapan untuk mendapatkan harta benda baru yang lebih banyak.
Tabiat orang tamak senantiasa lapar dan dahaga dengan urusan dunia. Makin banyak yang diperoleh dan menjadi miliknya, semakin rasa lapar dan dahaga untuk mendapatkan lebih banyak lagi.
*CIRI-CIRI TAMAK/RAKUS*
Berikut adalah beberapa ciri-ciri orang yang memiliki sifat tamak:
1. *Tidak pernah puas*: Orang yang tamak tidak pernah puas dengan apa yang telah dimiliki. Mereka selalu menginginkan lebih banyak lagi.
2. *Selalu menginginkan lebih*: Orang yang tamak selalu menginginkan lebih banyak lagi, baik itu harta, kekuasaan, atau kesenangan.
3. *Tidak peduli dengan kebutuhan orang lain*: Orang yang tamak tidak peduli dengan kebutuhan orang lain. Mereka hanya memikirkan kepentingan diri sendiri.
4. *Rela melakukan apa saja*: Orang yang tamak rela melakukan apa saja untuk mencapai tujuan mereka, bahkan jika itu berarti melanggar norma-norma sosial atau agama.
5. *Tidak bersyukur*: Orang yang tamak tidak bersyukur dengan apa yang telah dimiliki. Mereka selalu menginginkan lebih banyak lagi.
6. *Mengutamakan kepentingan diri sendiri*: Orang yang tamak mengutamakan kepentingan diri sendiri di atas kepentingan orang lain.
7. *Tidak memiliki rasa empati*: Orang yang tamak tidak memiliki rasa empati terhadap orang lain. Mereka tidak peduli dengan perasaan atau kebutuhan orang lain.
8. *Selalu memikirkan tentang diri sendiri*: Orang yang tamak selalu memikirkan tentang diri sendiri dan kepentingan diri sendiri.
9. *Tidak memiliki rasa sabar*: Orang yang tamak tidak memiliki rasa sabar. Mereka ingin segala sesuatu segera dan tidak mau menunggu.
10. *Menggunakan orang lain untuk kepentingan diri sendiri*: Orang yang tamak menggunakan orang lain untuk kepentingan diri sendiri, tanpa mempedulikan perasaan atau kebutuhan orang lain.
*BAHAYA DARI TAMAK/RAKUS*
Berikut adalah beberapa bahaya dari sifat tamak/rakus:
•> BAHAYA SPIRITUAL
1. *Kehilangan iman*: Tamak/rakus dapat menyebabkan seseorang kehilangan iman dan jauh dari Allah.
2. *Dosa besar*: Tamak/rakus dianggap sebagai dosa besar dalam agama Islam.
3. *Kurangnya rasa syukur*: Tamak/rakus dapat menyebabkan seseorang tidak bersyukur dengan apa yang telah dimiliki.
•> BAHAYA PSIKOLOGIS
1. *Stres dan kecemasan*: Tamak/rakus dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang berlebihan.
2. *Kurangnya kepuasan*: Tamak/rakus dapat menyebabkan seseorang tidak pernah puas dengan apa yang telah dimiliki.
3. *Kehilangan kontrol*: Tamak/rakus dapat menyebabkan seseorang kehilangan kontrol atas diri sendiri
•> BAHAYA SOSIAL
1. *Kehilangan hubungan*: Tamak/rakus dapat menyebabkan seseorang kehilangan hubungan yang baik dengan orang lain.
2. *Konflik dengan orang lain*: Tamak/rakus dapat menyebabkan konflik dengan orang lain karena seseorang tidak peduli dengan kebutuhan orang lain.
3. *Kehilangan reputasi*: Tamak/rakus dapat menyebabkan seseorang kehilangan reputasi yang baik di masyarakat.
•> BAHAYA MATERIL
1. *Kehilangan harta*: Tamak/rakus dapat menyebabkan seseorang kehilangan harta yang telah dimiliki.
2. *Kerugian finansial*: Tamak/rakus dapat menyebabkan kerugian finansial yang besar.
3. *Kehilangan kesempatan*: Tamak/rakus dapat menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan yang baik dalam hidup.
*CARA MENGHINDARI TAMAK/RAKUS*
Berikut adalah beberapa cara untuk menghindari tamak/rakus:
Cara Menghindari Tamak/Rakus
A. Mengembangkan Rasa Syukur.
Mengembangkan rasa syukur dengan apa yang telah dimiliki dapat membantu menghindari tamak/rakus. Caranya adalah dengan:
- Mengucapkan syukur kepada Allah atas apa yang telah dimiliki
- Membuat daftar hal-hal yang patut disyukuri setiap hari
- Berbagi dengan orang lain untuk menumbuhkan rasa syukur
B. Mengembangkan Empati.
Mengembangkan empati dengan orang lain dapat membantu menghindari tamak/rakus. Caranya adalah dengan:
- Mencoba memahami perasaan dan kebutuhan orang lain
- Berbagi dengan orang lain untuk menumbuhkan empati
- Menghindari perilaku yang dapat menyakiti orang lain
C. Mengembangkan Kesabaran.
Mengembangkan kesabaran dapat membantu menghindari tamak/rakus. Caranya adalah dengan:
- Mencoba menunda keinginan untuk memiliki sesuatu
- Membuat rencana dan menunggu waktu yang tepat untuk memiliki sesuatu
- Menghindari perilaku impulsif
D. Mengembangkan Kepedulian dengan Orang Lain.
Mengembangkan kepedulian dengan orang lain dapat membantu menghindari tamak/rakus. Caranya adalah dengan:
- Mencoba memahami kebutuhan orang lain
- Berbagi dengan orang lain untuk menumbuhkan kepedulian
- Menghindari perilaku yang dapat menyakiti orang lain
E. Mengembangkan Kesadaran Diri.
Mengembangkan kesadaran diri dapat membantu menghindari tamak/rakus. Caranya adalah dengan:
- Mencoba memahami motivasi dan keinginan diri sendiri
- Membuat rencana dan menetapkan tujuan yang jelas
- Menghindari perilaku yang dapat menyakiti diri sendiri atau orang lain
F. Menghindari Pengaruh Negatif.
=Menghindari pengaruh negatif dapat membantu menghindari tamak/rakus. Caranya adalah dengan:
- Menghindari pergaulan dengan orang-orang yang memiliki sifat tamak/rakus
- Menghindari media yang mempromosikan sifat tamak/rakus
- Menghindari situasi yang dapat memicu sifat tamak/rakus
G. Mengembangkan Sifat Dermawan.
=Mengembangkan sifat dermawan dapat membantu menghindari tamak/rakus. Caranya adalah dengan:
- Berbagi dengan orang lain
- Membantu orang lain yang membutuhkan
- Menghindari perilaku yang dapat menyakiti orang lain
Dengan mengikuti cara-cara di atas, Anda dapat menghindari tamak/rakus dan mengembangkan sifat-sifat yang lebih positif.
#Contoh vidio Tamak Atau Rakus
https://youtu.be/yzvyD1Cb6UE?si=y6nwTujdN1DP02is
Kelompok: 7
1. Adhara Arsyaffa (01)
2. Alif Muchti Daman (05)
3. Nika Hauli Zaki (29)
4. Sifa Suli Aprilianti (33)
Tugas aqidah akhlaq: membuat materi di word dan ppt
SYAHWAT
ADHARA ARSYAFFA (01)
SIFA SULI A (33)
NIKA HAULI Z (29)
ALIF MUCHTI DAMAN (05)
1. Pengertian Syahwat
Syahwat dalam bahasa Indonesia merujuk pada hasrat atau dorongan yang kuat, terutama yang berkaitan dengan nafsu atau keinginan yang bersifat fisik, seperti hasrat seksual. Namun, syahwat juga bisa merujuk pada keinginan yang kuat terhadap hal-hal duniawi lainnya, seperti harta, makanan, atau kenikmatan lainnya. Dalam konteks agama, syahwat sering dihubungkan dengan dorongan yang bisa membawa seseorang pada perilaku yang tidak sesuai dengan norma atau ajaran agama.
Syahwat adalah keinginan atau nafsu yang kuat terhadap sesuatu. Dalam konteks yang lebih luas, syahwat tidak hanya berkaitan dengan hubungan seksual. Syahwat juga dapat dikaitkan dengan keinginan untuk memperoleh kekayaan, kekuasaan, atau popularitas.
2. Ciri-Ciri Syahwat
Ada beberapa ciri syahwat:
· Ciri fisik:
a. Detak jantung meningkat
b. Peningkatan suhu tubuh
c. Merasa gelisah dan tidak tenang
d. Tegangan otot
e. Napas terengah engah
· Ciri emosional:
a. Sulit berkonsentrasi
b. Hasrat untuk mendekati pasangan
c. Perasaan yang kuat dan campur aduk
d. Munculnya pikiran erotis
· Ciri perilaku:
a. Bertindak impulsif atau tidak berpikir panjang
b. Perubahan ekspresi tubuh
c. Melakukan sesuatu yang beresiko atau berbahaya
d. Mengabaikan nasehat atau peringatan
3. Bahaya Syahwat
Ada beberapa bahaya syahwat:
a. Menimbulkan kepedihan dan hukuman (siksaan) Nya
b. Mencederai kehormatan diri, padahal menyempurnakan kehormatan diri lebih bermanfaat dari pada mencederainya.
c. Menimbulkan kecemasan, kekhawatiran, kesedihan dan ketakutan yang tidak sebanding dengan kelezatan memperturutkan syahwat.
d. Mendatangkan aib yang melekat sepanjang masa. Karena setiap perbuatan akan mewujudkan sebagai sifat dan watak bagi pelakunya.
4. Cara Menghindari Syahwat
Ada beberapa cara menghindari syahwat:
· Meningkatkan kesadaran spiritual
· Mengontrol pandangan
· Menghindari kesempatan
· Mengisi waktu dengan aktivitas positif
· Mengembangkan kesadaran dan kedisiplinan
· Mencari teman yang baik
· Mengakui dan menerima kelemahan
· Mengembangkan rasa syukur
5. Vidio pembelajaran
https://youtu.be/YGbr0qc4DlY?si=l3e_ke2Koqw28Ovy
DISKRIMINASI
1. PENGERTIAN
Diskriminasi adalah perlakuan, sikap, atau tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk merugikan golongan lain.Biasanya, diskriminasi terjadi ketika satu kelompok yang jumlahnya lebih besar memperlakukan golongan lain yang jumlahnya lebih sedikit, atau yang sering disebut sebagai minoritas, secara tidak adil.
2. CIRI-CIRI
Perlakuan tidak adil terhadap kelompok tertentu dalam suatu masyarakat atau daerah. Pembatasan hak-hak tertentu berdasarkan kelompok etnis atau kasta. Pembatasan akses atau hak-hak berdasarkan keyakinan agama. Diskriminasi berdasarkan kasta atau status sosial dalam hal pekerjaan atau hubungan sosial
3. BAHAYA DISKRIMINASI
Dalam kehidupan sehari-hari sifat diskriminatif dapat merugikan orang lain. Islam mengajarkan bahwa semua manusia mempunyai kedudukan yang sama. Islam tidak membedakan manusia atas dasar suku, bangsa, asal keturunan, pangkat, jabatan dan sebagainya. Karena itu, manusia tidak boleh membeda-bedakan orang lain dalam pergaulan sehari-hari.
Sikap diskriminatif sangat dilarang oleh Allah. Sebab perbedaan sosial, suku, golongan dan sebagainya merupakan karunia Allah Swt. Dan kita tidak boleh memperlakukan perbedaan dengan bersikap diskriminatif, karena akan berakibat negatif kepada manusia baik secara pribadi, keluarga dan masyarakat seperti berikut ini:
1) Munculnya ketidakadilan di masyarakat
2) Mudah berlaku sombong.
3) Merasa lebih baik dari yang lain.
4) Diskriminatif akan membawa pelakunya masuk ke dalam neraka.
4. CARA MENGHINDARI
Ditinjau dari segi apapun sikap diskriminasi ini tentu tidak bisa dibenarkan. Terlebih lagi ditinjau dari kacamata Islam. Islam merupakan agama yang universal dan menjadi rahmat bagi seluruh manusia tanpa membedakan jenis kulit, suku, marga, golongan dan lain sebagainya. Bahkan Islam menegaskan antar laki-laki dan perempuan di hadapan Allah sama. Yang menentukan kemuliaan seseorang bukan jenis kelaminnya, suku, bangsa dan status sosialnya tetapi adalah takwanya yang tercermin dalam perilaku kesehariannya.
Melihat akibat negatif yang ditimbulkan sikap diskriminatif tersebut, maka kita harus menghindari tercela tersebut. Dengan menghindari dan berusaha sekuat tenaga meninggalkan sikap tersebut, maka akan membawa hikmah yang sangat besar seperti:
1) Terciptanya keadilan di masyarakat.
2) Orang tidak Mudah berlaku sombong.
3) Menganggap bahwa orang lain adalah sama dan saudara.
4) Orang yang menghindari sikap diskriminatif akan membawanya masuk ke dalam surga.
5. CONTOH
Komentar
Posting Komentar