AKIDAH AKHLAK KELAS XI F3 ALIRAN KALAM
AKIDAH AKHLAK KELAS XI F3
ALIRAN-ALIRAN KALAM
KELOMPOK 1
ALIRAN SYIAH
ANGGOTA KELOMPOK :
- Alfiani
Septia Ramadhanni (02)
- Aulia
Nur Laila (07)
- Efan
Aditia Saputra (10)
- Hana
Aulia Hasna (17)
- Muhammad
Arkhan Al Azzam (22)
- Arti aliran
Syiah adalah cabang Islam terbesar kedua setelah Sunni.
Berasal dari kata Syi‘atu ‘Ali yang artinya “pengikut Ali”, Syiah meyakini
bahwa Ali bin Abi Thalib adalah penerus sah Nabi Muhammad, bukan Abu Bakar
seperti yang diyakini Sunni.
Syiah percaya bahwa hanya Allah yang bisa menunjuk Imam
sebagai pemimpin spiritual dan politik umat Islam, dan Imam harus berasal dari
Ahlul Bait (keluarga Nabi).
Terdapat dua kelompok utama dalam Syiah:
- Syiah Imamiyah (Dua Belas
Imam)
- Syiah Ismailiyah
Secara bahasa, “Syiah” berarti pengikut kelompok tertentu,
dan kini khusus merujuk pada pengikut Ali yang meyakini haknya atas
kepemimpinan umat.
- Sebab terbentuknya
aliran
Sebab terbentuk nya aliran Syiah mulai muncul setelah
pembunuhan khalifah Utsman bin ‘Affan. Pada masa kekhalifahan Abu Bakar, Umar,
masa-masa awal kekhalifahan Utsman yaitu pada masa tahun-tahun awal jabatannya,
Umat islam bersatu, tidak ada perselisihan. Kemudian pada akhir kekhalifahan
Utsman terjadilah berbagai peristiwa yang mengakibatkan timbulnya perpecahana,
muncullah kelompok pembuat fitnah dan kezhaliman, mereka membunuh Utsman,
sehingga setelah itu umat islam pun berpecah-belah.
- Tokoh pendiri aliran
Pencetus paham syiah ini adalah seorang yahudi dari negeri
Yaman (Shan’a) yang bernama Abdullah bin saba’ al-himyari, yang menampakkan
keislaman di masa kekhalifahan Utsman bin Affan.
Abdullah bin Saba’ mengenalkan ajarannya secara
terang-terangan, ia kemudian menggalang massa, mengumumkan bahwa kepemimpinan
(imamah) sesudah Nabi Muhammad seharusnya jatuh ke tangan Ali bin Abi Thalib
karena petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (menurut persangkaan
mereka).
- Mazhab yang dianut
aliran
Mazhab dalam Syiah:
1)
Mazhab Ja’fari: Diikuti
oleh mayoritas Syiah, terutama Syiah Imamiyah (Dua Belas Imam) dan Ismailiyah.
2)
Mazhab Zaydi: Diikuti oleh
Syiah Zaidiyah, juga dikenal sebagai Syiah Lima Imam.
- Pokok – pokok yang
dianut aliran
Pokok pokok aliran Syiah Dalam Syiah, ada Ushulud-din
(perkara pokok dalam agama) dan Furu’ud-din (perkara cabang dalam agama).
Syiah memiliki lima perkara pokok (Ushulud-din) atau rukun
Islam, yaitu:
- Tauhid, bahwa Tuhan
adalah Maha Esa.
- Al-Adl, bahwa Tuhan
adalah Mahaadil.
- An-Nubuwwah, bahwa
kepercayaan Syiah meyakini keberadaan para nabi sebagai pembawa berita
dari Tuhan kepada umat manusia.
- Al-Imamah, bahwa Syiah
meyakini adanya imam yang senantiasa memimpin umat sebagai penerus risalah
kenabian.
- Al-Ma’ad, bahwa akan
terjadinya Hari Kebangkitan.
- Doktrin yang dianut
aliran
1)
Imamah
Syiah meyakini bahwa kepemimpinan umat Islam setelah Nabi
Muhammad harus dipegang oleh keturunan beliau (Ahlul Bait) yang diangkat oleh
Tuhan sebagai imam. Imam dianggap memiliki ilmu dan otoritas ilahi.
2)
Ismat
Imam dan nabi dianggap maksum, yaitu bebas dari dosa dan
kesalahan. Mereka memiliki kemampuan moral untuk menjauhi kemaksiatan.
3)
Ghaibiah
Imam Mahdi, imam ke-12, diyakini disembunyikan oleh Allah
dan akan muncul kembali di akhir zaman bersama Nabi Isa untuk menegakkan
keadilan.
4)
Raj’ah
Kepercayaan akan kembalinya para Imam Syiah ke dunia sebelum
hari kiamat untuk menegakkan kebenaran.
5)
Taqiyah
Konsep menyembunyikan keyakinan demi keselamatan jiwa dalam
situasi bahaya.
6)
Wilayah Fikih
Menyatakan bahwa ulama (fakih) dapat memimpin pemerintahan
selama Imam Mahdi belum muncul. Digunakan dalam sistem pemerintahan Iran.
7)
Tawasul dan Ziarah
Syiah membolehkan memohon perantaraan (tawasul) dan
berziarah ke makam tokoh suci.
8)
Ushuluddin dan
Furu’uddin
Ushuluddin adalah lima prinsip pokok agama Syiah (seperti
rukun Islam), sedangkan Furu’uddin adalah cabang-cabang amal agama.
- Sekte – sekte aliran
Ø Ghulat (ekstrimis) yang meyakini hal-hal menyimpang dari
ajaran Islam pada umumnya, bahkan ada yang sampai menuhankan ‘Ali atau pemimpin
lainnya.
Ø Imamiyah (Dua Belas Imam) yang meyakini kepemimpinan ‘Ali
dan sebelas keturunannya sebagai imam setelah Nabi Muhammad
Ø Zaidiyah (Lima Imam) yang mengikuti lima imam pertama
Syiah, yaitu ‘Ali, Hasan, Husain, Ali Zainal Abidin, dan Zaid bin ‘Ali.
KELOMPOK 2
ALIRAN KHAWARIJ
DISUSUN OLEH:
1. Asyifa Fauziyah
(04)
2. Fardhan Helvian
Hartono (11)
3. Hasya
Lailatunnazlah (18)
4. Muhammad Gazza
Al Afghani (23)
5. Sivia Rayaeka
Azzahra (34)
A. Arti Aliran
Secara etimologis, kata "Khawarij" berasal dari
bahasa Arab "kharaja" yang berarti keluar,
muncul, atau memberontak. Aliran ini ditandai dengan sikap
ekstrem dalam mengkafirkan orang
yang melakukan dosa besar dan memberontak terhadap penguasa
yang dianggap tidak adil.
B. Sebab Munculnya Aliran
Di antara fitnah-fitnah yang terjadi adalah munculnya kaum
Khawarij (kaum yang
memberontak) kepada ‘Ali Radhiyallahu anhu. Awal
kemunculannya adalah setelah berakhirnya
perang Shiffin dan kesepakatan antara penduduk Irak dan Syam
untuk mengangkat juru damai antara
kedua kelompok. Di tengah perjalanan kembalinya ‘Ali
Radhiyallahu anhu ke Kufah, kaum
Khawarij memisahkan diri darinya –padahal sebelumnya mereka
bersama pasukannya– dan mereka
singgah pada suatu tempat yang bernama Harura’,[1] jumlah
mereka mencapai 8000 orang, ada juga
yang mengatakan 16000 orang, kemudian ‘Ali mengutus Ibnu
‘Abbas Radhiyallahu anhuma kepada
mereka. Maka Ibnu ‘Abbas berdialog dengan mereka, sehingga
sebagian mereka kembali dan
bergabung dengan golongan yang mentaati ‘Ali.
C. Tokoh Pendiri Aliran
Ada berbagai tokoh dalam aliran Khawarij yang dipandang
sebagai pemimpin maupun pengajar.
Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Abu Bakr al Ahwal
Abu Bakr al Ahwal merupakan sosok tokoh aliran Khawarij yang
dikenal. Ia merupakan sosok
pemimpin sekaligus pejuang dalam berbagai pertempuran yang
melawan pemerintah Islam.
2. Najdah bin Amir
Tokoh Khawarij berikutnya adalah Najdah bin Amir. Namanya
terkenal sebagai sosok ahli tafsir
dan ahli hukum. Selain itu, ia juga menjadi pemimpin pada
beberapa pertempuran melawan
pemerintah Islam.
3. Abdullah bin Wahab al Rasibi
Abdullah bin Wahab al Rasibi merupakan tokoh aliran Khawarij
yang juga populer. Ia merupakan
sosok ahli tafsir dan ulama. Sama seperti dua tokoh
sebelumnya, ia juga pernah memimpin beberapa
pertempuran.
D. Mazhab yang Dianut Aliran
1. Golongan Al-Muhakkimah, golongan ini mulanya pengikut
Ali. Dan golongan ini adalah
(Khawarij yang asli). Tokohnya Abdullah Al-Kawai Ibn Wahab
al Rasyibi.
2. Al- Azariqah dipimpin oleh Nafi‟ Ibnu Azraq Al Tamimi
(363 H/ 683 M). Ia adalah seorang
terbesar didalam lingkungan Khawarij.
3. An Najdat yang dipimpin oleh Najdah Ibnu Amir al- tamuimi
dari Yamamah.
4. Al- Ajaridah. Mereka adalah pengikutnya Abd al- Karim Ibn
Ajrad, salah seorang murid Atiyah
Ibnul Aswad dari golongan yang lain.
5. Al- Shufriya, adalah pengikut Ziyad bin al Ashfar. Abu
Zahra memandang golongan ini kurang
ekstrim dibndingkan dengan golongan yang yang lain.
E. Pokok Pemikiran Aliran
Pokok-Pokok Pemikiran Aliran Khawarij
1. Mengkafirkan Pelaku Dosa Besar
Khawarij berpendapat bahwa Muslim yang melakukan dosa besar
(kabair) telah kafir dan
keluar dari Islam, sehingga layak diperangi.
2. La Hukma Illa Lillah (Tidak Ada Hukum Kecuali dari Allah)
Khawarij menolak tahkim (arbitrase manusia) dalam konflik
politik, dan percaya bahwa
hanya Allah yang boleh menjadi hakim.
3. Kepemimpinan Tidak Harus dari Quraisy
Berlawanan dengan mayoritas umat Islam kala itu, Khawarij
berpendapat bahwa pemimpin
bisa dipilih dari siapa pun, bahkan seorang budak, selama ia
adil dan saleh.
4. Wajib Memberontak kepada Pemimpin Zalim
Khawarij menyatakan bahwa seorang pemimpin yang berbuat
maksiat atau zalim harus
segera
5. Menafsirkan Al-Qur’an secara Literal
Khawarij cenderung memahami ayat-ayat Al-Qur’an secara
tekstual/literal, tanpa
mempertimbangkan konteks atau tafsir yang lebih mendalam.
F. Doktrin yang Dianut Aliran
Doktrin utama aliran Khawarij mencakup keyakinan bahwa
pemerintah yang zalim harus
dilawan dan digulingkan, bahwa dosa besar menyebabkan
seseorang keluar dari Islam (takfir), dan
bahwa jihad melawan penguasa yang dianggap sesat adalah
wajib.
Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai
doktrin-doktrin Khawarij:
1. Khilafah:
Khawarij berpendapat bahwa khalifah atau imam harus dipilih
secara bebas oleh seluruh
umat Islam, dan tidak harus berasal dari keturunan Arab.
2. Takfir:
Doktrin ini mengajarkan bahwa orang-orang yang melakukan
dosa besar dianggap kafir dan
keluar dari Islam.
3. Khuruj (keluar/memberontak):
Doktrin ini menyatakan bahwa keluar dari pemerintahan Islam
dan melawan penguasa yang
dianggap zalim adalah kewajiban setiap Muslim.
34. Jihad:
Mereka berpandangan bahwa jihad melawan penguasa yang
dianggap sesat adalah wajib dan
merupakan cara untuk membela kebenaran dan menghapus
kebatilan.
5. Amar Ma'ruf Nahi Munkar:
Mereka sangat menekankan kewajiban untuk menyeru kepada
kebaikan dan mencegah
kemungkaran.
Beberapa doktrin tambahan yang dipegang oleh Khawarij antara
lain:
1. Hukum hanyalah milik Allah:
Mereka menolak keputusan manusia dalam masalah hukum, dan
hanya menerima hukum yang
bersumber dari Al-Quran dan Sunnah.
2. Murtadnya pelaku dosa besar:
Khawarij meyakini bahwa pelaku dosa besar telah keluar dari
Islam.
3. Tidak mengakui kekuasaan
G. Sekte Aliran
Berikut adalah beberapa sekte utama dalam aliran Khawarij:
1. Al-Muhakkimah:
Merupakan kelompok Khawarij asli yang pertama kali muncul,
menolak arbitrase dan
menganggap Ali, Muawiyah, dan semua yang menyetujuinya
sebagai kafir.
2. Az-Zariqah:
Dipimpin oleh Nafi' bin Al-Azraq, mereka dikenal karena
sikap ekstrem mereka, termasuk
menganggap kaum muslimin yang tidak bergabung dengan mereka
sebagai kafir dan halal
dibunuh.
3. Al-Najdat:
Pecahan dari Az-Zariqah, dipimpin oleh Najdah bin Amir
Al-Hanafi. Mereka tidak sependapat
dengan Azariqah dalam beberapa hal, seperti menyatakan bahwa
orang yang tidak berhijrah ke
wilayah mereka adalah kafir.
4. Al-Ajrad:
Didirikan oleh Abdul Karim bin Ajrad, mereka berpendapat
bahwa hijrah bukanlah kewajiban,
melainkan suatu kebajikan.
5. Ash-Sufriyah:
Dipimpin oleh Ziyad bin Al-Ashfar, mereka memiliki pandangan
yang mirip dengan Azariqah,
tetapi lebih moderat dalam beberapa hal, seperti dalam
masalah kafir.
6. Al-Ibadiyah:
Merupakan sekte Khawarij yang masih ada hingga kini, dan
dikenal karena ajarannya yang lebih
moderat dibandingkan dengan sekte Khawarij lainnya.6
DAFTAR PUSTAKA
Al-Ash’ari. Maqalat al-Islamiyyin. Menjelaskan bahwa
Khawarij memandang pelaku dosa besar sebagai
murtad.
Al-Ash’ari. Maqalat al-Islamiyyin.
Al-Shahrastani. Al-Milal wa al-Nihal. Beirut: Dar
al-Fikr.
Amin, Ahmad. Fajr al-Islam. Kairo: Maktabah
al-Nahdah.
Gibb, H.A.R., & Bowen, Harold. Islamic Society and
the West. Oxford Press.
Nasution, Harun. Islam Rasional. UI Press, 1995.
Nasution, Harun. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya.
UI Press.
Syahrur, M. Nahwa Ushul Jadidah. Cetakan Damaskus.
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam. 2000.
https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7736088/apa-itu-khawarij-ini-pengertian-dan-sejarahnya
https://kumparan.com/berita-hari-ini/kaum-khawarij-sejarah-sekte-sekte-dan-doktrin-yang-diajarkan-
1vNTlHabwqf
https://www.kompas.com/stori/read/2022/04/26/110000579/golongan-khawarij--sejarah-ajaran-dan[1]
sekte?page=all
https://an-nur.ac.id/pengertian-khawarij-dasar-ajaran-doktrin-dan-sektenya/
https://m.kumparan.com/amp/sejarah-dan-sosial/tokoh-tokoh-khawarij-dan-doktrin-ajarannya-untuk[1]
tambahan-pengetahuan-21qmGlNWzLq
https://almanhaj.or.id/77825-awal-kemunculan-kaum-khawarij.html
https://journal.uiad.ac.id/index.php/mimbar/article/download/806/555/
KELOMPOK 3
ALIRAN MURJIAH
Disusun Oleh:
- Faridh
Isnan Darmawan (12)
- Firdha
Nur’aini (15)
- Liha
Malihatul Husna (21)
- Naura
Nabila Nisa’ (29)
- Nurul
Hafidhoh Al Ihsani (31)
- Arti Aliran Murji’ah
Kata Murji’ah
bersal dari bahasa Arab yaitu arja’a, yarji’u yang berarti menunda atau
menangguhkan. Aliran ini disebut Murji’ah karena dalam prinsipnya mereka
menunda penyelesaian persoalan konflik politik antara Ali bin Abi Thalib,
Mu’awiyah bin Abi Sufyan, dan Khawarij ke hari perhitungan di akhirat. Karena
itu mereka tidak mau mengeluarkan pendapat tentang siapa yang benar dan siapa
yang dianggap kafir diantara ketiga golongan yang tengah bertikai. Alasannya,
keimanan merupakan keyakinan hati seseorang yang tidak berkaitan dengan
perkataan maupun perbuatan.
- Sebab Munculnya Aliran
Murji’ah
- Persoalan dengan Politik
Kaum Murji’ah pada
mulanya merupakan golongan yang tidak mau ikut campur dalam
pertentangan-pertentangan yang terjadi ketika itu dan mengambil sikap
menentukan kafir tidaknya orang-orang yang bertentangan itu kepada Tuhan.
- Permasalahan dengan
Tuhannya
Orang mukmin yang
telah melakukan dosa besar itu dianggap tetap mengakui bahwa tiada Tuhan selain
Allah dan Nabi Muhammad Saw sebagai Rasul Nya. Dengan kata lain, orang mukmin
sekalipun melakukan dosa besar masih tetap mengucapkan dua kalimat syahadat
yang menjadi dasar utama dari iman. Oleh karena itu, orang tersebut masih tetap
mukmin, bukan kafir.
- Tokoh Pendiri Aliran
Murji’ah
As-Sahrastani
menyebutkan beberapa tokoh Aliran Murjiah seperti Al Hasan bin Muhammad bin Ali
bin Abi Thalib, Abu Hanifah, Abu Yusuf, dan beberapa ahli hadist. Mereka
berperan sebagai pendiri konsep Murjiah Moderat.
Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya bahwa Hasan menolak berbagai perseteruan politik yang
terjadi antara berbagai kelompok umat Islam. Kemudian paham tersebut diikuti
oleh berbagai tokoh di atas.
Selain pemikiran
yang moderat, terdapat pula tokoh bernama Jahm bin Shafwan yang berperan
sebagai pendiri Murjiah Ekstrem.
- Pokok-pokok Pemikiran
Aliran Murji’ah
Rosihan Anwar
mengutip pandangan Abu Yalä Al-Maudüdi yang menyatakan bahwa inti ajaran
Murjilah terbagi menjadi dua pokok, yaitu:
1)
Iman diartikan sebagai
keyakinan kepada Allah dan Rasul-Nya. Dalam pandangan ini, amal dan tindakan
tidak dianggap sebagai syarat yang wajib untuk memiliki iman. Seseorang tetap
dianggap beriman meskipun ia meninggalkan kewajiban yang telah ditetapkan dan
melakukan dosa besar.
2)
Iman saja menjadi dasar
keselamatan. Selama seseorang memiliki iman di dalam hatinya segala bentuk
maksiat tidak akan mendatangkan bahaya atau gangguan baginya. Untuk memperoleh
pengampunan, cukup bagi manusia untuk menghindari perbuatan syirik dan meninggal
dunia dalam keadaan bertauhid.
- Doktrin yang Dianut
Aliran Murji’ah
Ajaran pokok
Murji’ah pada dasamya bersumber dari gagasan atau doktrin irja’ atau arja’a
yang diaplikasikan dalam banyak persoalan yang di hadapinya baik persoalan
politik maupun teogis di bidang politih irja’ di implementasikan dengan sikap
politik netral atau nonblok, yang hampir selalu diekspresikan dengan sikap
diam. Itulah sebabnya kumpulan Murji’ah dikenal pula sebagai “The Queietist
Kelompok bungkam”. Menurut Harun Nasution menyebutkan, bahwa Murji’ah memiliki
empat ajaran pokok, yaitu:
1)
Menunda hukuman atas Ali,
Mu’awiyah, Amr bin Ash, dan Abu Musa Al-Asy’ari yang terlibat tahkim dan
menyerahkannya kepada Allah di hari kiamat kelak.
2)
Menyerahkan keputusan kepada Allah atas orang
muslim yang berdosa.
3)
Meletakkan (pentingnya)
iman.
4)
Memberikan pengharapan
kepada muslim yang berdosa besar untuk memperoleh ampunan dan rahmat.
- Sekte-sekte Aliran
Murji’ah
Menurut
Harun Nasutuion, aliran Murji’ah, terbagi menjadi 2, yakni “golongan moderat”
dan “golongan ekstrim”
1)
Golongan Murji’ah moderat
berpendapat bahwa orang yang berdosa besar bukanlah kafir.
2)
Golongan Murji’ah ekstrim,
yaitu pengikut Jaham Ibnu Sofwan, berpendapat bahwa orang Islam yang percaya
kepada Tuhan kemudian menyatakan kekufuran secara lisan, tidaklah menjadi
kafir, karena iman dan kufur tempatnya dalam, yaitu Al-Jahmiyah, kelompok Jahmbin
Syafwan dan para pengikutnya Shalihiyah, kelompok Abu Hasan Ash Shalihi
Yumusiah dan Ubaidiyah
DAFTAR PUSTAKA
https://an-nur.ac.id/aliran-murjiah-pengertian-doktrin-dan-sekte/
https://jurnal.penerbitdaarulhuda.my.id/index.php/MAJIM/article/download/3783/3917
KELOMPOK 4
ALIRAN MUKTAZILAH
Nama Kelompok :
1. Deswinta Ayu
Pratiwi (09)
2. Fatimah Nurul
Chasanah (14)
3. Khirzan Febri
Aldiansyah (20)
4. Nur Latif
Indriani (30)
5. Wafiq Nur
Azizah (35)
1. Arti Aliran Mu’tazilah
Mu’tazilah berasal dari kata Arab "iʿtazala" yang
berarti memisahkan diri atau
menjauh. Istilah ini digunakan
untuk menyebut kelompok yang memisahkan diri dari
perbedaan pendapat antara kelompok Qadariyah dan Jabariyah,
lalu mengembangkan
pemikiran rasional dalam teologi Islam.
📚 Sumber: Harun Nasution,
Teologi Islam (Jakarta: UI Press, 2012), hlm. 58.
2. Sebab Munculnya Aliran Mu’tazilah
Sejarah Lahirnya Mu'tazilah
Lahirnya aliran Mu'tazilah pertama kali muncul di Basrah,
Irak, pada Abad 2
Hijriyah. Sejarah munculnya aliran ini bermula dari pendapat
Washil bin Atha'
(700-750 M) dan dan Amr bin Ubaid. Keduanya terlibat
perdebatan dengan Imam
Hasan Al-Bashri mengenai status dari pelaku dosa besar.
Perdebatan ini terjadi di satu majelis yang dipimpin Imam
Hasan al-Bashri di Masjid
Basrah. Washil bin Atha dan Amr bin Ubaid menyatakan bahwa
pelaku dosa besar
bukanlah dalam status mukmin maupun kafir.
Karena jawaban itu, Imam Hasan Al-Bashri kemudian
mengeluarkan mereka dari
majelisnya. Keduanya pun mengasingkan diri pada salah satu
pojok Masjid Bashrah.
Sejak saat itulah Washil bin Atha dan Amr bin Ubaid mulai
berdakwah dan kemudian
mempunyai pengikut yang disebut Mu'tazilah.
3. Tokoh Pendiri Aliran Mu’tazilah
Pendiri utama adalah Wasil bin Atha’ (700–748 M). Ia murid
Hasan al-Bashri, namun
memisahkan diri dari majelis gurunya karena berbeda pendapat
tentang status pelaku
dosa besar.
📚 Sumber: Harun Nasution,
Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya (Jakarta: UI
Press, 1985), hlm. 75.
4. Madzhab Yang Dianut Aliran Mu’tazilah
Aliran Muʿtazilah menganut mazhab teologi rasionalisme
(al-madzahib al-‘aqliyyah)
dalam Islam. Mereka menempatkan akal sebagai alat utama
dalam memahami dan
menafsirkan ajaran agama, terutama dalam masalah akidah.
Menurut pandangan
Muʿtazilah, kebenaran agama harus selaras dengan logika, dan
bila ada teks
keagamaan yang tampak bertentangan dengan akal sehat, maka
teks tersebut
ditafsirkan secara rasional. Aliran ini juga dikenal dengan
lima prinsip pokoknya
(al-uṣūl al-khamsah), yaitu tauhid, keadilan, janji dan
ancaman, posisi di antara dua
posisi, serta amar ma’ruf nahi munkar.
Referensi: Harun Nasution, Teologi Islam: Aliran-aliran
Sejarah Analisa
Perbandingan, Jakarta: UI-Press, 1986, hlm. 41–43.5.
Pokok-Pokok Pemikiran Aliran Mu’tazilah
a. Tauhīd (Keesaan Allah Swt.)
Mengingkari sifat-sifat Allah , menurut Kaum Mu’tazilah apa
yang dikatakan sifat
adalah tak lain dari zat-Nya sendiri;
Al-Qur’an menurutnya adalah makhluk (baru);
Allah di akhirat kelak tidak dapat dilihat oleh panca indera
manusia, karena Allah
tidak akan terjangkau oleh indera mata.
b. Keadilan Allah Swt.
Doktrin teologi Mu’tazilah yang berkaitan dengan keadilan
adalah: Tuhan tidak
menghendaki keburukan, tidak menciptakan perbuatan manusia.
Manusia bisa
mengerjakan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-
larangan-Nya
dengan kekuasaan yang diciptakan-Nya terhadap diri manusia.
Ia hanya
memerintahkan apa yang dikehendaki-Nya. Ia hanya menguasai
kebaikan- kebaikan
yang diperintahkan-Nya dan tidak campur tangan dalam
keburukan yang
dilarang-Nya.
Allah akan memberikan balasan kepada manusia sesuai dengan
apa yang diperbuat
manusia. Apabila berbuat baik maka akan diberi balasan
pahala dan sebaliknya
apabila berbuat buruk maka akan mendapatkan dosa dan siksa.
Itulah yang dianggap
adil oleh Mu’tazilah, karena manusia mempunyai akal untuk
mempertimbangkan
sesuatu sebelum berbuat. Dan perbuatan manusia itu murni
dari manusia itu sendiri,
karena Allah tidak campur tangan dalam perbuatan manusia.
c. Janji dan ancaman
Mu’tazilah berpendapat bahwa Allah Swt. tidak akan
mengingkari janji- Nya,
memberi pahala kepada orang muslim yang berbuat baik, dan
menimpakan azab
kepada yang berbuat dosa. Manusia dengan kemampuan akalnya
dapat memilih
berbuat baik atau buruk. Apabila berbuat baik maka akan
dimasukkan surga, dan
sebaliknya yang berbuat buruk akan di siksa di neraka
selama-lamanya.
d. Posisi di antara dua posisi (al-manzilatu bainal
manzilatain)
Karena prinsip ini, Waṣil bin Aṭo’ memisahkan diri dari
majelis Hasan al- Baṣri.
Menurut pendapatnya, seseorang muslim yang mengerjakan dosa
besar ia tergolong
bukan mukmin, tetapi juga tidak kafir, melainkan menjadi
orang fasik. Jadi kefasikan
merupakan tempat tersendiri antara “kufur” dan “iman”.
Tingkatan seorang fasik
berada di bawah orang mukmin dan diatas orang kafir. Orang
mukmin yang
melakukan dosa besar dan mati atas dosanya maka tidak
dihukumi mukmin, juga
bukan kafir, ia akan dimasukkan ke dalam neraka
selama-lamanya, tetapi
hukumannya diringankan, nerakanya tidak sepanas neraka yang
dihuni oleh
orang-orang kafir.e. Amar ma'ruf dan nahi mungkar
Doktrin Mu’tazilah tentang amar ma'ruf dan nahi mungkar pada
awalnya mempunyai
kesamaan dengan doktrin Ahlussunnah, yaitu bahwa setiap
muslim mempunyai
kewajiban untuk mengajak kebaikan dan menghindari
kemungkaran. Namun, dalam
perkembangannya digunakan untuk memaksa kepada pihak yang
tidak sepaham
dengan teologi Mu’tazilah untuk menerimanya. Para ulama yang
dicurigai tidak
sependapat dengan Mu’tazilah diinterogasi dan dipaksa untuk
menerima pandangan
teologinya, khususnya tentang kemakhlukan Kalamullah
(al-Qur’an). Inilah yang
dinamakan mihnah.
Para pejabat dan ulama yang tidak mau mengakui kemakhlukan
al-Qur’an akan
dipenjarakan dan disiksa, bahkan ada yang meninggal.
Alasannya adalah bahwa orang
yang tidak mengakui Kalamullah itu makhluk, maka dihukumi
musyrik. Diantara
Ulama yang menjadi korban mihnah adalah Imam Ahmad bin
Hanbal yang disiksa di
penjara karena tidak mengakui kemakhlukan al-Qur’an.
6. Doktrin yang dianut aliran mu’tazilah
Doktrin utama aliran Mu'tazilah, yang dikenal sebagai Ushul
al-Khamsah, terdiri dari
lima prinsip dasar: Keesaan Tuhan (Tauhid), Keadilan Tuhan
(Adl), Janji dan
Ancaman (Wa'd wa al-Wa'id), Posisi di Antara Dua Posisi
(Manzilah bain
al-Manzilatain), dan Menyeru Kebaikan dan Mencegah
Kemungkaran (Amar Ma'ruf
Nahi Munkar). Aliran ini juga dikenal dengan penekanannya
pada akal dalam
memahami ajaran agama.
7. Sekte-sekte aliran mu’tazilah
1. Muʿtazilah Basrah
Ini adalah cabang awal yang berkembang di kota Basra.
Pemikirannya banyak
dipengaruhi oleh Wāṣil ibn ʿAṭāʾ, pendiri Muʿtazilah. Aliran
ini menitikberatkan pada
kajian teoritis dalam ilmu kalam, membahas sifat Tuhan,
keadilan ilahi, serta
tanggung jawab moral manusia.
2. Muʿtazilah Baghdad – Ikhshīdiyya
Dikembangkan oleh Abu Ya’qub Yusuf al-Shahham. Salah satu
ciri khasnya adalah
konsep acquisition (kasb/iktisab), yang menjelaskan bahwa
manusia memang
melakukan tindakan, tetapi kekuasaan untuk menciptakan
akibatnya tetap pada Tuhan.
Pandangan ini mencoba menengahi antara kebebasan manusia dan
kekuasaan mutlak
Tuhan.
3. Muʿtazilah Baghdad – Bahshamiyya
Dipimpin oleh Abu ʿAlī al-Jubbāʾī dan dilanjutkan oleh
putranya, Abu Hāshim.
Bahshamiyya dikenal sebagai pengembang teori-teori detail
Muʿtazilah, terutama
dalam logika dan metafisika. Pengaruhnya bahkan meluas
hingga ke komunitas
Yahudi Karaite dan Rabbanit melalui pusat-pusat studi di
Sura dan Pumbeditha.
DAFTAR PUSTAKA
referensi sumber sebab munculnya aliran mu’tazilah
https://kalam.sindonews.com/read/1033953/70/sejarah-lahirnya-aliran-muktazi
lah-tokoh-dan-ajarannya-1677510168
referensi sumber pokok-pokok pemikiran aliran mu’tazilah
https://an-nur.ac.id/pokok-ajaran-mutazilah/
referensi sumber yang dianut aliran mu’tazilah
https://tirto.id/sejarah-mutazilah-tokoh-aliran-pemikiran-dan-doktrin-ajaranny
a-gixq#:~:text=Doktrin%20Ajaran%20Mu'tazilah,ajaran%20ilmu%20kalam%
20Mu'tazilah
referensi sumber sekte-sekte aliran
🔗Sumber:
https://www.studocu.id/id/document/universitas-17-agustus-1945-banyuwangi
/eng-lang-1313/kelompok-3-sekte-mutazilah/49437043
🔗 Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Bahshamiyya
🔗 Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Bahshamiyya
KELOMPOK 5
ALIRAN QODARIYAH
Anggota :
1. Aufa Nuriyah
(05)
2. Muwafiq Azizah
Rahmah (25)
3. Nashwa Nur
Azzura (28)
4. Wahyu Indah
Sugianto (36)
ALIRAN QODARIYAH
*Arti Aliran Qodariyah
Kata qadariyah, berasal dari kata qadara yang memiliki dua
pengertian yaitu adalah berani untuk memutuskan serta berani untuk memiliki
kekuatan maupun kemauan. Sedangkan kata qadariyah yang dimaksudkan oleh aliran
ini ialah suatu paham, bahwa manusia memiliki kebebasan dalam berkehendak serta
memiliki kemampuan untuk berbuat.
*Sebab Munculnya Aliran
Ada perbedaan pendapat mengenai latar belakang kemunculan
aliran Qodariyah.Menurut Harun Nasution ,kemunculan Qodariyah eerat kaitannya
dengan masalah perbuatan manusia bahwa manusia bahwa manusia mempunyai
kemerdekaan dan kebebasan dalam menetukan perjalanan hidupnya.Berbeda dengan
Jabariyah,aliran ini berpendapat bahwa tiap-tiap orang adalah pencipta bagi
segala perbutan nya,ia dapat berbuat sesuatu dan meningalkannya atas
kehendaknnya sendiri. Manusia mempunyai qudrah (kekutaan) untuk melaksanakan kehendaknya
,dan bukan berasal dari pengertian bahwa manusia terpaksa tunduk kepada qadar
Tuhan.
Ibnu Taimiyah mengemukakan sejarah timbul paham
ini,Qadariyah muncul sebelum paham Jabariyah. Paham Qodariah muncul pada
periode terakhir sahabat,yaitu ketika timbul perdebatan tentang qadar atau ketetapanTuhan.Terkait penolakan terhadap
kodar ini,para ulama salaf dan para imam telah membantah tetang pendirian kaum
Qodariyah,Jabariyah,dan bid'ah --bid'ah kedua golongan ini.
Menurut Ibnu Nabatah,seorang ahli penulis kitab ``Syahral
'uyun''mengakatan bahwa orang yang mula-mula mengembangkan paham Qodariyah
adalah seorang penduduk Irak.Pada mulanya,ia seorang Nasrani kemudian masuk
islam dan akhirnya menjadi Nasrani lagi.Dari orang inilah Ma'bad al-Juhani dan
Gailan al-Dimasyqiy mengambil paham Qodariyah.Dapat dipahami bahwa pengaruh
keyakinan Mahesian munculnya aliran ini karena pada masa itu,kaum muslimin
bersentuhan langsung dengan penganut agama Yahudi dan Nasrani.Termasuk di
dalamnya,muncul pengaruh Israiliyah terhadap ayat-ayat al-qur'an."
*Tokoh Pendiri Aliran
Tokoh yang berperan sebagai pendiri aliran qadariyah ialah
Ma’bad Al Juhani serta Ghaylan Al Dimasyqi. Nama pertama yaitu Ma’bad Al Juhani
tercatat lebih senior dibandingkan nama ke dua.
*Mazhab yang Dianut Aliran Qodariyah
1.Qadariyah murni
2.Qadariyah
moderat(al qadariyah al mutawissitah)
*Pokok-pokok Pemikiran Aliran Qodariyah
1. Kebebasan Manusia:
Manusia memiliki kehendak bebas (free will) dan bertanggung jawab atas
perbuatannya sendiri.
2. Tanggung Jawab:
Manusia memiliki kemampuan untuk memilih antara kebaikan dan keburukan, serta
akan dimintai pertanggungjawaban atas pilihannya.
3. Penolakan Takdir:
Menolak pandangan bahwa nasib manusia telah ditentukan oleh Tuhan sejak awal.
4. Akal: Akal adalah
instrumen penting dalam pengambilan keputusan dan tingkah laku beragama.
5. Melawan Kezaliman:
Manusia memiliki kewajiban untuk menegakkan kebenaran dan melawan kezaliman.
*Doktrin yang Dianut Aliran Qodariyah
Menurut Dr. Ahmad Amin dalam kitabnya Fajrul Islam, menyebut
pokok-pokok aja- ran qadariyah sebagai berikut :
Orang yang berdosa besar itu bukanlah kafir, dan bukanlah
mukmin, tapi fasik dan orang fasik itu masuk neraka
Allah Tidak menciptakan amal perbuatan manusia, melainkan
manusia lah yang menciptakannyadan karena itulah maka manusia akan menerima
pembalasan baik (surga) atas segala amal baiknya, dan menerima balasan buruk
(siksa Neraka) atas segala amal perbuatannya yang salah dan dosa karena itu
pula, maka Allah berhak disebut adil.
Kaum Qadariyah mengatakan bahwa Allah itu Maha Esa atau Satu
dalam arti bahwa Allah tidak memiliki sifat-sifat azali, seprti ilmu, kudrat,
hayat, mendengar dan melihat yang bukan dengan zat nya sendiri. Menurut mereka
Allah SWT, itu mengetahui, berkuasa, hidup, mendengar, dan meilahat dengan
zatnya
Kaum Qadariyah berpendapat bahwa akal manusia mampu
mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, walaupun Allah tidak menurunkan
agama. Sebab, katanya segala sesuatu ada yang memiliki sifat yang menyebabkan
baik atau buruk.
*sumber
1.https://an-nur.ac.id/aliran-qadariyah-pengertian-dasar-dan-doktrin-ajaran/
2.https://www.gramedia.com/literasi/aliran-qadariyah/?srsltid=AfmBOor5OvPf3p80xJZcq-lXX6hwQQ0A2MCx5v8wY9plY_xWIcLr492q
3.https://www.kompasiana.com/saadah56/5bac4c1bbde57542ed5e4213/pengertian-dan-latar-belakang-munculnya-aliran-qodariyah#:~:text=Berkaitan%20dengan%20kemunculan,belakang%20kemunculan%20aliran
4.https://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/eduriligia/article/download/20742/8798?utm_source=chatgpt.com
5.https://en.wikipedia.org/wiki/Qadariyah
6.https://eprints.um.edu.my/3669/1/Al-Qadariyyah_dan_Perkembangannya_Dalam_Dunia_Islam.pdf?utm_source=chatgpt.com
7.https://harkaman01.wordpress.com/2013/04/08/teologi-jabariyah-dan-qadariyah/
Kelompok 6
ALIRAN JABBARIYAH
• Asyarani Cahya
(03)
• Az Zahra Rizky (
08)
• Nadya Ayu
Anggita (26)
• Naila Kaisha
(27)
1. ARTI ALIRAN JABBARIYAH
Jabariyah merupakan penganut paham bahwa manusia
mengerjakan perbuatannya dalam keadaan terpaksa tanpa ada
pilihan. Lebih jauh, aliran ini
menganggap bahwa manusia seperti benda mati yang tidak
memiliki daya dan upaya sedikitpun.
https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7739560/apa-itu-aliran-jabariyah-ini-pengertian-dan
-sejarahnya.
2. SEBAB-SEBAB MUNCULNYA ALIRAN JABARIYAH
Sebab munculnya aliran Jabariyah tidak adanya penjelasan
yang sahih. Abu Zahra menuturkan
bahwa paham ini muncul sejak zaman sahabat dan masa Bani
Umayyah. Ketika itu para ulama
membicarakan tentang masalah Qadar dan kekuasaan manusia
ketika berhadapan dengan
kekuasaan mutlak Tuhan.
3. TOKOH PENDIRI ALIRAN JABBARIYAH
Jabariyah adalah sebuah ideologi dan sekte bidah di dalam
akidah yang muncul pada abad ke-2
hijriah di Khurasan. Jabariyah memiliki keyakinan bahwa
setiap manusia terpaksa oleh takdir
tanpa memiliki pilihan dan usaha dalam perbuatannya. Tokoh
utamanya adalah Ja'ad bin
Dirham dan Jahm bin Shafwan.
4. MAHDZAB YANG DI ANUT ALIRAN JABBARIYAH
Aliran Jabariyah tidak menganut suatu mazhab dalam fikih
seperti mazhab Hanafi, Maliki, Syafi'i,
atau Hambali. Jabariyah adalah aliran dalam ilmu kalam
(teologi Islam) yang membahas
tentang takdir dan perbuatan manusia. Aliran ini lebih
dikenal dengan pandangan bahwa
manusia mengerjakan perbuatannya dalam keadaan terpaksa
karena tahu segala sesuatunya
telah ditentukan oleh qada dan qadar Allah.
5.POKOK-POKOK PEMIKIRAN ALIRAN JABBARIYAH
Jabariyah adalah paham yang menafikan
perbuatan dari hamba secara hakikat dan menyerahkan
perbuatan tersebut kepada Allah.
https://news.unismuh.ac.id
6. DOKTRIN YANG DIANUT ALIRAN JABBARIYAH
Doktrin Jabariyah
Cyril Glasse dalam bukunya Ensiklopedia Islam Ringkas
menjabarkan tentang doktrin yang
dibawa oleh aliran Jabariyah. Berikut adalah doktrinnya:
1. Menurut Jahm bin Ahwas, manusia dalam paham Jabariyah
sangat lemah tidak berdaya,
terikat dengan kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan, tidak
mempunyai kehendak dan
kemauan bebas sebagaimana yang dimiliki paham Qadariyah.
Pendapat Jahm tentang konsep
surga dan neraka, konsep Iman, kalam Tuhan, meniadakan sifat
Tuhan dan melihat Tuhan di
akhirat.
2. Surga dan neraka tidak kekal. Tidak ada yang kekal selain
Tuhan.
3. Iman dan ma'rifat atau membenarkan dalam hati. Dalam hal
ini pendapatnya sama dengan
konsep iman yang diajukan oleh Murji'ah.
4. Kalam Tuhan adalah Makhluk. Allah Maha Suci dengan segala
sifat dan keserupaan dengan
Manusia seperti berbicara, mendengar dan melihat. Tuhan juga
tidak dapat dilihat dengan
indera mata di akhirat kelak.
Baca artikel detikhikmah, "Apa Itu Aliran Jabariyah?
Ini Pengertian dan Sejarahnya"
selengkapnya
https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7739560/apa-itu-aliran-jabariyah-ini-
pengertian-dan-sejarahnya.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
7.SEKTE-SEKTE ALIRAN JABBARIYAH
Sekte-sekte dalam Jabariyat
Menurut Syahrastam, terdapat tiga golongan dalam Jabarıyah,
yaitu:
g. Jahmuyah
Jahmiyah adalah sekte para pengikut Jahım bin Sofwan, salah
scotrang yang paling berjasa
besar dalam mengembangkan alıran Jabariyah. Ajaran Jahmiyah
yang terpenting adalah al Bari
Ta'ala (Allah SWT Tuhan Maha Pencipta lagi Maha Tinggi)
Allah SWT tidak boleh disifatkan
dengan sifat yang dimiliki makhluk-Nya, seperti sifat hidup
(hay) dan mengetahui ("alim), karena
penyifatan seperti itu mengandung pengertian penyerupaan
Tuhan dengan makhluk-Nya
padahal penyerupaan seperti itu tidak mungkin terjadi.
h. Najjariyah
Sekte ini dipimpin oleh Al Husain bin Muhammad an Najjar (w.
230 H 845 M). Ajaran yang
dikemukakan bahwa Allah memiliki kehendak terhadap diri-Nya
sendiri, sebagaimana Allah
mengetahui diri-Nya. Tuhan menghendaki kebaikan dan
kejelekan, sebagaimana ia
menghendaki manfaat dan mudzarat.
i. Dırarıyah
Sekte ini dipimpin oleh Dirar bin Amr dan Hafs al Fard.
Kedua pemimpin tersebut sepakat
meniadakan sifat-sitat Tuhan dan keduanya juga berpendirian
bahwa Allah SWT itu Maha
Mengetahui dan Maha Kuasa, dalam pengertian bahwa Allah itu
tidak jahil (bodoh) dan tidak
pula 'ajız (lemah).
Dari ketiga golongan ini, syahrastani mengklarifikasikan
menjadi dua bagian besar. Pertama,
Jabariyah muni yang berpendapat bahwa baik tindakan maupun
kemampuan manusia
melakukan seutu kemauan atau perbuatannya tidak efektif
https://id.scribd.com/document/536610001/Sekte-Jabariyah-Dan-
Qadariyah#:~:text=Jabariyah%20Dan%20Qadariyah
-,Tugas%20teologi%20Islam%20membahas%20dua%20aliran%20pemikiran%20utama%20yaitu
%20Jabariyah,kehendak%20bebas%20manusia%20dalam%20bertindak.%22
KELOMPOK 7
ALIRAN ASYARIYAH
1.Aisha Rahma
Faizah (1)
2. Galih Tri
Anggoro(16)
3. Ibnu Mulyawan
(19)
4. Rafiqah Amalia
Ma'sum( 32)
1. ARTI ALIRAN ASY'ARIYAH
Asya'irah adalah mazhab teologi yang disandarkan kepada Imam
Abu al-Hasan al-Asy'ari (w.323 H/935 M).
https:// id.wikipedia.org
•Asy`ariyah adalah sebuah paham akidah yang dinisbatkan
kepada Abul Hasan Al Asy`ariy. Nama lengkapnya ialah Abul Hasan Ali bin Isma’il
bin Abi Basyar Ishaq bin Salim bin Ismail bin Abdillah bin Musa bin Bilal bin
Abi Burdah Amir bin Abi Musa Al Asy’ari. Kelompok Asy’ariyah menisbahkan pada
namanya sehingga dengan de- mikian ia menjadi pendiri madzhab Asy’ariyah.
• Sebuah aliran yang menganut iktikad yang diajarkan oleh
Nabi Muhammad SAW dan diikuti oleh sahabat sahabatnya.
2. SEBAB MUNCULNYA ALIRAN ASY'ARIYAH
Aliran Asy'ariyah muncul sebagai reaksi terhadap aliran
Mu'tazilah yang terlalu mengandalkan akal dalam memahami ajaran agama.
https://ejournal.iainkendari.ac.id
3. TOKOH PENDIRI ALIRAN ASY'ARIYAH
Tokoh pendiri aliran
Asy'ariyah, Dalam perkembangannya, aliran Asy’ariyah mendapatkan dukungan dari
berbagai pemerintahan Islam. Salah satunya Dinasti Gaznawi (India) pada abad ke
11-12 M. Karena itu, paham Asy’ariyah kemudian menyebar di India, Pakistan,
Afganistan dan wilayah-wilayah lain, termasuk Indonesia.Sejarah aliran
Asy’ariyah tidak bisa dilepaskan dari tokoh pendirinya yaitu Abu Hasan Ali bin
Isma’il al-Asy’ari. Bahkan, sebutan aliran ini diambil dari nama kabilah yang
melahirkan Abu Hasan.
https://tirto.id
Imam Abu Hasan al-Asy'ari lahir pada tahun 260H/873M dan
wafat pada tahun 324 H/935 M. Sedangkan Imam Abu Mansur al-Maturidi
diperkirakan lahir antara tahun antara 233-247 H dan wafat pada tahun 333 H/944
M.
4. MADZHAB YANG DIANUT ALIRAN ASY'ARIYAH
Ketahuilah sesungguhnya Abu Hasan tak memulai sebuah
pendapat baru dan tak memunculkan sebuah mazhab. Itu tak lain hanya merupakan
penguatan terhadap mazhab salaf. Dia membela apa yang diyakini sahabat
Rasulullah ﷺ.
Maka penisbatan diri pada beliau tak lain hanyalah pengakuan bahwa beliau
mengikuti jalan salaf, berbicara dan berpegang teguh dengannya, mendirikan
hujjah dan bukti-bukti atasnya. Maka yang mengikuti beliau dan menempuh jalan
beliau itu dalam dalil-dalil disebutlah seorang Asy’ariyah”. (Tajuddin
as-Subky, Thabaqât as-Syâfi’iyah, juz III, halaman 365)
https://nu.or.id.
•Asy`ariyah adalah sebuah paham akidah yang dinisbatkan
kepada Abul Hasan Al Asy`ariy. Nama lengkapnya ialah Abul Hasan Ali bin Isma’il
bin Abi Basyar Ishaq bin Salim bin Ismail bin Abdillah bin Musa bin Bilal bin
Abi Burdah Amir bin Abi Musa Al Asy’ari. Kelompok Asy’ariyah menisbahkan pada
namanya sehingga dengan de- mikian ia menjadi pendiri madzhab Asy’ariyah.•
Sebuah aliran yang menganut iktikad yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan
diikuti oleh sahabat sahabatnya.
5. POKOK-POKOK PEMIKIRAN ALIRAN ASY'ARIYAH
Mengambil jalan tengah antara Mu'tazilah dan Sunni,
menekankan penggunaan akal dalam teologi .
mynida.stainidaeladabi.ac
a. Sifat Tuhan
Pandangan aliran Asy’ariyah mengenai sifat ketuhanan ialah
mengakui Zat Allah SWT berbeda dari makhluk. Contoh, Allah Maha Mendengar.
Sifat itu berbeda dengan manusia yang bisa mendengar.
b. Kekuasaan Tuhan dan Perbuatan Manusia
Aliran Asy’ariyah meyakini manusia tidak memiliki kekuasaan
untuk menciptakan sesuatu, kecuali dengan adanya daya dan upaya dari Allah SWT
c. Keadilan Tuhan
Aliran Asy’ariyah berpandangan bahwa penentuan nasib manusia
di akhirat merupakan hak mutlak Allah SWT untuk menentukan hal itu dengan
segala kuasa-Nya.
d. Melihat Tuhan di Akhirat
Paham aliran Asy’ariyah memuat keyakinan bahwa melihat Zat
Tuhan adalah kegembiraan paling tinggi bagi manusia di akhirat kelak. Perihal
bagaimana manusia bisa melihat Zat Tuhan ketika di akhirat kelak, aliran
Asy’ariyah menganggap itu menjadi hak Allah SWT untuk menentukannya.
e. Dosa Besar
Aliran Asy’ariyah meyakini bahwa orang Islam yang melakukan
dosa besar layak disebut fasik, dan soal kemungkinan ia masih mungkin menerima
ampunan atau tidak, tergantung kepada kehendak Allah SWT.
6. DOKTRIN YANG DIANUT ALIRAN ASY'ARIYAH
• Sifat-sifat
Menurutnya, Tuhan memiliki sifat sebagaiman disebut di dalam
Al-Qur’an, yang di sebut sebagai sifat-sifat yang azali, Qadim, dan berdiri di
atas zat Tuhan. Sifat- sifat itu bukanlah zat Tuhan dan bukan pula lain dari
zatnya.
•Al-Qur’an
Menurutnya, Al-Qur’an adalah qadim dan bukan makhluk
diciptakan.
•Melihat
Menurutnya, Tuhan dapat dilihat dengan mata oleh manusia di
akhirat nanti.
•Perbuatan
Menurutnya, perbuatan manusia di ciptakan Tuhan, bukan di
ciptakan oleh manusia itu sendiri.
• Keadlian Tuhan
Menurutnya, Tuhan tidak mempunyai kewajiban apapun untuk
menentukan tempat manusia di akhirat. Sebab semua itu marupakan kehendak mutlak
Tuhan sebab Tuhan Maha Kuasa atas segalanya.
•Muslim yang berbuat
Menurutnya, yang berbuat dosa dan tidak sempat bertobat
diakhir hidupnya tidaklah kafir dan tetap mukmin.
https://an-nur.ac.id/aliran-asyariyah-pengertian-dan-doktrin-ajaran/
8. SEKTE-SEKTE ALIRAN ASY'ARIYAH
Aliran Asy'ariyah, salah satu aliran teologi dalam Islam,
tidak memiliki "sekte-sekte" dalam arti yang sama dengan aliran lain
yang memiliki kelompok-kelompok yang berbeda secara fundamental dalam
ajarannya.
9. SUMBER-SUMBER
https://an-nur.ac.id/aliran-asyariyah-pengertian-dan-doktrinajaran/
https://tirto.id/sejarah-aliran-asyariyah-pokok-pemikiran-dantokoh-pendirinya-gidU
https://ejournal.iainkendari.ac.id/index.php/aladl/article/download/816/743
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Asy%27ariyah
Kelompok 8
ALIRAN MATURIDIYAH
Anggota kelompok :
- Aulia
Hasna (06)
- Faris
Atsaal R (13)
- M
Nazriel Awaluddin (24)
- Shella
Putri R (33)
ARTI ALIRAN
Maturidiyah adalah aliran pemikiran kalam yang berpegang
pada keputusan akal pikiran dalam hal-hal yang tidak bertentangan dengan
syara’. Sebaliknya jika hal itu bertentangan dengan syara’, maka akal harus
tunduk kepada keputusan syara".
Sumber :
https://an-nur.ac.id/aliran-maturidiyah-pengertian-doktrin-ajaran-dan-aliran/
SEBAB MUNCULNYA
Aliran Maturidiyah muncul karena ketidakpuasan Abu Manshur
Muhammad ibn Muhammad ibn Mahmud Al Maturidi terhadap argumen dan pendapat
pendapat yang di lontarkan oleh kelompok Muktazilah.
Sumber:
https://jurnal.penerbitdaarulhuda.my.id/index.php/MAJIM/article/download/3693/3810
TOKOH PENDIRI
Aliran Maturidiyah Didirikan Oleh Abu Manshur Muhammad ibn
Muhammad ibn Mahmud Al Maturidi.
Sumber :
https://an-nur.ac.id/aliran-maturidiyah-pengertian-doktrin-ajaran-dan-aliran/
MAZHAB ALIRAN
Maturidiyah menganut Mazhab Hanafi di Balkh dan Transoksiana
dalam satu mazhab akidah berlandaskan ilmu kalam ia menekankan penggunaan akal
pikiran dan rasionalisme teologis terkait penafsiran kitab suci Islam. Mazhab
aliran Maturidiyah dianggap sebagai salah satu mazhab akidah ortodoks Sunni,
bersama Atsariyah dan Asy'ariyah, dan diterapkan di mazhab Hanafi.
Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Maturidiyah
POKOK POKOK PEMIKIRAN ALIRAN
- Pemahaman terhadap akal
dan wahyu
- Rasionalitas yang
seimbang
- Pengaruh Al Maturidi
Sumber :
https://www.kompasiana.com/silvia83906/657c64df12d50f15e974d672/mengenal-ajaran-pokok-aliran-asy-ariyyah-dan-maturidiyyah?page=all
DOKTRIN YANG
DI ANUT
- Kewajiban mengenal Allah SWT dan
Syari'at Islam
- Kebaikan dan keburukan
menurut rasio
- Perbuatan Manusia
- Janji dan Ancaman
Sumber :
https://tirto.id/sejarah-aliran-maturidiyah-tokoh-pemikiran-dan-doktrin-ajarannya-gh2q
Komentar
Posting Komentar