BAB 2 : AKIDAH AKHLAK KELAS X E7 OKE

 AKIDAH AKHLAK 

KELAS X E7

AKHLAK TERCELA UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK

GURU PENGAMPU : SALMA NUR NAFISAH, S.Pd. 


        

                                     CINTA DUNIA


                                           Kelompok  1:

                                      1. Fathimah ( 7 )

                                      2. Muhammad Ilham ( 19 )

                                      3. Nadiva Aulia (21)

                                      4. Shella putri ( 34 )

                        


  • Pengertian 

 Cinta dunia adalah kecintaan yang berlebihan terhadap hal hal duniawi, seperti harta, kesenangan, dan kesuksesan yang dapat mengalihkan perhatian dari Tuhan dan kehidupan akhirat.

            Cinta dunia merupakan penyakit masyarakat yang secara fakta ada dan sudah ditegas sendiri dalam Al-Quran. Berapa banyak kasus di sekitar kita, bahkan yang terbaru seorang jenderal bintang dua membunuh anak buah sendiri hingga merekayasa fakta, tujuanya tidak lain menyelamatkan kecintaanya pada dunia dan isinya. “Cinta dunia adalah biang keladi dari semua kesalahan.” (HR. Baihaqi).


  • Ciri - ciri Cinta Dunia:

 1. Mengutamakan harta dan kekayaan. 

2. Terlalu fokus pada kesenangan duniawi.

3. Mengabaikan kewajiban perintah Allah.

4. Terjebak dalam keserakahan.

5. Menganggap dunia sebagai tujuan akhir. 



  • Bahayanya Cinta Dunia:

 1. Mengalihkan perhatian dari Allah SWT .

2. Membuat manusia lupa akan akhirat 

3. Menimbulkan keserakahan 

4. Menghambat pahala 

5. Menyebabkan kesombongan.

6.Dapat menyebabkan munculnya penyakit hati di dalam diri seseorang.



  • Cara menghindari bahaya Cinta Dunia: 1.Mendekatkan diri kepada Allah SWT.

2.Berbuat baik dan berbagi. 

3.Menghindari kesenangan yang berlebihan. 

4.Membaca al qur'an.

5.Memperbanyak istighfar dan menyebut nama Allah.

6.Ikhlas dalam beribadah.

7.Memperbanyak mengingat kematian.


Dalil tentang Cinta Dunia: 

Dalam Surat Al-Ankabut ayat 64, Allah SWT berfirman:

وَمَا هٰذِهِ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا لَهْوٌ وَّلَعِبٌۗ وَاِنَّ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ – 64

Artinya: “Kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah senda gurau dan permainan. Sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya seandainya mereka mengetahui.”


                                                                  KELOMPOK 2

  1. SALLAMA HEAVEN (30)

  2. NAZFA AULIA (22)

  3. SYIFA’ ATHIFAH A (35)

  4. MOHAMMAD ALFIAN E (17)

SOMBONG DAN UJUB


  • PENGERTIAN

   Ujub secara harfiah berarti keangkuhan, kesombongan, dan rasa bangga. Dalam bahasa Arab ujub diartikan secara umum sebagai tindakan kepuasan diri sendiri dan perasaan kagum terhadap diri sendiri karena berbagai alasan.


  • Menurut Ibnul Mubarok 

  Perasaan ujub adalah ketika seseorang merasa bahwa dirinya mempunyai suatu kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain.


  • Menurut imam al-Ghazali 

 tindakan mengagungkan diri sendiri atau menganggap diri dan perbuatan yang dilakukan sebagai sesuatu yang agung. Penjelasan ini dapat ditemukan dalam pernyataan berikut: "Akulah orang paling saleh. Tidak ada orang yang melebihi kesalehanku."


  • Menurut al-junjani

 menganggapan seseorang terhadap ketinggian dirinya, padahal ia tidak berhak untuk menganggap itu. Orang yang ujub selalu meremehkan perbuatan dosa yang dilakukan dan selalu memperbanyak perbuatan dosa itu. Orang yang ujub cenderung mengurangi rasa takutnya kepada Allah SWT dan meningkatkan rasa sombong terhadap-Nya.



  • CIRI – CIRI 

  1. Berbangga Diri

Orang yang dalam dirinya terdapat sifat ujub memiliki ciri selalu merasa puasa dengan dirinya. menganggap dirinya bisa,menghiraukan bantuan orang lain serta memuja atas kelebihan yang ia miliki.


2. Meremehkan dan Menganggap Kecil Orang Lain

Seseorang yang memiliki sifat ujub dalam dirinya akan meremehkan orang lain dan bersikap apatis terhadap lingkungan sekitarnya



3. Keras Kepala

Orang yang memiliki sifat ujub tampak terlihat dengan karakternya yang keras dan cenderung mempertahankan pendapatnya sendiri dibandingkan mendengar saran atau pendapat orang lain. 

       



4. Lemahnya Iman kepada Allah SWT

Sifat ujub dapat menjadikan lemahnya iman seorang hamba kepada Allah, karena ia memandang dirinya sempurna dan dapat melakukan apapun tanpa bantuan Allah SWT. Dalam beribadah, ia cenderung berorientasi pada perhatian dan pujian dari orang lain.


  • BAHAYA MEMPUNYAI SIFAT SOMBONG DAN UJUB


1. Menjadi makhluk yang hina dimata Allah swt dan manusia. 

2. Manusia yang mempunyai sifat sombong dan ujub akan diabaikan oleh Allah swt.

3. Rusaknya amal dan ibadah bagi manusia yang mempunyai sifat sombong dan ujub. 

4. Manusia yang mempunyai sifat sombong dan ujub akan dijauhi oleh banyak manusia. 

5. Hati manusia yang mempunyai sifat sombong dan ujub akan mengeras dan terkunci.

6. Manusia yang mempunyai sifat sombong dan ujub menjadi pengikut iblis.


  • CARA MENGHINDARI  SIKAP UJUB DAN SOMBONG 

1.Membaca Al-Qur'an

Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang mana segala petunjuk dan hikmah terkandung di dalamnya. Selain itu, membaca Al-Quran juga memberi manfaat agar hati kita menjadi tenang.


2. Sholat Qiyamul Lail

Jika merasa hati sedang kotor, maka sholat Qiyamul Lail atau sholat Tahajjud adalah salah satu cara untuk menghilangkan penyakit hati tersebut. Doa yang dipanjatkan saat sholat malam dapat membuat hati seseorang tentang.


3. Berdzikir

Berdzikir artinya mengingat dan memuji Allah SWT. Dengan berdzikir, kita sebagai hamba akan selalu mengingat Allah Yang Maha Kuasa dan tidak menganggap diri lebih besar dari Sang Pencipta.


4. Berteman dengan Orang Shaleh

Sesungguhnya, Islam tidak melarang kita untuk bergaul dengan siapa pun. Namun demikian, Islam menganjurkan untuk memilih teman dan berkumpul dengan orang shaleh agar penyakit hatinya dapat terobati.


KELOMPOK 4
1. Zaskia Uswatun.K (36)
2. Nindya Azizah. A (23)
3. Itsnain Putri. R (11)
4. Muhammad Mu'jib (

DENGKI

# PENGERTIAN
Dengki adalah perasaan tidak senang terhadap nikmat yang dimiliki orang lain dan
berharap nikmat tersebut berpindah kepada diri sendiri. Dengki juga dikenal dengan
nama hasad.
Dengki merupakan salah satu penyakit hati yang dapat merusak hubungan antar
manusia dan menghancurkan amal kebaikan.

# CIRI-CIRI

1.selalu memiliki sikap sinis kepada orang lain
2.selalu mencela keberhasilan seseorang
3.tidak pernah memuji orang lain secara tulus
4.selalu membanggakan dirinya, meskipun orang lain tidak ada yang membahas itu
5.suka menyindir orang lain
6.selalu ingin mengetahui hidup orang lain
7.selalu membandingkan dirinya dengan orang lain
8.senang bila orang lain mendapat masalah atau musibah

# BAHAYA SIFAT DENGKI

1.menghilangkan iman dan takwa kepada Tuhan

2.membuat hati menjadi keras dan tertutup
3.menghambat pertumbuhan spiritual
4.merusak hubungan dengan orang lain
5.menimbulkan konflik dan pertengkaran
6.mengikis pahala kebaikan
7.membuat hati gelisah dan tidak tenang
8.membawa ke perilaku sombong
9.membuat hidup tidak bahagia
10.menghalangi kesuksesan
11.membuka pintu maksiat
12.menghancurkan hubungan sosial
13.menumbuhkan rasa benci dan dendam
14.menggoyahkan keimanan
15.menyebabkan depresi dan stres

# CARA MENGHINDARI SIFAT DENGKI
1.berusaha tenang dengan menjaga diri sendiri
2.berlapang dada memaafkan orang yabg dengki
3.fokus pada diri sendiri
4.bersikap realistis melihat kenyataan
5.mempunyai pendirian dan tidak mudah terprovokasi
6.saling mengingatkan dan saling menasehati


DZALIM

KELOMPOK 3 (E-7)


  • Pengertian

Pengertian Dzalim menurut bahasa kata aniaya sama dengan kata Dzalim yang artinya sewenang wenang atau tidak adil. Seorang yang beriman kepada Allah dan memegang teguh prinsip keadilan, kesamaan derajat, tidak akan berbuat aniaya atau dzalim. Sebab ia sadar, bahwa kedzaliman itu merupakan kegelapan yang akan menutup rapat hati orang yang melakukannya. 


  • Ciri-Ciri

  • Berpaling dari Allah AWT

  • Melanggar hukum hukum yang di tentukan oleh Allah SWT dan Rasul nya

  • Suka melakukan kemungkaran pada manusia 

  • Suka mengingkari sesuatu yang sudah di janjikan 

  • Gemar melakukan perilaku tercela seperti dusta, khianat, aniaya menghina, dll


  • Bahaya

  • Merusak keimanan 

  • Menghilangkan kebaikan

  • Memutus tali silaturahmi

  • Mendapatkan kegelapan di Kiamat

  • Tidak mendapatkan perlindungan dari Allah SWT

  • Merugikan diri sendiri

  • Allah tidak mengampuni orang yang dzalim

  • Orang dzalim akan merasakan azab yang pedih di hari kiamat

  • Orang yang dzalim akan mendapatkan azab di neraka

  • Kezaliman dapat mendatang kan keburukan


  • Cara Menghindari 

        Ada banyak perbuatan yang dapat mengindari kedzaliman pada diri sendiri dan orang lain, yaitu: 


  • Pada diri sendiri : 

  1. Selalu berpikir positif 

  2. Dapat mengendalikan emosi 

  3. Berdzikir kepada Allah SWT

  4. Belajar mencintai diri sendiri


  • Pada orang lain:

  1. Selalu menepati janji orang lain

  2. Tidak mengambil hak yang bukan milik kita 

  3. Tidak bersikap sombong dan egois

  • Kesimpulan 

Dzalim adalah seseorang yang selalu mementingkan kepentingannya sendiri dan mengharapkan orang lain celaka dan merugi. Contoh nya adalah saudara saudara Yusuf AS, rela memasukan dan meninggalkan Yusuf AS di dalam sumur. Sikap dzalim ini sangat di benci oleh Allah SWT. 



Kelompok 4
1. Arina rusdza
2. Hasna azka
3. M.rofi’u andrea
4. Rani fahmawati A.

RIYA’

1.pengertian riya’
Riya atau ria secara bahasa adalah suatu perbuatan tercela, riya berasal dari kata
arriyaa'u yang artinya memperlihatkan sesuatu dengan tujuan agar mendapatkan pujian
dari orang.
Secara istilah Riya adalah mengerjakan suatu perbuatan yang baik namun dengan niat
untuk memperoleh pujian dari seseorang. Riya juga bisa di sebut dengan syirik kecil
karena bentuknya samar dan sering tidak di sadari oleh pelakunya.

2.ciri ciri riya’
•berbuat baik saat dilihat oleh orang lain
•beribadah cuman mendapatkan pujian
•semangat mengerjakan sesuatu yang baik bila dilihat oleh orang lain saja
•malas berbuat sesuatu ketika sendirian

3.Bahaya riya’
1.muncul rasa tidak puas terhadap apa yang ia lakukan
2.muncul sikap keberpura-puraan
3.menimbulkan sifat munafik
4.menimbulkan sifat sombong
5.merusak hubungan sosial
4.Cara menghindari sifat riya’

1.Memperbaiki niat ketika ingin melakukan riya
2.Berdoa dan mohon ampun kepada Allah SWT supaya di jauhkan dari sifat riya
3.Mengendalikan hati ketika ingin melakukan perbuatan riya
4.Sembunyikan segala amal kebaikan yang kita lakukan. Tiap amalan yang kita lakukan,
ikhlaskan untuk mendapatkan ridho Allah SWT



KELOMPOK 5 
Aufa Nafi'ah Z (02)
Jessika Aura Y (12)
Rifa Afifah Z.T (27)
Satria Surya J (32)

  • PENGERTIAN MARAH (GHADHAB)

       Dalam bahasa Arab,

"Ghadhab" (غضب) berarti "marah" atau "kemarahan". Dalam konteks psikologi dan agama,Ghadab merupakan istilah dari bahasa Arab yang dasar katanya adalah ghadhiba-yaghdhibu-ghadhaban, yang berarti temperamental atau sifat mudah marah.Marah, menurut Sayyid Muhammad Nuh dalam kitab ‘Afatun ‘ala at-Thariq, merupakan sebuah perubahan emosional seseorang yang dapat menimbulkan penyerangan dan penyiksaan kepada orang lain guna melampiaskan dan mengobati apa yang ada di dalam hati.

  • CIRI-CIRI MARAH (GHADHAB)

1. Bersikap dingin dan acuh

       Orang yang marah pada kita biasanya akan bersikap dingin dan acuh.Mereka akan menghindari kontak mata,tidak tersenyum,dan tidak menanggapi pertannyaan atau permintaan kita.  

  1. Menjadi lebih agresif

Mereka bisa berbicara dengan nada yang keras,melontarkan kata kata kasar,atau bahkan melakukan kekerasan fisik.Orang yang marah pada kita juga bisa menjadi agresif,baik secara verbal maupun secara fisik.

  1. Bersikap defensif

Sikap defensif,mereka akan membela diri dan menyalahkan orang lain atas kemarahannya.Orang yang marah pada kita biasannya akan bersikap defensif dan membela diri meskipun mereka sendiri yang salah.

  1. Mengkritik atau menghakimi

Orang yang marah pada kita juga bisa mengkritik atau menghakimi kita.Mereka akan mengatakan hal-hal yang menyakitkan atau menyinggung perasaan tanpa memikirkan keadaan kita.

  1. Menjauhi kita 

Menjauh dari kita adalah salah satu ciri orang yang marah pada kita.Mereka tidak ingin bertemu atau berbicara dengan dan seakan kita seperti orang yang dianggap sebagai musuh.

  1. Perubahan ekspresi wajah

      Orang yang marah sering memiliki ekspresi wajah yang menunjukkan ketegangan,seperti alis yang mengkerut,mata yang menyipit,atau bibir yang tegang.

  1. Tone suara yang meningkat

         Mereka seringkali berbicara dengan suara yang lebih keras,mungkin juga dengan nada yang meningkat.Suara bisa terdengar kasar atau marah.

  1. Bahasa tubuh yang tegang

       Sikap tubuh yang kaku,tangan yang mengepal,atau bahasa tubuh yang terlihat tegang bisa menjadi indikasi kemarahan.Ini menunjukkan jika sikap mereka tersebut sedang marah pada kita.

  1. Kontak mata yang intens

Orang yang marah mungkin menatap dengan intensitas yang lebih besar atau bahkan menatap dengan tatapan tajam.Kontak mata dilakukan karena mereka merasa ada perasaan marah dihati dan pikirannya.

  1. Perubahan pola komunikasi

      Mereka mungkin berhenti berbicara,memberikan jawaban yang pendek,atau bahkan mengabaikan pembicaraan.ini juga menunjukkan ciri-ciri orang yang marah pada kita.

  • BAHAYA MARAH (GHADHAB)

           Marah (ghadhab) dapat membawa dampak negatif baik bagi diri sendiri maupun orang lain.Dalam banyak situasi,amarah bisa  menyebabkan hilangnya kendali,memicu konflik,atau merusak hubungan.Secara psikologis,kemarahan yang tidak terkendali dapat menyebabkan stres,kecemasan,atau depresi.Dari segi fisik,marah yang berkepanjangan dapat meningkatkan tekanan darah,mempengaruhi kesehatan jantung,dan memperburuk masalah kesehatan lainnya.Dalam pandangan islam,marah dianggap sebagai emosi yang perlu dikendalikan.Nabi muhammad SAW mengajarkan agar kita tidak terburu-buru dalam bertindak saat marah,melainkan untuk mencari ketenangan,seperti dengan berwudhu atau duduk jika kita sedang berdiri.Menahan amarah dan mengelolanya dengan bijak adalah hal untuk menjaga kesehatan mental dan hubungan sosial yang sehat.


  • CARA MENGHINDARI SIFAT MARAH (GHADHAB)

  1. Mengingat Allah (dzikrullah)

Salah satu cara terbaik untuk menghindari marah adalah dengan selalu mengingat Allah.Dzikir atau mengingat Allah dapat menenangkan hati dan pikiran.Dalam sebuah hadits,Rasulullah SAW bersabda,”sesungguhnya orang yang paling kuat kuat adalah orang yang mampu menahan amarahnya”(HR.Bukhari).Dengan dzikir,kita diingatkan untuk tetap sabar dan mengendalikan emosi.

2.Menyadari bahwa marah hanya merugikan diri sendiri.

Marah sering kali mengarah pada perilaku yang tidak terkendali dan dapat merusak hubungan dengan orang lain. Salah satu cara untuk menghindari marah adalah dengan menyadari bahwa amarah hanya akan merugikan diri kita sendiri. Orang yang bisa menahan amarahnya cenderung lebih dihormati dan disukai orang lain.


 3.Menjaga wudhu

Ketika seseorang merasa marah, salah satu cara yang dianjurkan dalam Islam adalah dengan berwudhu. Rasulullah SAW bersabda, "Jika salah seorang di antara kalian marah, hendaklah ia berwudhu, karena sesungguhnya marah itu berasal dari setan" (HR. Abu Dawud). Wudhu dapat menenangkan diri dan mengurangi ketegangan emosi yang muncul saat marah.

4.Mengubah posisi tubuh

Jika kamu merasa marah, coba ubah posisi tubuhmu. Rasulullah SAW menyarankan agar seseorang yang marah untuk duduk jika ia berdiri, atau berbaring jika ia duduk. Hal ini dapat membantu meredakan ketegangan fisik dan emosional yang disebabkan oleh amarah.

 5. Mendalamkan kesabaran (sabar)

Kesabaran adalah kunci utama untuk menghindari marah. Mengingat bahwa setiap ujian atau cobaan yang kita hadapi adalah bagian dari takdir Allah dan memiliki hikmah tersendiri, kita bisa lebih sabar dan lebih mampu mengendalikan amarah. Allah berfirman dalam Al-Qur'an, "Dan bersabarlah, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar" (QS. Al-Anfal: 46).


 6. Mengambil napas dalam-dalam

Secara psikologis, salah satu cara efektif untuk mengendalikan marah adalah dengan menarik napas dalam-dalam. Teknik pernapasan ini membantu menenangkan sistem saraf dan memberikan waktu untuk berpikir sebelum bertindak. Ini bisa sangat berguna dalam menghadapi situasi yang memicu amarah.

 7.Memahami alasan di balik marah

Sebelum marah, cobalah untuk mengevaluasi apa yang menyebabkan perasaan itu muncul. Dengan memahami akar dari perasaan marah tersebut, kita bisa mencari solusi yang lebih baik untuk menghadapinya tanpa harus terjerumus dalam kemarahan. Terkadang, amarah muncul dari ketidakpahaman atau komunikasi yang buruk, sehingga solusi bisa dicapai dengan cara yang lebih tenang.

 8.Berpikir positif

Berpikir positif dapat membantu kita untuk melihat situasi dari sudut pandang yang lebih bijaksana. Ketika menghadapi situasi yang memicu amarah, cobalah untuk mencari hikmah dan pelajaran dari kejadian tersebut. Ini dapat mengurangi kecenderungan untuk merasa marah atau tersinggung.

9.Memaafkan dan mengikhlaskan

Memaafkan orang lain merupakan tindakan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Allah berfirman dalam Al-Qur'an, "Dan jika kamu memaafkan, lebih dekat kepada takwa" (QS. Al-Baqarah: 237). Dengan memaafkan, kita tidak hanya menghindari amarah, tetapi juga meraih ketenangan dan kedamaian dalam hati.

10.Mendekatkan diri kepada Allah

Selalu berusaha untuk memperbaiki hubungan dengan Allah, seperti dengan meningkatkan ibadah, shalat, dan doa. Ketika kita merasa dekat dengan Allah, kita akan lebih mudah menjaga kesabaran dan menghindari marah.

Menghindari marah (ghadhab) bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan latihan dan niat yang tulus untuk memperbaiki diri, kita dapat menjadi pribadi yang lebih sabar dan bijaksana. Dengan mengikuti petunjuk Rasulullah SAW, kita dapat mengelola emosi dengan baik dan mencapai kehidupan yang lebih damai.


  •   CONTOH VIDIO MARAH (GHADHAB)

        https://youtu.be/8PCNIjCzcys?si=0MePckvODVCXouj2


KELOMPOK 6

1.Banafsaj Rashikatuz Zahra (03)

2.Kenza Aqya Azumi (13)

3.Putra Ramadhan Syah (25)

4.Rika Wijiyanti (28)


BAHAYA TAMAK / RAKUS DALAM KEHIDUPAN


Pengertian :

Dalam bahasa Arab, serakah disebut tamak yang artinya sikap tak pernah merasa puas dengan yang sudah dicapai. Menurut istilah tamak adalah cinta kepada  dunia (harta) terlalu berlebihan tanpa memperhatikan hukum haram yang mengakibatkan adanya dosa besar. Karena ketidakpuasannya itu, segala cara pun ditempuh.


Serakah adalah salah satu dari penyakit hati. Mereka selalu menginginkan lebih banyak, tidak peduli apakah cara yang ditempuh itu dibenarkan oleh syariah atau tidak, tidak berpikir apakah harus mengorbankan kehormatan orang lain atau tidak. Yang penting, apa yang menjadi kebutuhan nafsu syahwatnya terpenuhi. Sikap serakah dilarang oleh Allah Swt.


Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, Sampai kamu masuk ke dalam kubur. (QS. At-Takatsur [102] : 1-2)

• Ciri-ciri Tamak :

1)  Tidak mensyukuri nikmat yang telah dimiliki


2)  Selalu merasa kurang padahal ia telah banyak mendapat nikmat


3)  Ingin memiliki sesuatu yang dimiliki orang lain


4)  Panjang angan-angan yaitu suka menghayal dan tidak realistis


5)  Kikir, ia tidak mau hartanya berkurang sedikitpun


6)  Kurang menghargai pemberian orang lain jika tidak sesuai keinginan


7)  Terlalu mencintai harta yang dimiliki.


8)  Terlalu semangat mencari harta tanpa memperhatikan waktu dan kondisi tubuh.


9)  Semua perbuatannya selalu bertendensi pada materi


10) Pelit dan iri dalam membelanjakan harta


11) Merasa berat untuk mengeluarkan harta demi kepentingan agama dan sosial kemasyarakatan


12) Mendambakan kemewahan dunia


• Bahaya Tamak :

1)  Orang yang tamak selalu merasa kurang dan tidak pandai bersyukur


Dan Sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, Yaitu: «Bersyukurlah kepada Allah. dan Barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan Barang siapa yang tidak bersyukur, Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji». (QS. Lukman [31] : 12)


2)  Sifat tamak dapat menimbulkan rasa dengki, hasul dan permusuhan


3) Sifat tamak akan membutakan orang sehingga menghalalkan segala cara dalam meraih tujuannya


4)  Sifat tamak akan menjauhkan seseorang dari Allah Swt.


5)  Sifat tamak membuat orang menjadi bakhil, karena takut hartanya berkurang


(yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan Menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka. dan Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir siksa yang menghinakan. (QS. An-Nisa’ [4] : 37)


• Cara Menghindari Tamak : 

1)  Mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan


2)  Membiasakan diri dengan sifat ikhlas dan rendah diri


3)  Membiasakan diri dengan sifat pemurah dan jujur


4)  Membiasakan hidup sederhana, hemat, qana’ah dan zuhud


5)  Meminta pertolongan kepada Allah agar dijauhkan dari sifat serakah


6)  Menghindari sifat iri jika melihat orang lain banyak harta


7)  Sadar bahwa materi hanya hiasan hidup dan perantara menuju akhirat.


Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu Lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (QS. Al-Hadid [57] : 20)



         KELOMPOK 7

  • Zaskia Uswatun.H (36)

  • Nindya Azizah. A (23)

  • Itsnain Putri.R (11)

  • Muhammad Mu'jib(20)


                MENGIKUTI HAWA NAFSU (SYAHWAT) 

• Pengertian

Pengertian Nafsu secara umum adalah sebuah perasaan atau emosional jiwa pada manusia yang mencondongkan kepada sesuatu yang disukainya.

Kemudian, jika nafsu itu kita condongkan kepada sesuatu yang baik dan sesuai syariat, maka ini adalah nafsu terpuji, dan sebaliknya, jika mengarah pada sesuatu yang buruk atau bertolak belakang dengan syariat, maka ini merupakan nafsu tercela. 

Jadi, jika ada seseorang mengatakan nafsu itu jelek atau tercela, itu karena ia lebih mencondongkan nafsunya ke dalam hal-hal yang buruk atau bertentangan dengan syariat, maka ini menjadi nafsu yang tercela.

Lalu, nafsu itu teman atau musuh?

Jadi, dalam proses menjalani kehidupan ini, hawa nafsu bisa dikatakan teman jika kita mengarahkannya ke hal-hal yang baik. Dan sebaliknya, nafsu bisa menjadi musuh diri kita jika mengarah ke hal-hal yang buruk atau tercela.


• Ciri-ciri

1. Tatapan Mereka Terlalu Intens. 

2. Mata Mereka Menggelap Saat Melihat Anda.

3. Sering Berbicara Kotor atau Bernada Seksi.

4. Bicara Pelan dan Lambat dengan Nada Menggoda.

5.Cemburu, Tapi dengan Cara Santai.


• Bahaya mengikuti hawa nafsu

• Menimbulkan kepedihan dan hukuman (siksaan)-Nya.

• Menghilangkan kelezatan yang lebih nikmat daripada syahwat itu sendiri.

• Menyia-nyiakan waktu yang berujung penyesalan.

• Mencederai kehormatan diri;padahal, menyempurnakan kehormatan diri lebih bermanfaat daripada mencederainya.

• Menghabiskan harta, padahal menyimpannya lebih baik daripada menghambur-hamburkannya. 



• Cara Mengatasi

• Rajin Berpuasa.

Puasa adalah salah satu ibadah yang bisa membantu mengatur nafsu manusia, terutama yang mengarah pada hal-hal negatif.

Lebih dari itu, puasa juga bisa membuat anggota tubuh lebih sehat dan bisa menumbuhkan kesucian hati, karena berpuasa tidak hanya sekedar menahan lapar dan dahaga namun juga hawa nafsu. 

• Perbanyak Do'a.

Cara mengendalikan hawa nafsu selanjutnya yaitu, berdoa dan memohon kepada Allah SWT untuk diberikan pertolongan dan kemudahan dalam mengendalikan hawa nafsu.

Doa adalah kunci agar  terhindar dari hawa nafsu yang buruk. Berikut ini adalah doa yang bisa dipanjatkan agar kita senantiasa mendapatkan perlindungan dan dimudahkan dalam mengendalikan hawa nafsu hanya untuk hal-hal yang positif. 

• Dekatkan Diri kepada Allah SWT.

Mendekatkan diri kepada Sang Pencipta juga menjadi cara mengendalikan hawa nafsu yang sangat efektif. 

Dengan senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya, maka hati akan menjadi tenang dan dapat meningkatkan ketakwaan.

Dengan demikian, kita bisa lebih fokus dalam mencapai tujuan-tujuan yang ingin dicapai, tanpa terdistraksi hawa nafsu yang merugikan.

• Hindari Lingkungan yang Negatif.

Lingkungan dan pergaulan menjadi salah satu hal yang bisa berpengaruh terhadap terbentuknya kebiasaan dan tingkah laku.

Lingkungan positif yang dipenuhi dengan orang-orang berakhlak baik bisa membantu kita dalam mengendalikan hawa nafsu. 

Sebaliknya, lingkungan pertemanan yang sering berbuat maksiat bisa membuat kita terjerumus ke dalam perbuatan yang sama.

Oleh karena itu, pandai-pandailah dalam memilih lingkungan yang bisa memberikan dampak baik ke Sahabat, ya!

• Memperbanyak Ibadah Malam.

Cara mengendalikan hawa nafsu juga bisa dilakukan dengan mengurangi tidur. Maksud dari mengurangi tidur adalah bangun di waktu malam untuk memperbanyak melakukan ibadah malam, seperti berdzikir atau salat tahajud.

Sebab, sebagaimana dengan makan, tidur juga bisa menjadi sumber yang bisa menutup kejernihan dalam menerima cahaya Allah SWT.

• Jaga Pandangan dan Pikiran.

Pandangan dan pikiran merupakan salah satu sumber yang bisa membangkitkan hawa nafsu manusia.

Berkaitan dengan ini, cara melawan hawa nafsu yang tepat adalah dengan menjaga pandangan dan pikiran dari hal-hal yang bersifat negatif. 

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang mengatakan bahwa, kunci menahan nafsu yaitu dengan menjaga pandangan. 

• Banyak Mengucap Istighfar.

Terakhir, cara mengendalikan nafsu yang paling mudah, yaitu memperbanyak mengucapkan istighfar. Diketahui, istighfar bisa membantu kita untuk meredam hawa nafsu, salah satunya marah.  

Itu dia beberapa cara mengendalikan hawa nafsu yang bisa Sahabat praktikkan agar terhindar dari maksiat dan perbuatan dosa.


Walaupun hawa nafsu memang sudah alami melekat dalam diri kita, bukan berarti kita tidak perlu mengendalikannya.

Sebagai muslim yang beriman, kita harus mengendalikan hawa nafsu agar kita selalu berada di jalan Allah SWT.

Lantas, bagaimana jika sudah terlanjur mengikuti hawa nafsu dan berbuat dosa? Soal ini, Sahabat bisa melakukan taubat untuk menebus dosa tersebut.

Selain taubat, Islam juga mengajarkan bahwa terdapat cara penebusan dosa dengan denda atau biasa disebut dengan kafarat.

Adapun salah satu contoh dosa yang bisa ditebus dengan kafarat, yaitu dosa mengikuti hawa nafsu untuk melakukan hubungan badan dengan suami/istri padahal sedang puasa Ramadan.

Dalam kondisi seperti ini, selain taubat, umat muslim bisa membayar kafarat jima’. Nah, jika Sahabat pernah khilaf melakukan dosa ini, Sahabat bisa membayar kafarat jima’ di Yatim Mandiri.


Nama anggota kelompok 9:
1. Fahra asifa aulia a (06)
2. Gendis sinung pertiwi (08)
3. Mega safitri (16)
4. Septrian akbar ramadhan widodo (33)

Judul: DISKRIMINASI

 Pengertian
Diskriminasi adalah tindakan membedakan atau memperlakukan seseorang atau kelompok secara
tidak adil atau tidak sama karena berbagai alasan, seperti:

1. Ras atau etnis 2. Agama 3. Jenis kelamin 4. Usia 5. Orientasi seksual 6. Kondisi fisik atau mental 7. Status sosial atau ekonomi Deskriminasi dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti: 1. Diskriminasi langsung: tindakan yang secara langsung membedakan atau memperlakukan seseorang secara tidak adil. 2. Diskriminasi tidak langsung: tindakan yang secara tidak langsung membedakan atau memperlakukan seseorang secara tidak adil, seperti melalui kebijakan atau prosedur yang diskriminatif. 3. Diskriminasi institusional: diskriminasi yang terjadi dalam institusi atau organisasi, seperti diskriminasi dalam pendidikan, pekerjaan Oleh karena itu, penting untuk mengenali dan mengatasi diskriminasi dalam semua bentuknya untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara.  ciri - ciri - Perbedaan Ras dan Etnis - Perbedaan kelas sosial - Perbedaan Gender (Jenis Kelamin) - Perbedaan agama/keyakinan - perbedaan pandangan politik - Kondisi fisik dan perbedaan lainnya  Bahaya diskriminasi Diskriminasi dapat menyebabkan berbagai dampak negatif bagi individu, kelompok, dan masyarakat secara keseluruhan. Berikut beberapa bahaya diskriminasi: Dampak Psikologis 1. *Stres dan kecemasan*: Diskriminasi dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang berkepanjangan. 2. *Kerusakan self-esteem*: Diskriminasi dapat merusak harga diri dan kepercayaan diri seseorang. 3. *Depresi dan ansietas*: Diskriminasi dapat meningkatkan risiko depresi dan ansietas. Dampak Sosial 1. *Pengucilan sosial*: Diskriminasi dapat menyebabkan pengucilan sosial dan isolasi. 2. *Kerusakan hubungan*: Diskriminasi dapat merusak hubungan antara individu dan kelompok. 3. *Konflik sosial*: Diskriminasi dapat memicu konflik sosial dan kekerasan. Dampak Ekonomi 1. *Keterbatasan akses*: Diskriminasi dapat membatasi akses ke pendidikan, pekerjaan, dan sumber daya ekonomi. 2. *Kerusakan ekonomi*: Diskriminasi dapat menyebabkan kerusakan ekonomi dan penurunan produktivitas. 3. *Biaya sosial*: Diskriminasi dapat meningkatkan biaya sosial, seperti biaya perawatan kesehatan dan keamanan. Dampak Politik 1. *Kerusakan demokrasi*: Diskriminasi dapat merusak demokrasi dan prinsip kesetaraan. 2. *Pengucilan politik*: Diskriminasi dapat menyebabkan pengucilan politik dan kurangnya partisipasi dalam proses demokratis. 3. *Konflik politik*: Diskriminasi dapat memicu konflik politik dan kekerasan. Penting untuk diingat bahwa diskriminasi dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk rasisme, seksisme, homofobia, dan diskriminasi terhadap orang dengan disabilitas. Mengatasi diskriminasi memerlukan upaya kolektif dan komitmen untuk mempromosikan kesetaraan, keadilan, dan hak asasi manusia.  Cara menghindari diskriminasi Pada dasarnya, ada beberapa cara untuk menghindari terjadinya diskriminasi, di antaranya: Menjunjung Tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) Meningkatkan jiwa persatuan dan kesatuan Membiasakan diri untuk tidak memandang orang lain dari rupanya saja
Saling menghormati dan menghargai


Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAB 1 : ISLAM WASATHIYAH - AKIDAH AKHLAK KELAS X (SMT GENAP)

BAB 4 : KISAH TELADAN NABI LUTH KELAS X (SMT GENAP)

NILAI ASAT BAHASA JAWA KELAS XI F1-F7